Ridwan Kamil Setuju Beri Kompor Listrik ke Warga, Asal Watt-nya Rendah

Konversi diberikan pada 5 juta warga pada tahap pertama

Bandung, IDN Times - Pemerintah berencana memberikan kompor listrik kepada masyarakat agar tidak lagi menggunakan kompor gas. Ini merupakan bentuk konversi untuk menghemat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), karena harga keekonomian listrik lebih murah ketimbang elpiji.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun menilai pergantian kompor bisa dilakukan dengan memberikan unit kompor listrik kepada masyarakat yang membutuhkan. "(Pemberian) Kompor listrik saya setuju," ujar Ridwan Kamil ditemui di Gedung Sate kemarin, Minggu (18/9/2022).

1. Jangan berikan kompor listrik dengan tegangan tinggi

Ridwan Kamil Setuju Beri Kompor Listrik ke Warga, Asal Watt-nya RendahModena salah satu mitra PLN dalam distribusi produk kompor induksi (instagram.com/modenaindonesia)

Kompor listrik pada masyarakat diberikan dengan mempertimbangkan kondisi keluarga penerima. Kompor listrik yang hendak diberikan harus tidak banyak menyerap tenaga listrik.

"Asal watt-nya (kompor listrik) rendah," ujar Emil.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Barat Slamet Mulyanto S menyebutkan bahwa program konversi kompor elpiji ke listrik di wilayah Jawa Barat (Jabar) menyasar satu juta keluarga pada 2023.

"Saat ini, kami telah mulai melakukan program konversi bagi 53 ribu keluarga sasaran. Mereka tersebar di Bandung, Tasikmalaya, Bandung Barat, dan Garut. Tahun depan akan dinaikkan menjadi satu juta," katanya di Bandung, Jabar, Minggu (18/9/2022).

Untuk lebih mengenalkan program ini kepada masyarakat, kata Slamet, instansinya dan PT PLN IUD Jawa Barat menggelar sejumlah langkah seperti melaksanakan lomba memasak menggunakan kompor induksi di pelataran Gedung Sate Bandung saat momentum HUT Ke-77 RI.

Slamet menuturkan program konversi ini akan diprioritaskan bagi masyarakat tidak mampu untuk pemilik daya listrik 450 hingga 900 VA.

2. PLN sudah lakukan uji coba konversi di Solo dan Bali

Ridwan Kamil Setuju Beri Kompor Listrik ke Warga, Asal Watt-nya Rendahilustrasi memasak menggunakan kompor induksi. (Pexels.com/cottonbro)

Sebelumnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan perusahaannya tengah melakukan uji klinis terhadap 2 ribu proyek percontohan di Solo dan Bali.

"Program konversi kompor induksi ternyata terbukti memberikan penghematan APBN walaupun masih dalam skala uji klinis, yaitu 2 ribu sampel saja," kata Darmawan seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (14/9/2022).

3. Nominal keekonomian kompor listrik jauh lebih baik dari kompor gas

Ridwan Kamil Setuju Beri Kompor Listrik ke Warga, Asal Watt-nya RendahKomisaris PLN, Tedi Bharata didampingi General Manager PLN UID Jateng dan DIY, Irwansyah Putra mengunjungi penerima manfaat kompor induksi di Solo, Jawa Tengah. (Dok. PLN UID Jateng dan DIY)

Berdasarkan hitungan PLN, kata Darmawan, konversi kompor elpiji ke kompor induksi dalam skala yang lebih besar mampu menghemat APBN sebesar Rp330 miliar per tahun untuk 300 ribu keluarga penerima manfaat pada 2022.

Adapun pada tahun depan, program konversi menyasar pada 5 juta keluarga penerima manfaat, diproyeksikan dapat menghemat Rp5,5 triliun per tahun. Apabila KPM mencapai 15,3 juta, maka penghematan APBN bisa mencapai Rp16,8 triliun per tahun.

"Saving ini dari mana? Ini dari fakta bahwa per kilogram elpiji biaya keekonomiannya adalah sekitar Rp20 ribu, sedangkan biaya keekonomian (kompor induksi) sekitar Rp11.300 per kg listrik ekuivalen," tutur Darmawan.

Baca Juga: PLN Sukses Konversi 1.000 Kompor LPG ke Kompor Induksi

Baca Juga: 3 Keuntungan Pakai Kompor Listrik di Rumah, Menurut Warga Solo

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya