Puncak Arus Balik, 2.500 Orang akan Tiba di Bandung Lewat Stasiun
Suasana Kereta di tengah pandemik COVID-19 (Dok. Humas KAI)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Puncark arus balik libur Tahun Baru 2021 ke wilayah Bandung diprediksi terjadi besok, Minggu (3/1/2020). Masyarakat yang kembali ke wilayah Bandung ini akan menggunakan jalur kereta di wilayah Daop 2 Bandung. Hingga Sabtu (2/1/2021), tercatat akan ada 2.500 pengguna jasa kereta yang tiba di stasiun Daop 2 Bandung.
Humas PT KAI Daop 2 Bandung Koeswardoyo menuturkan, angkutan Natal dan Tahun Baru terbagi dua. Ada masyarakat yang bepergian pada 23 Desember 2020. Mereka yang berangkat pada tanggal itu mayoritas sudah pulang ke Bandung pada 27 Desember 2020.
"Untuk besok kami prediksi sebagai puncak arus balik libur tahun baru, tercatat ada 2.500 pengguna jasa kereta dan kemungkinan ada penambahan lagi," ujar Koeswardoyo.
1. Mayoritas arus balik datang dari Jawa Tengah dan Jawa Timur
ANTARA FOTO/Budi Candra SetyaIa mengatakan, arus balik menuju stasiun di wilayah Daop 2 Bandung ini didominasi oleh pelaku perjalanan yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan per hari ini pengguna kereta api yang datang dari luar daerah Daop 2 Bandung tercatat ada 2.100.
"Kalau dibandingkan dengan masa libur nataru tahun lalu sebelum pandemi, sekarang itu hanya mungkin 20 persennya saja," kata Koeswardoyo.
2. Rapid antigen masih teus dilakukan
Ilustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)Sementara itu, sejumlah calon penumpang kereta tetap diwajibkan untuk mengikuti pemeriksaan rapid antigen di halaman sebelah timur Stasiun Bandung. Sejak diberlakukan pada 22 Desember hingga 8 Januari nanti tercatat sekitar 10.200 pengguna jasa yang melakukannya.
"Itu syarat wajib sebelum menggunakan kereta api jarak jauh. Sejauh ini aman lancar dan semua peralatannya bisa kami penuhi," katanya.
3. Ada 50 pembatalan penumpang kereta per harinya
Dok. Humas Pemprov JatengDaop 2 Bandung pun mencatat, dalam sehari rata-rata ada 50-60 pembatalan atau penundaan keberangkatan dari calon penumpang. Meski demikia pembatalan ini tidak seluruhnya karena penumpang positif usai menjalani rapid test
"Terkait data yang positif kami serahkan ke gugus tugas. Kebanyakan yang menunda itu karena kebingunan di stasiun tujuannya tidak ada layanan rapid antigen, jadi akan sulit juga kalau nanti pulang ke sini," katanya.
