Ridwan Kamil Persilakan Tempat Wisata Buka, Tapi 25 Persen Pengunjung

Jangan sampai ada klaster COVID di tempat wisata

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempersilakan pemerintah kabupaten/kota untuk membuka tempat wisata kembali. Pembukaan ini tidak terlepas dari penurunan zona risiko keterapaparan COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) yang sudah tidak ada risiko tinggi.

Pembukaan tersebut tetap harus menerapkan protokol kesehatan, di mana untuk tahap pertama jumlah pengunjung di tempat wisata dibatasi hanya 25 persen saja. Selain itu, pemerintah daerah atau pelaku usaha di tempat wisata diimbau melakukan pengetesan secara rapid maupun swab PCR secara acak dan berkala kepada pengunjung.

"Sambil dibuka juga pelan-pelan, kami salurkan juga bansos tunai kepada puluhan ribu pelaku ekonomi kreatif di Jabar, seiring waktu bansosnya menurun, aktivitas normal, silahkan berwisata, bergembira asal taat prokes," ujar Ridwan Kamil ditemui di Kabupaten Bandung Barat saat meninjau sentra vaksinasi, Minggu (22/8/2021).

1. Kebijakan dikembalikan ke pemerintah daerah

Ridwan Kamil Persilakan Tempat Wisata Buka, Tapi 25 Persen PengunjungWisata di kebun binatang Bandung. IDN Times/Galih Persiana

Meski memberikan izin untu kawasan wisata dibuka kembali, Emil tetap mengedepankan kebijakan pemerintah kabupaten/kota dalam hal ini. Menurutnya, setiap daerah pasti memiliki kebijakan masing-masing melihat berbagai kemungkinan faktor penyebaran virus corona.

"Gubernur lebih ke kebijakan koordinatif. Kalau teknis itu bupati atau wali kota. Mungkin nanti Bandung (kota) beda dengan KBB (Kabupaten Bandung Barat)," ungkap Emil.

Dia optimistis sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam waktu dekat akan kembali tumbuh seiring kegiatan vaksinasi yang terus dilakukan di berbagai titik.

"Kami melihat dari 34 juta pelaku parekraf yang sekarang targetnya adalah kita bisa mencapai angka 400 ribu-500 ribu yang tervaksinasi sampai akhir September. masih panjang perjalanan seiring dengan serbuan vaksin di destinasi wisata dan sentra ekraf," paparnya.

2. Menteri Sandiaga pastikan bantuan pelaku sektor ekraf disediakan

Ridwan Kamil Persilakan Tempat Wisata Buka, Tapi 25 Persen PengunjungSandiaga Uno. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sementara itu, Menteri Parekraf Sandiaga Uno menuturkan, setelah PPKM Level 4 dilakukan di berbagai provinsi, para pelaku wisata dan ekraf mulai mengibarkan bendera putih. Pengibaran tersebut bukan berarti sektor ini ambruk secara total, melainkan mereka membutuhkan bantuan dari pemerintah untuk bertahan di saat PPKM.

Setelah ada perbincangan antara pemerintah daerah dan pelaku usaha, langsung diluncurkan program bantuan kepada mereka termasuk menggandeng sektor ekraf dalam penanganan pandemik COVID-19.

"Termasuk sosialisasikan paket membantu hotel menyediakan tempat istirahat para nakes (tenaga kesehatan) yang di sekitar rumah sakit. Jumlahnya Rp300 miliar, kita pastikan tersedia untuk bulan-bulan ke depan," ujar Sandiaga.

3. Siapkan lima langkah jitu pulihkan sektor wisata Jabar

Ridwan Kamil Persilakan Tempat Wisata Buka, Tapi 25 Persen PengunjungIlustrasi pedagang, penjual, ekonomi kreatif (Dok. IDN Times/Kemenparekraf)

Sementara itu, Kepala Disparbud Jabar, Dedi Taufik mengatakan, pilihan dari setiap pemerintah daerah harus disikapi dengan bijak oleh semua pihak karena setiap keputusan itu pasti mempertimbangkan sektor kesehatan. Setidaknya, relaksasi untuk beberapa sektor ekonomi menjadi sinyal positif bahwa penanganan pandemi sudah di jalur yang baik.

“Salah satu fokus yang harus dilakukan adalah, ketika relaksasi untuk industri pariwisata dibuka sepenuhnya, para pelakunya sudah siap. Strategi ini sudah disusun dan berjalan. Apalagi ini sudah memasuki adaptasi era wajib vaksinasi juga kan,” kata Dedi.

Menurut dia, ada lima pilar pemulihan pariwisata di Jawa Barat yang masuk dalam strategi yaitu, memperkuat nilai budaya bersih sehat dan aman, membentuk SDM yang tidak rentan dengan krisis sekaligus menjalin kemitraan berbasis komunitas, peningkatan infrastruktur destinasi wisata termasuk tata kelola dan manajemen kepariwisataannya, peningkatan daya saing dan ekosistem industri, serta hingga penguatan pemasaran.

Di sisi lain, ada sejumlah pendorong yang bisa membangkitkan pariwisata saat pandemi COVID-19, di antaranya peran pemerintah dalam hal peningkatan testing, vaksinasi, stimulus, bantuan sosial hingga kebijakan perjalanan antar negara.

Faktor lainnya adalah pemanfaatan teknologi hingga mengoptimalkan potensi lokal. "Terakhir adalah memulihkan dan menjaga kepercayaan pasar dengan peningkatan kapasitas SDM, promosi untuk dalam negeri dan luar negeri, memperbaiki tata kelola dan vaksinasi para pegawai," kata dia.

Baca Juga: Objek Wisata Ditutup, Pelaku Wisata Andalkan Uang Tabungan      

Baca Juga: Sandiaga Sebut Bantuan Insentif Pariwisata Cair September Ini

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya