Raup Cuan Jutaan per Bulan, Yuk Jadi Pembudidaya Ikan Millennial Jabar

Jadi petani atau peternak juga bisa jadi kaya

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah meluncurkan program petani millennial pada Maret 2021. Program ini dibuat untuk meningkatkan produktivitas generasi muda dari sektor tersebut.

Salah satu sektor yang disasar juga adalah di bidang peternakan ikan. Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Jawa Barat dengan menyiapkan pembudidaya ikan millennial (PIM). Lewat kegiatan ini para peternak millennial yang dibina diproyeksikan meraup untung setidaknya Rp4,42 juta per bulan.

Kepala Diskanla Jawa Barat Hermansyah menjelaskan, telah menyeleksi 82 PIM yang sesuai dengan persyaratan, di mana para peternakan harus berusia 19-39, lulusan SMK perikanan atau mengenal inovasi teknologi bidang perikanan, serta memiliki pengalaman sebagai pembudidaya ikan atau generasi keturunan pembudidaya ikan. Dari jumlah tersebut, terdapat 44 PIM yang sudah memiliki lahan sendiri, sedangkan 38 lainnya tidak memiliki lahan (petani intensif) sehingga akan ditempatkan di sejumlah aset Diskanla Jawa Barat.

"Nantinya komoditas yang akan dibudidayakan adalah ikan lele, nila, dan udang. Untuk yang punya lahan sendiri bisa dapat suntikan dana Rp50 juta per orang yang bersumber dari KUR bank bjb," ujar Hermansyah, Jumat (16/4/2021).

1. Diskanla juga siapkan lahan untuk dijadikan tempat beternak ikan dan udang

Raup Cuan Jutaan per Bulan, Yuk Jadi Pembudidaya Ikan Millennial JabarSejumlah siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) memilah udang vaname sesuai ukuran, usai panen di tambak udang Kelurahan Mintaragen, Tegal, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Bagi pembudidaya ikan lele, modal kerja tersebut akan digunakan untuk pembuatan tiga kolam bioflok berdiameter empat meter serta pengadaan 20 ribu benih. Sedangkan bagi pembudidaya nila akan digunakan untuk membuat lima kolam bioflok berdiamater empat meter serta 10 ribu benih.

Bagi kelompok petani intensif, lanjut Hermansyah, Diskanla telah menyiapkan lahan di empat lokasi seperti di Cijengkol, Kabupaten Subang (budidaya lele), dan Ciherang, Kabupaten Cianjur (nila). Metode kolam bioflok dipilih karena bisa meminimalisasi pakan yang harus disediakan.

"Karena ada bakterinya, jadi lebih efisien di pakan," ujarnya.

Sedangkan untuk budidaya udang, lanjut Hermansyah, pihaknya menyiapkan lahan di Cibalong, Kabupaten Garut bagi enam PIM. Di atas lahan milik Diskanla Jawa Barat itu, kelompok tani tersebut akan memanfaatkan tambak seluas 1.300 m2 yang akan diisi 270 ribu benih udang.

2. Setiap angkatan PIM punya waktu 1 tahun untuk belajar

Raup Cuan Jutaan per Bulan, Yuk Jadi Pembudidaya Ikan Millennial JabarANTARA FOTO/Arnas Padda

Agar target itu tercapai, Diskanla Jawa Barat mendampingi PIM sejak awal, mulai dari pembekalan terkait analisa kelayakan dan penyusunan rencana kerja, pengenalan teknologi, hingga teknik pengemasan dan pemasaran. Selain itu, pihaknya juga melakukan pengawasan dan evaluasi langsung ke setiap PIM.

Lebih lanjut Hermansyah katakan, saat ini masing-masing PIM sudah memulai aktivitasnya. "Bulan April ini masih tahap pengadaan sarana," katanya.

Untuk budidaya lele, dia memproyeksikan sudah bisa dipanen pada Juni, sedangkan untuk nila dan udang pada Agustus mendatang. Masing-masing PIM akan diberikan waktu 1 tahun dalam pengawasan Diskanla. Nanatinya dinas akan merekrut pim intensif angkatan berikutnya untuk dibina.

Dia berharap setiap angkatan PIM bisa berkembang dan mandiri usai menjalani program tersebut. "Kalau berhasil, mereka pasti memiliki keinginan untuk mengembangkan usaha mereka di tempat lain, tidak terus-terusan di sini. Kalau terus di sini, berarti mereka tidak berkembang," kata dia.

3. Ridwan Kamil target ada 100 Ribu petani baru hingga akhir periodenya

Raup Cuan Jutaan per Bulan, Yuk Jadi Pembudidaya Ikan Millennial JabarIDN Times/Debbie Sutrisno

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan ada 100 ribu petani baru khususnya dari kalangan millennial hingga akhir periodenya menjabat yakni 2023. Dengan bertambahnya jumlah petani diharap keamanan pangan ke depan bisa lebih terjaga.

Hal itu disampaikan Emil dalam peresmian program Petani Milenial yang dilaksanakan di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (26/3/2021). Untuk tahap pertama program Petani Milenial jumlah anak muda yang berhasil disaring mencapai 5.000 orang di mana pendaftarnya mencapai sekitar 8.000 orang. Namun hasilnya sekarang hanya 2.240

"Program ini ada di 27 daerah. Kita berharap program ini juga bisa mengurangi angka pengangguran. Dan anak desa tidak terus datang ke kota untuk bekerja," ujar Emil.

4. Sektor pangan bisa bertahan di tengah gejolak ekonomi

Raup Cuan Jutaan per Bulan, Yuk Jadi Pembudidaya Ikan Millennial JabarANTARA FOTO/Saiful Bahri

Emil menuturkan, keberadaan program pertani milenial tidak terlepas dari sektor pertanian yang saat ini menjadi perhatian serius. Di tengah kebutuhan pangan yang masih tinggi, para pekerja di sektor pertanian justru kian menurun.

Dengan adanya program ini maka jumlah petani di Jabar minimal bisa bertambah. Terlebih kondisi sumber daya alam (SDA) di Jabar memungkinkan daerah ini bisa menghasilkan sektor pertanian yang melimpah.

"Urusan food security akan kita urus dengan fokus. Dan menurut saja masa depan yang teruji di tengah pandemik itu salah satunya adalah pangan dan digital," paparnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya