PSI Kritisi Banyaknya Bangunan Sekolah Dasar di Bandung yang Rusak 

Ternyata ada ribuan bangunan yang rusak

Bandung, IDN Times - Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai Pemkot Bandung tidak serius dalam memperbaiki infrastruktur di sekolah dasar (SD). Ketua DPP PSI, Furqan Amini menuturkan, berdasarkan data statistik Kemdikbud tahun ajaran 2022/2023, dari 2.418 ruang kelas SD yang rusak di Kota Bandung, 193 di antaranya rusak berat dan 907 rusak sedang, dan sisanya 1.318 ruang kelas rusak ringan.

Menurutnya, kejadian atap yang roboh di SDN 042 Gambir, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, harus menjadi pelajar untuk segera mengambil sikap dalam memperbaiki bangunan SD lainnya yang rusak.

"Disdik Kota Bandung jangan lagi menunda-menunda perbaikan sekolah-sekolah yang rusak. Segera perbaiki 2.418 ruang kelas SD yang rusak di kota Bandung," tegas Furqan melalui siaran pers dikutip IDN Times, Minggu (10/9/2023).

 

1. Jangan sampai kegiatan KBM siswa terganggu

PSI Kritisi Banyaknya Bangunan Sekolah Dasar di Bandung yang Rusak Ilustrasi sekolah (ANTARA FOTO/Muhammmad Iqbal)

Furqan menekankan, keselamatan dan kenyamanan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) harus diutamakan.

"Jangan sampai menunggu kejadian, baru bertindak. Bagaimana kalau jatuh korban?" tanya Furqan yang memimpin Gerakan Nasional Bela Sekolah ini.

Menurutnya, 193 ruang kelas SD yang rusak berat tersebut tentunya harus segera diprioritaskan perbaikannya, di mana 188 di antaranya (97%) adalah ruang kelas SD Negeri. Adapun dari 907 ruang kelas yang rusak sedang, 90,74 persen di antaranya adalah ruang kelas SD Negeri, yaitu 823 ruang kelas.

Sementara itu dari 1.318 ruang kelas yang rusak ringan, 999 di antaranya adalah ruang kelas SD Negeri atau 75,80 persen.

2. Empat siswa terluka akibat robohnya atap bangunan SD

PSI Kritisi Banyaknya Bangunan Sekolah Dasar di Bandung yang Rusak Ilustrasi bangunan sekolah roboh. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Atap kelas di Gedung B, SDN 042 Gambir, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, roboh pada Selasa (5/9/2023). Empat murid yang berada dekat gedung tersebut pun terkena serpihan bangunan dan mengalami luka ringan.

Saat ini, sejumlah pekerja mulai melakukan perbaikan bangunan di Gedung B tersebut. Pecahan genting, kaca dan kayu yang sudah lapuk dimakan rayap, terlihat masih berserakan.

Kelas yang atapnya roboh itu, sudah dikosongkan sejak April 2023. Sedangkan lima kelas lainnya masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa kelas enam dan kelas lima. Pada bagian kelas yang roboh, terlihat atapnya sudah bolong, kayu penyangga plafon dan genting pun sudah lapuk. Kelas tersebut, terkahir direnovasi pada 2004.

3. Siswa sementara belajar dari rumah

PSI Kritisi Banyaknya Bangunan Sekolah Dasar di Bandung yang Rusak Ilustrasi PJJ siswa SD (Dok. KPAI)

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 042 Gambir, Nunun Komala mengatakan, saat kejadian siswa kelas lima dan enam yang menempati Gedung B sedang melakukan kegiatan belajar luar kelas.

"Kebetulan itu jam istirahat ya (Kejadiannya) yang jadi kebetulan lagi, biasanya di lantai dua, ada siswa kelas 6 dan 5 yang sedang belajar, tapi pada saat itu kebetulan siswa sedang melaksanakan proses belajar mengajar di luar sama guru PJOK," ujar Nunun, Kamis (7/9/2023).

Menurutnya, ruang kelas tersebut memang tidak layak digunakan dan telah diajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung sejak awal 2023.

"Kami sudah mengajukan ke Disdik, sudah progres akan dilaksanakan (perbaikan) pada September-Oktober, tapi duluan roboh. Mungkin prosedur anggaran dan sebagainya jadi tidak langsung (direnovasi)," katanya.

Sejak peristiwa itu, kata dia, aktivitas belajar mengajar seluruh siswa terpaksa dialihkan jadi pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Rabu, Kamis dan Jumat PJJ Senin kembali belajar semua," ucapnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya