Ridwan Kamil Mengutuk Aksi Pembakaran Alquran di Norwegia dan Swedia

Jangan sampai kejadian seperti ini ada di Indonesia

Bandung, IDN Times - Kericuhan besar terjadi di Swedia dan Norwegia dalam beberapa hari terakhir. Aksi ini timbul dikarenakan ada oknum yang membakar Alquran dan juga meludahi kitab suci umat Islam tersebut.

Kejadian ini sontak mendapat kecaman dari berbagai pihak tak terkecuali di Indonesia. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mengambil sikap atas prilaku tersebut. Dia menyebutkan aksi tersebut seharusnya tidak sampai pada pembakaran atau perobekan kitab suci satu agama tertentu.

"(Saya) Menyesalkan dan mengutuk keras terjadinya provokasi pembakaran dan perobekan kitab suci A

Quran di Norwegia dan Swedia," ujar Ridwan Kamil melalui unggahan dalam akun Instagramnya, Rabu (2/9/2020).

1. Manusia seharusnya lebih beradam di jaman modern ini

Ridwan Kamil Mengutuk Aksi Pembakaran Alquran di Norwegia dan SwediaPexels/Jose Francisco Fernandez Saura

Dia menuturkan, dengan perkembangan jaman dan peradaban masyarakat yang semakin modern, maka harus beradab pula dalam menyelesaikan perbedaan-perbedaan pandangan, ideologi dan keyakinan.

"Bukan sebaliknya," papar Emil.

2. Alquran itu harus dimuliakan dan dipelajari bukannya dibakar

Ridwan Kamil Mengutuk Aksi Pembakaran Alquran di Norwegia dan SwediaANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

Menurut mantan Wali Kota Bandung ini, kitab suci termasuk Al-Quran seharusnya dimuliakan dengan dibaca, dipelajari, dan diamalkan. Hal ini pula yang dilakukan penganut agama lainnya atas kitab suci yang mereka percayai.

Atas kejadian ini, Emil meminta pemerintah Swedia dan Norwegia untuk menyelesaikan isu tersebut dengan baik dan bisa menjaga kondusifitas global.

"Agar dunia ini selalu damai dan situasi geopolitik dunia tidak makin panas. Mari ke depankan dialog dan saling menghormati, jika ingin dihormati" pungkasnya.

3. Kerusuhan di Swedia timbul setelah ada aksi pembakaran Alquran

Ridwan Kamil Mengutuk Aksi Pembakaran Alquran di Norwegia dan SwediaKericuhan di Kota Malmo, Swedia bagian selatan (www.expressen.se)

Kericuhan terjadi di bagian selatan Swedia pada Jumat, 28 Agustus 2020 malam waktu setempat. Kantor berita Prancis, AFP, melaporkan kerusuhan terjadi beberapa jam usai politikus anti-Muslim asal Denmark, Rasmus Paludan dilarang masuk ke Swedia. Ia dijadwalkan ikut dalam aksi pembakaran Al-Qur'an, kitab suci umat Islam

Tabloid lokal, Expressen, melaporkan kerusuhan melibatkan 300 orang di jalan-jalan di Kota Malmo. Semakin larut, situasi kericuhan semakin memburuk. 

Juru bicara kepolisian, Rickard Lundqvist, aksi kericuhan yang terjadi pada Jumat malam diduga terkait dengan pembakaran Al-Qur'an pada siang harinya. Sementara, Paludan sudah dilarang menjejakkan kaki ke Swedia hingga dua tahun mendatang. 

"Kami menduga ia akan melanggar hukum di Swedia," ungkap juru bicara kepolisian di Kota Malmo, Calle Persson. 

"Kami juga menilai perilakunya bisa membahayakan masyarakat setempat," tutur dia lagi. 

Bagaimana kondisi di Kota Malmo kini? Siapa aktivis anti-Muslim Rasmus Paludan yang ingin ikut dalam aksi pembakaran Al-Qur'an?

4. Tiga orang ditahan kepolisian Swedia karena menyebar rasa kebencian

Ridwan Kamil Mengutuk Aksi Pembakaran Alquran di Norwegia dan SwediaIbukota Swedia itu mengalami salah satu kerusuhan terburuk dalam beberapa tahun terakhir. (ANTARAFOTO/REUTERS/Fredrik Sandberg/Scanpix

Meskipun Rasmus Paludan tidak bisa masuk ke Swedia dari Denmark, para demonstran tetap melakukan aksinya membakar Al-Qur'an. Tiga orang kemudian ditahan oleh kepolisian Swedia. 

Paludan yang merasa kesal kemudian mengunggah pesan ke akun Facebooknya. "Dideportasi dan dilarang masuk ke Swedia selama dua tahun. Tetapi, pelaku tindakan pemerkosaan dan pembunuh selalu diizinkan masuk," tulis dia. 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya