Ridwan Kamil: Aksi Mahasiswa Timbul karena Ruang Dialog Tidak Maksimal

Bukan hanya mahasiswa, petani juga akan ikut aksi hari ini

Bandung, IDN Times - Gubernur RIdwan Kamil turut memberikan tanggapan terkait dengan aksi mahasiswa yang dilakukan di berbagai daerah, termasuk di Bandung yang sempat berakhir ricuh. Menurutnya, aksi yang hadir merupakan dinamika di tengah masyarakat dalam menyampaikan aspirasi

Aksi itu juga bisa jadi karena ada hal penting yang harus didialogkan tapi ruang untuk berdiskusi tidak maksimal. "Jadi menurut saya kembalikan ke dialog, khususnya di pusat," ujar Ridwan Kamil di kantornya, Selasa (24/9).

1. Cari cara komunikasi terbaik

Ridwan Kamil: Aksi Mahasiswa Timbul karena Ruang Dialog Tidak MaksimalIDN Times/Debbie Sutrisno

Emil, sapaan akrabnya mengatakan, ketika legislatif atau eksekutif tidak bisa merangkul masyarakat atau mahasiswa ketika akan membuat aturan tertentu maka bisa menimbulkan ketikdapercayaan. Untuk itu ketika akan mengeluarkan kebijakan harus ada komunikasi yang baik.

Meski demikian, dia pun meminta mereka yang ikut aksi agar tidak melanggar aturan ketika menyampaikan pendapatnya. Termasuk ketika sudah masuk malam hari di mana waktu aksi seharusnya sudah selesai.

"Kalau waktunya sudah berakhir mohon tertib membubarkan diri," kata dia.

2. Lebih baik telat untuk mengakomodir suara rakyat

Ridwan Kamil: Aksi Mahasiswa Timbul karena Ruang Dialog Tidak MaksimalIDN Times/Debbie Sutrisno

Di sisi lain, mantan Wali Kota Bandung ini menyampaikan, pemerintah pusat maupun DPR harus melakukan komunikasi kembali dan mendengar aspirasi masyarakat terkait sejumlah rencana revisi undang-undan (RUU) yang memang disuarakan selama ini. Jangan sampai keinginan melakukan revisi justru menimbulkan konflik.

"Poin saya pengambil keputusan melihat dengan bijaksana. Kalau publik melakukan demo berarti ada aspirasi yang tidak tersampaikan. Mendingan telat tapi terakomodir lah," paparnya.

3. Puncak aksi mahasiswa akan digelar di DPR dan Istana Negara

Ridwan Kamil: Aksi Mahasiswa Timbul karena Ruang Dialog Tidak MaksimalIDN Times/Pito Agustin Rudiana

Puncak unjuk rasa sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia yang menuntut agar sejumlah Rancangan Undang-undang bermasalah ditunda pengesahannya akan dilakukan di depan Gedung DPR RI dan Istana Merdeka, Selasa (24/9). Aksi mahasiswa ini berawal dari kekecewaan terhadap Revisi Undang-undang KPK dan RKUHP.

"Kami pastikan tidak ada kepentingan politik yang menunggangi aksi kami. Kami semata-mata menuntut penuntasan agenda reformasi yang sudah berumur 21 tahun, tapi belum juga tuntas," ujar Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia, Manik Marganamahenda, di Jakarta, seperti dikutip dari Antara.

Sejumlah tuntutan yang dilayangkan oleh aliansi mahasiswa gabungan dari beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa tersebut yakni merestorasi upaya pemberantasan KKN, merestorasi demokrasi, hak rakyat untuk berpendapat, penghormatan perlindungan dan pemenuhan HAM, dan keterlibatan rakyat dalam proses pengambilan kebijakan.

Selain itu merestorasi perlindungan sumber daya alam, pelaksanaan reformasi agraria dan tenaga kerja dari ekonomi yang eksploitatif, merestorasi kesatuan bangsa dan negara dengan penghapusan diskriminasi antaretnis, pemerataan ekonomi, dan perlindungan bagi perempuan.

"Kami juga menuntut agar sejumlah Rancangan Undang-undang bermasalah seperti RUU KUHP, RUU KPK, RUU Pertanahan, RUU Permasyarakatan, maupun RUU SDA ditunda pengesahannya karena bermasalah," tegas Manik.

4. Petani akan ikut turun ke jalan

Ridwan Kamil: Aksi Mahasiswa Timbul karena Ruang Dialog Tidak MaksimalIDN Times/Dini suciatiningrum

Massa petani dari berbagai wilayah bakal bergabung dalam aksi peringatan Hari Tani Nasional di Jakarta, hari ini. Selain memperingati Hari Tani, ribuan petani ini akan menyampaikan penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertanahan.

Sejumlah pasal dalam RUU Pertanahan dinilai bermasalah dan tidak berpihak pada petani sehingga dinilai tidak perlu. "Kami mengajak pada 24 September aksi damai, karena situasinya sedang memanas terutama di Jakarta, terutama terkait pembahasan RUU," kata Koordinator Umum Hari Tani Nasional 2019, Dewi Kartika, dalam konferensi pers di Sekretariat Nasional Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Jakarta Selatan, Minggu (22/9).

Baca Juga: Warganet Kumpul Dana untuk Aksi Mahasiswa, 2 Hari Terkumpul Rp110 juta

Baca Juga: 1.500 Mahasiswa Banyumas Gelar Aksi Tolak RUU KUHP dan UU KPK

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya