Ridwan Kamil Sebut Prosedur RSHS Tangani Virus Corona Sesuai Standar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Gubernur Ridwan Kamil melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Rabu(12/2). Pertemuan ini untuk membahas mengenai kesiapan RSHS dalam menghadapi kemungkinan penyebaran virus corona yang terjadi di Indonesia khususnya Jawa Barat.
Usai menggelar pertemuan, Emil menuturkan bahwa di Provinsi Jawa Barat hingga saat ini masih negatif warga yang terjangkit virus corona (Covid-19). Dua pasien yang sempat dirawat di RSHS dan dua pasien yang juga mendapat perawatan di RS Paru Rotinsulu semuanya dicek dan hasilnya negatif.
"Setelah dicek oleh Litbangkes yang punya alat canggih untuk memastikan semuanya negatif. Jadi per hari ini semuanya negatif kemudian kita selalu koordinasi dengan Kemenkes, dengan pihak imigrasi dan kesehatan pelabuhan untuk memastikan kita punya data-data yang akurat di Jabar," ujar Emil usai menggelar rapat, Rabu (12/2).
1. Penanganan ketika ada pasien diduga terjangkit virus corona sudah sesuai
Emil menuturkan, RSHS yang menjadi rumah sakit rujukan di Jabar sudah sangat siap menghadapi penyebaran Covid-19. Ketika ada pasien yang diindikasi terjangkit maka yang bersangkutan akan langsung diobservasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Kemudian dia juga akan masuk ke ruang isolasi untuk dilakukan pengecekan lebih lengkap," ujar Emil.
Selain RSHS, saat ini ada lima rumah sakit yang sudah disiagakan, yakni di Cirebon, Subang, Sukabumi, Indramayu, dan Garut yang akan melengkapi sistem pertahanan dalam persiapan menghadapi Covid-19.
2. Warga harus ikut aktif melaporkan jika ada indikasi penyebaran virus
Dia pun meminta kepada masyarakat untuk proaktif jika mengindikasi ada saudara atau tetangga yang memiliki ciri-ciri terjangkit virus corona. Khususnya mereka yang baru bepergian dari luar negeri seperti Tiongkok atau negara yang sudah ada terjangkit virus tersebut.
"Kita ada nomor yang harus dipopulerkan kalau ada apa-apa kontak 119 untuk bertanya dan melaporkan dan lain sebagainya," kata dia.
3. Pemantauan TKA khususnya dari Tiongkok terus dilakukan
Di sisi lain, Pemprov Jabar bekerjasama dengan seluruh pihak terus memantau pekerja asing (TKA) yang berada dari Tingkok. Jumlahnya saat ini mencapai lebih dari 3.000 orang dan semua termonitor keberadaannya.
Emil tidak ingin karena adanya virus corona kemudian TKA dari Cina seperti terkucilkan. Pemeriksaan terhadap mereka dan pemantauan dilakukan secara baik dan normal.
"Dinas-dinas tenaga kerja di daerah sudah dikomunikasikan untuk melakukan koordinasi pemantauan dengan prosedur yang sederhana kalau terlihat ada batuk, pilek, atau demam yang menjadi gejala maka harus segera antisipasi untuk melaporkan," kata dia.
4. Pemprov Jabar juga menanti kabar baik 9 warga yang ikut dievakuasi di Natuna
Mantan Wali Kota Bandung ini mengatakan, pihaknya juga tengah menanti kabar baik dari sembilan warga Jabar yang saat ini tengah dievakuasi di Pulau Natuna. Pulau ini sekarang menjadi tempat evakuasi warga Indonesia yang pulang dari Tiongkok. Mereka yang pulang mayoritas adalah mahasiswa.
"Yang di Natuna kita masih menunggu kabar. Kalau kabar terakhirnya juga negatif ya. Sehingga setelah lewat 14 hari bisa kembali ke keluarga masing-masing di Jabar.
5. Dampak pada perekonomian Jabar tengah dihitung
Pemprov Jabar saat ini juga tengah menghitung dampak negatif dari penyebaran virus corona di seluruh dunia. Bukan hanya dari menurunnya wisatawan tapi juga perekonomian lain karena banyak barang impor dari Tiongkok yang kemudian tidak masuk ke Indonesia.
"Itu sedang dihitung apakah ada dan banyak dan sebagainya dan kemudian dampak wisatawan tidak terlalu signifikan karena yang populer di Jabar kebanyakan wisatawan timur tengah ketimbang yang dari Tiongkok.
Sedangkan untuk investasi, Emil menilai itu tidak akan berdampak banyak. Hanya saja aktivitas investasi akan sedikit melambat dengan adanya kejadian luar biasa ini.
"Hidup mah harus optimis, ini kan dinamika yang harus kita hadapi. Namanya juga situasi tidak normal jadi kita lakukan antisipasi dengan baik," pungkasnya.
Baca Juga: Ilmiah Hingga Ruqyah, 4 Cara Surabaya Menangkal Corona
Baca Juga: Virus Corona dan Meningkatnya Rasisme kepada Orang Asia