Ridwan Kamil Luncurkan Program Peternak Puyuh, Solusi Budidaya Pangan

Anak muda bisa berdaya di desa dengan jadi petani millennial

Bandung, IDN Times - Gubernur Ridwan Kamil meluncurkan program petani millennial sektor peternakan burung puyuh (PMBP). Untuk tahap I akan ada lima peternak yang diharapkan menjadi percontohan peternak lainnya, di mana masing-masing membudidayakan 2.000 ekor burung puyuh.

Menurutnya, program petani millennial burung puyuh karena akan menjadi solusi pada masa depan untuk budidaya pangan di sektor peternakan.

"Program Petani Milenial akan menjadi unggulan Jabar dan solusi di masa depan untuk budidaya pangan yang bersifat peternakan, khususnya budidaya burung puyuh di Jabar. Saya apresiasi, tapi saya titipkan statistik di kemudian hari harus meningkat dari satuan, puluhan, ratusan, dan jutaan," kata Emil melalui siaran pers dikutip, Jumat (23/7/2021).

Dalam acara tersebut, dilakukan sejumlah penandatanganan kerja sama mengenai kegiatan pembudidaya burung puyuh dan penyerahan simbolis KUR. Di antaranya, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar dengan PT Agro Jabar, PT Agro Jabar dengan PT STM, dan penyerahan KUR secara simbolis dari bank bjb kepada lima PMBP tahap I.

1. Anak muda harus berani menjadi petani atau peternak

Ridwan Kamil Luncurkan Program Peternak Puyuh, Solusi Budidaya PanganIlustrasi petani muda. (Dok. Kementan)

Emil pun mengajak kepada para anak-anak muda yang menjadi petani milenial untuk rajin mempromosikan kegiatan dan produknya di media sosial dan e-commerce. Sehingga bisa menjadi penyemangat kepada generasi millennial lainnya.

"Tunjukkan kepada teman-temannya, rajin-rajin sharing di TikTok, rajin sharing di Instagram lagi mungut si telur puyuh atau gimana menyemangati bahwa bisa hidup di desa dengan rezeki kota, dengan digital commerce bisa bisnis mendunia," katanya.

Dalam program ini, Pemprov Jabar akan terus memantau kegiatan dan tata cara usaha para petani. Memanfaatkan sejumlah data, diharap program ini berjalan dengan baik.

"No data no decision, makanya datanya dicari. Jadi sekarang cari data di manakah sumber-sumber kebutuhan offtaker, keliling ke provinsi-provinsi," imbuhnya.

2. Kemudahan akses akan diberikan kepada para petani millennal

Ridwan Kamil Luncurkan Program Peternak Puyuh, Solusi Budidaya PanganDok. Humas Jabar

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar Jafar Ismail menjelaskan, sebelum memulai budidaya burung puyuh, kelima PMBP tersebut sudah mendapatkan pembekalan secara luring.

Pembekalan tersebut berkaitan dengan pengenalan program PMBP, prospek usaha subsektor peternakan dan analisa kelayakan usaha, teknologi budidaya bidang peternakan untuk millennial, teknik pengolahan dan pemasaran produk burung puyuh, serta pemberian modal kerja perbankan.

"Guna memastikan budidaya dilaksanakan sesuai prosedur dan tingkat keberhasilannya tinggi dilakukan pendampingan secara teknis terkait budidaya burung puyuh oleh DKPP Jabar yang bekerja sama dengan dinas yang membidangi fungsi peternakan kabupaten/kota," kata Jafar.

Model bisnis yang diterapkan PMBP disusun secara komprehensif. Dinas pun menggandeng PT Agro Jabar sebagai off taker sekaligus investor. Penyediaan kebutuhan budidaya, mulai dari bibit, pakan, sampai obat-obatan, akan menggunakan KUR dari bank BJB dengan penjamin PT Agro Jabar.

Baca Juga: Siram Kebun Pakai Ponsel, Petani Millennial Lembang Siap Lawan Stigma

3. Pengembangan peternak muda diharap bisa mengatasi masal keterbatasan tenaga kerja

Ridwan Kamil Luncurkan Program Peternak Puyuh, Solusi Budidaya PanganGeneration Jobless

Menurut Jafar, terdapat dua kategori PMBP. Pertama, PBMP Intensif yang membudidayakan burung puyuh di Rumah Edukasi Bhiomethagreen dengan pengawasan PT Agro Jabar dan bank bjb. Kedua, PMBP Mandiri. Untuk kategori tersebut, budidaya bertempat di lokasi masing-masing petani milenial yang mempunyai lahan sendiri.

"Jumlah peserta pendaftar Kegiatan PMBP, awalnya berjumlah 33 orang, setelah melalui proses seleksi yang berjenjang, mulai administrasi, kurasi, wawancara, BI Checking, sampai ke seleksi akhir, hanya tinggal 30 orang peserta," ucapnya.

PMBP diharapkan turut berkontribusi menyelesaikan masalah keterbatasan tenaga kerja, dengan mengurangi angka pengangguran yang jumlahnya berlipat akibat pandemik COVID-19 dan anak desa tidak terus datang ke kota untuk bekerja.

Program ini pun bertujuan untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan muda subsektor di Jabar, mengubah wajah sub sektor peternakan menjadi segar dan atraktif dengan pemanfaatan teknologi, serta menciptakan subsektor peternakan lebih maju, mandiri, dan modern.

Berdasarkan hasil Survei Pertanian Antar Sensus (SUTAS) pada 2018, jumlah rumah tangga usaha pembudidaya burung puyuh di Jabar hanya 1.705 rumah tangga atau 0,09 persen dari total rumah tangga usaha peternakan Jabar.

"Kegiatan PMBP ini tidak hanya menjadi gerakan atau model bisnis di level provinsi saja, akan tetapi dapat juga PMBP ini direplikasi dan diterapkan di 27 kabupaten/kota se-Jabar guna mewujudkan Budidaya Burung Puyuh yang semakin berkembang dalam upaya memenuhi konsumsi protein hewani," kata Jafar.

Baca Juga: Disarankan Ikut Asuransi Pertanian, Petani Kuningan Bisa Dapat Manfaat Ini

Baca Juga: Kementan Ajak Anak Muda Pasuruan Menjadi Petani Milenial

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya