Ridwan Kamil Kunjungi Desa di Karawang Pantau Kondisi Tumpahan Minyak

PT. Pertamina diminta memberikan kompensasi yang layak

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat hari ini mengunjungi Kabupaten Karawang untuk meninjau kondisi beberapa desa serta pantai yang telah tercemar tumpahan minyak milik PT. Pertamina. Dalam kunjungannya dia ditemani sejumlah kepala dinas terkait.

Ditemui di Markas Polisi Daerah (Mapolda) Jawa Barat, Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan perwakilan dari PT. Pertamina, Bupati Karawang, Sekretaris Daerah Bekasi, dan sejumlah unsur terkait. Inti dari pertemuan tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) meminta PT Pertamina bertanggung jawab penuh terhadap berbagai kerusakan yang ditimbulkan tumpahan minyak beberapa waktu lalu.

"Kan datang dari bisnisnya ini mulai ikan yang tidak bisa ditangkap, nelayan yang kehilangan mata pencaharian, hingga kerusakan hutan bakau," ujar Emil, Rabu (7/8).

1. Harus bisa terselesaikan 100 persen

Ridwan Kamil Kunjungi Desa di Karawang Pantau Kondisi Tumpahan MinyakAntara FOTO/M Ibnu Chazar

Menurut mantan Wali Kota Bandung ini, seluruh persoalan yang dialami masyarakat sekitar harus bisa terselesaikan seluruhnya. Di sini lah peran pemerintah daerah untuk memantau dan mendata masyarakat yang terdampak.

"Sekarang hidupnya jadi bermasalah. Harus ada kompensasi dari kehilangan mata pencaharian," ungkapnya.

Setelah meninjau kondisi di Karawang dan sekitarnya, Emil berencana menghadap Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk menyampaikan pantauan yang dilakukan dan memastikan arahan dari pemerintah pusat dijalankan.

"Tidak ada yang mau terjadi musibah, tapi minimal kita punya rencana yang baik dan selesai dengan cepat," kata dia.

2. Bentuk tim kompensasi

Ridwan Kamil Kunjungi Desa di Karawang Pantau Kondisi Tumpahan Minyakpixabay.com/emaji

Pemerintah Kabupaten Karawang telah membentuk tim kompensasi dampak tumpahan minyak mentah milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) untuk kelancaran proses ganti rugi bagi warga yang dampak.

"Pertamina sudah sanggup memberi kompensasi, jadi warga diharapkan bersabar," kata Kepala Dinas Perikanan Karawang, Hendro Subroto, seperti dilansir Antara.

Ia mengatakan, tim kompensasi kini sedang dibentuk dan akan dikuatkan melalui Surat Keputusan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana. Hal itu dilakukan akan memiliki dasar hukum yang kuat serta ada keterlibatan dari dinas dan pihak independen.

Tugas tim di antaranya mendata kerugian yang dialami warga dan melakukan inventarisasi cakupan pencemaran di wilayah pantai dan area tambak masyarakat.

Ia menyampaikan kalau saat ini koordinasi intensif terus dilakukan untuk merumuskan mekanisme serta teknis inventarisasi dari masyarakat terdampak.

"Pastinya pihak Pertamina telah sanggup memberikan kompensasi kepada warga dan para nelayan yang terdampak. Jadi masyarakat dimohon bersabar," ungkapnya.

3. Tumpahan minyak terpantau belum berdampak pada hutan mangrove

Ridwan Kamil Kunjungi Desa di Karawang Pantau Kondisi Tumpahan MinyakIDN Times/Musthofa Aldo

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang mengklaim tumpahan minyak mentah milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di perairan Karawang belum terlihat berdampak terhadap hutan mangrove.

"Kalau dampak terhadap hutan mangrove, belum terlihat. Kondisi tanaman itu cenderung masih hidup dan kuat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang Wawan Setiawan.

Untuk sementara ini belum diketahui dampak tumpahan minyak mentah terhadap hutan mangrove yang tersebar di sejumlah titik bibir pantai Karawang. Diperkirakan tiga bulan ke depan baru akan diketahui dampak tumpahnya minyak mentah terhadap tanaman mangrove.

Baca Juga: Tumpahan Minyak di Perairan Karawang, Ini 5 Faktanya

Baca Juga: Pertamina Belum Hitung-Hitungan Kerugian Tumpahan Minyak di Karawang

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya