Rektor Tak Kunjung Terpilih BEM Unpad Minta Rudiantara Mundur dari MWA

BEM melihat tidak ada itikad baik dari Rudiantara

Bandung, IDN Times - Sejumlah anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjajaran (Unpad) melakukan aksi di depan kantor sekretariat panitia pemilihan rektor Unpad periode 2019-2024, Jumat(29/3). Aksi demonstrasi ini dikarenakan Majelis Wali Amanah (MWA) Unpad dianggap tidak mampu menyelesaikan pemilihan rektor.

Ketua BEM Unpad Imam Syahid mengatakan, mayoritas mahasiswa Unpad merasa dibohongi oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, yang merupakan Ketua MWA. Sebab Rudiantara dianggap tak becus dan bahkan memperlambat proses pemilihan rektor baru.

"Sekarang dunia akademik telah dimasuki dunia politik. Kualitas menteri juga dipertanyakan karena tidak ada ketegasan membuat Pilrek (pemilihan rektor) Unpad ditunda terus," ujar Imam saat melakukan aksi, Jumat (29/3).

1. Rudiantara terkesan diam dengan persoalan ini

Rektor Tak Kunjung Terpilih BEM Unpad Minta Rudiantara Mundur dari MWAIDN Times/Debbie Sutrisno

Imam menuturkan, seharusnya Pilrek Unpad dihelat hari ini. Namun, Rudiantara tak kunjung datang menghadiri undangan pemilihan tersebut. Dengan tidak adanya kehadiran Rudiantara dan draft pengajuan yang tidak kunjung ditandatangani, maka pilrek kembali batal diselenggarakan.

"Rudiantara harus segera menyelesaikan (Pilrek Unpad) dan mundur sebagai ketua MWA Unpad," ujar Imam.

Menurutnya, Rudiantara sebenarnya memiliki posisi dan wewenang untuk segera merampungkan pemilihan rektor baru Unpad. Sayangnya dengan gelagat dia hingga saat ini, Rudiantara seakan diam dan tidak memikirkan nasib Unpad.

2. Bacakan puisi untuk pemecatan ketua MWA

Rektor Tak Kunjung Terpilih BEM Unpad Minta Rudiantara Mundur dari MWAIDN Times/Debbie Sutrisno

Di sela-sela aksi demonstrasi, seorang perwakilan BEM Unpad pun membacakan sebuah puisi yang isinya mengenai kewajiban Pilrek Unpad dan mundurnya Rudiantara sebagai Ketua MWA. Ada pun isi puisinya sebagai berikut:

"Hey engkau para MWA terutama Rudiantara..

Semakin lama semakin Jumawa..

Kami hadir disini karena rasa Kecewa..

Sedangkan kalian mungkin tertawa2..

 

Dua kali sudah kami beri kesempatan...

Rektor baru adalah suatu kewajiban...

Tetapi terus kalian hiraukan..

Kalian anggap kami ini apa? Debu dan kotoran?

 

Menomor duakan konsistensi

Monomor satukan eksistensi

Kalian berulang kali mengucap janji..

Tetapi terus molor dan molor lagi..

Mempermainkan harga diri kampus kaqmi...

Tapi cukup! Hari ini kami akan aksi untuk bersaksi


Hey Rudiantara waktu kalian tamat sudah!

Kami sudah cukup geram dan resah!

Kami tidak sudi kampus kita ditunggangi kepentingan yangberbuah!

Maka hari ini atas nama marwah!

Kita akan perjuangkan bersama!


HIDUP MAHASISWA!

HIDUP RAKYAT INDONESIA

HIDUP RAKYAT PADJADJARAN!"

3. Anggota MWA ajak mahasiswa berdiskusi

Rektor Tak Kunjung Terpilih BEM Unpad Minta Rudiantara Mundur dari MWAIDN Times/Debbie Sutrisno

Salah satu anggota MWA, Iwan, merasa keberatan dengan aksi yang digelar mahasiswa. Dia menyebutkan, seharusnya aksi mahasiswa tidak ditujukan kepada kampusnya sendiri. Sebab saat ini masih mahasiswa, aksi seperti ini dilakukan kepada kaum militer sebagai bentuk perlawanan.

"Bukan demo di Unpad. Dulu kita demo di depan militer. Jangan kalian demo di rumah sendiri," ujar Iwan.

Dia pun meminta mahasiswa percaya dengan MWA karena majelis ini merupakan tempat orang-orang terpilih dari berbagai elemen untuk menentukan pimpinan baru universitas.

"Percaya dong sama pimpinanmu, kita akan perjuangkan," kata Iwan di hadapan para pendemo.

Namun, mahasiswa Unpad tidak berhenti menyuarakan kekesalannya di depan kantor sekretariat. Sebagai bentuk komunikasi, para anggota BEM Unpad ini akhirnya diajak berdiskusi untuk membicarakan alasan belum digelarnya Pilrek Unpad hingga saat ini.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya