Punya Banyak Followers, Ridwan Kamil Siap Kolaborasi dengan UMKM

Desain produk akan dikurasi langsung oleh Emil

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menggaet sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mempromosikan produknya. Kali ini, dia berkolaborasi dengan pelaku UMKM asal Pekalongan, Jawa Tengah, yang berkecimpung di dunia fesyen kain tenun.

Emil, sapaan akrabnya, mengatakan jika pandemik COVID-19 membuat banyak para UMKM tertatih-tatih. Maka, dia akan berupaya menggerakkan roda produksi UMKM yang melambat karena pandemi. Salah satunya mempromosikan produk UMKM via media sosial pribadinya.

Dengan syarat, Emil terlibat dalam proses desain supaya bisa menjalin ikatan emosional dengan produk tersebut. Apalagi, ia memiliki latar belakang sebagai arsitek.

"Dari cerita UMKM yang terdampak COVID-19, saya bertanya, apa yang bisa saya bantu? Ternyata saya punya aset pribadi, yaitu jumlah pengikut (media sosial). Sehingga unggahan saya gampang viral. Aplikasi itu saya manfaatkan untuk hal-hal positif," kata Emil saat bertemu dengan para pelaku UMKM dari sejumlah daerah di Hotel Tentrem, Kota Semarang, dikutip dari siaran pers, Senin (26/10/2020).

1. Ada tujuh UMKM yang siap bekerja sama

Punya Banyak Followers, Ridwan Kamil Siap Kolaborasi dengan UMKMDok.Humas Jabar

Dalam pertemuan tersebut, ada tujuh pelaku UMKM dari sejumlah daerah, mulai Pekalongan sampai Yogyakarta. Kepada Emil, mereka bercerita soal dampak pandemi COVID-19 dan keunggulan produknya.

Menurut Emil, UMKM bisa membangkitkan ekonominya dengan dukungan terhadap ekosistem baik dari sisi pemasaran maupun kualitas produk, termasuk dengan meningkatkan kualitas dari segi desain produk.

"Selain promosi media sosial, saya juga memberikan masukan untuk desainnya, karena kebetulan saya punya skill desain. Misalnya desain sepatunya, desain tasnya. Jadi konsepnya kolaborasi promosi dan desain," ucapnya.

2. Siap mengkurasi setiap produk UMKM yang berkolaborasi

Punya Banyak Followers, Ridwan Kamil Siap Kolaborasi dengan UMKMDok.Humas Jabar

Mantan Wali Kota Bandung ini menuturkan, banyak pelaku UMKM yang ingin berkolaborasi. Namun, ia melakukan kurasi karena tidak mungkin dapat mendesain dan mempromosikan semua produk UMKM di Indonesia.

Terdapat sejumlah indikator dalam tahap kurasi. Selain kualitas, produk pelaku UMKM harus memiliki gerakan sosial (social movement). "Semoga saya bisa memberikan manfaat bagi orang lain dan lintas dimensi. Dan saya rasa itulah esensi hidup," katanya.

3. Salah satu UMKM kain tenun keluhkan penurunan pendapat di tengah pandemik

Punya Banyak Followers, Ridwan Kamil Siap Kolaborasi dengan UMKMUMKM (Dok.Bank BRI)

Salah satu pelaku UMKM asal Pekalongan, Asfa Fuadi, menceritakan latar belakang dirinya membuat produk fesyen berbahan kain tenun. Salah satunya untuk menyelamatkan eksistensi penenun asli Pekalongan.

"Sebelum pandemik saja, banyak penenun yang meninggalkan profesinya karena pendapatan menurun drastis," kata Asfa.

Penurunan pendapatan penenun, kata Asfa, karena produk yang dihasilkan monoto dan tidak sesuai keinginan pasar dan perkembangan fesyen. Berangkat dari situ, ia mulai menciptakan fesyen menarik berbahan tenun.

"Supaya penenun kembali menenun, saya ciptakan produk yang sesuai keinginan pasar supaya banyak dicari masyarakat. Dengan begitu, regenerasi penenun bisa dilakukan," ucapnya.

Akan tetapi, pandemi COVID-19 membuat penghasilan Asfa berkurang lebih dari 90 persen. Roda produksi benar-benar melambat karena jarang ada pembeli.

Oleh karena itu, Asfa berharap dengan kolaborasi bersama ini usahanya berangsur pulih dan produknya semakin variatif serta menarik.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya