Ridwan Kamil Sebut Acara yang Hadirkan Rhoma Irama Langgar Banyak Hal

Jangan sampai ada lagi acara yang timbulkan kerumunan

Bandung, IDN Times - Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan tanggapan mengenai kegiatan khitanan di Kabupaten Bogor. Dalam kegiatan itu, pedangdut Rhoma Irama turut hadir. Emil menilai pelanggaran yang terjadi pada kejadian tersebut begitu banyak.

Emil mencontohkan, pelanggaran yang dimaksud antara lain mengumpulkan massa dalam jumlah besar bahkan berdesak-desakan. Padahal, seharusnya penyelenggara kegiatan mengantisipasi kerumunan yang terjadi. Adapun polisi diketahui bakal meminta keterangan dari penyelenggara kegiatan tersebut.

"Kejadian di Bogor ini pelanggarannya banyak, mengumpulkan massa yang besar, desak-desakan, teriak dan sebagainya, itu harusnya sudah dihitung yang namanya musik di luar pasti emosi warga kan ke bawa dengan apapun hiburannya," kata dia di Mapolda Jabar, Rabu (1/7).

1. Pemkab Bogor segera lakukan pengecekan

Ridwan Kamil Sebut Acara yang Hadirkan Rhoma Irama Langgar Banyak HalInstagram.com/rhoma_official

Emil pun menilai tindakan yang dilakukan oleh polisi sudah tepat untuk membuktikan ada atau tidak unsur kesengajaan dalam kegiatan itu. Selain polisi, tindakan yang dilakukan oleh Bupati Bogor dinilai sudah tepat. Rapid test perlu dilakukan apabila memang terjadi kerumunan.

"Kemudian Bu Bupati juga menyampaikan akan melakukan rapid test, saya kira itu prosedur yang benar juga. Itulah poinnya, kasihanilah kami yang sedang mengatur proses ini dengan sebaik-baiknya, saya kira ini pelajaran buat semua orang," papar Emil.

2. Jangan sampai kejadian ini berulang

Ridwan Kamil Sebut Acara yang Hadirkan Rhoma Irama Langgar Banyak HalIlustrasi konser musik. Google

Emil pun meminta agar peristiwa itu dijadikan sebagai pelajaran agar tidak terulang kembali. Segala kegiatan harus diadakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Protokol yang dimaksud antara lain menghindari kerumunan, mencuci tangan dan mengenakan masker. Sebagaimana diketahui, Bogor masih menerapkan PSBB mengikuti dari DKI Jakarta.

"Ini jadi pelajaran tolong yang lain-lain jangan mengulangi dan meniru dan harus selalu meminta izin dengan jelas terkait protokol kesehatan," ucap dia.

3. Waspada juga kerumunan di tempat wisata

Ridwan Kamil Sebut Acara yang Hadirkan Rhoma Irama Langgar Banyak HalNana Suryana/IDN Times

Di sisi lain, Emil mengaku saat akhir pekan ini banyak wisatawan dari luar Jabar yang datang bermain ke daerah ini seperti Puncak, Kabupaten Bogor, atau di Bandung. Dengan keramaian tersebut, Pemprov Jabar memastikan bakal melakukan evaluasi ketika ada anomali dalam penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).

"Yang penting akan dilakukan testing di daerah pariwisata, kalau anomalinya besar maka bisa ditutup. Tapi kalau tidak ada anomali bisa dengan kehati-hatian," papar dia.

Emil mencontohkan, beberapa waktu lalu di Taman Safari ada wisatawan yang diminta untuk balik kanan. Karena, KTPnya bukan Jabar.

"Sambil kami terus lakukan tes mudah-mudahan akhir pekan ini berita terkait adanya 88 orang yang reaktif di puncak ini mengurangi motivasi orang untuk datang ke sana," paparnya.

4. Kalau ada wisatawan dari luar Jabar seharusnya jangan diterima oleh kawasan wisata

Ridwan Kamil Sebut Acara yang Hadirkan Rhoma Irama Langgar Banyak HalKawasan wisata Kaliurang. IDN Times/Siti Umaiyah

Sementara menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, pihaknya berharap untuk yang masuk ke tempat wisata untuk fase I sekarang berorientasi yang masuk ke obyek wisata yang ada di Jabar adalah orang Jabar.

"Jadi, utamakan itu dulu. Nanti, sambil berjalan akan dievaluasi kami sudah survei untuk protokol kesehatan sudah bagus, tapi tempat wisata yang berbayar ya itu," katanya

Dedi mengatakan, untuk tempat wisata yang berbayar memang protokol kesehatannya sudah bagus. Saat ini, yang harus dibenahi adalah tempat wisata yang tidak berbayar. Pihaknya, akan mencoba untuk membuat wastafel dan lain-lain.

"Di tempat wisata yang tak berbayar ini masih ada kerumunan juga kan. Misalnya, yang seperti puncak ini harus diperketat. Kan di sana dilakukan Rapid, ada 69 reaktif," katanya.

Untuk yang tidak berbayar ini, kata dia, pihaknya akan mengalokasikan ke kementerian ini ada porgram untuk padat karya dan stimulus wastafel dan lain-lain. Peralatan ini, akan diusahakan dan diupayakan untuk faisilitas umum atau public space serta edukasi yang paling penting.

"Jadi yang paling memungkinkan cuci tangan dan sederhana kan 3 M lah ini harus dilakukan jadi ketika ada kerumunan ini harus kita stragtegi itu dikerjakan," katanya.

Selain itu, kata dia, konektivitas dari perhubungan ke tempat wisata ini harus sama. "Saya akan tentukan kapasitas pariwisilata dan modanya dari perhubungan ini harus dibatasi," kata Dedi.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya