Proyek Investasi di Jabar Capai 23.749 Triliun hingga September 2021  

87.766 tenaga kerja berhasil terserap

Bandung, IDN Times - Jawa Barat tak tergoyahkan di peringkat pertama realisasi investasi di Indonesia sepanjang Januari-September 2021 dengan nilai Rp107,23 triliun. Realisasi ini kembali mendongkrak serapan tenaga kerja di Jawa Barat hingga 87.766 orang yang terserap dari 23.749 proyek.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara mengatakan, realisasi investasi ke Jawa Barat sepanjang Januari-September 2021 mampu memberikan kontribusi 16,3 persen pada realisasi investasi nasional. Angka realisasi yang datang dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp107,23 triliun.

"Peningkatan ivestasi ini mampu membuka lapangan pekerjaan saat masa pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19," kata dia, Minggu (14/11/2021).

1. Investasi memang belum sepenuhnya membaik

Proyek Investasi di Jabar Capai 23.749 Triliun hingga September 2021  https://unsplash.com/@sctgrhm

Menurutnya, eealisasi investasi Jawa Barat periode Januari-September 2021 sebesar Rp107,23 triliun naik Rp 20,90 triliun dari realisasi periode yang sama di tahun 2020. Angka ini telah mencapai 84,21peraen dari target yang ditetapkan oleh BKPM sebesar Rp127,34 triliun.

Pihaknya menilai capaian ini bukan hanya persoalan posisi pertama realisasi investasi Jawa Barat di nasional, namun investasi PMA dan PMDN ini memberikan kontribusi terhadap pembangunan Jawa Barat.

“Peningkatan PMA sangat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Jabar dan PMDN sangat berperan terhadap penyerapan tenaga kerja. Artinya investasi memiliki andil terbesar dalam pertumbuhan ekonomi triwulan secara year on year,” ujarnya.

2. Sektor perumahan dan kawasan industri jadi primadona

Proyek Investasi di Jabar Capai 23.749 Triliun hingga September 2021  Ilustrasi Perumahan (IDN Times/Arief Rahmat)

Noneng menyebut, PMDN di Jawa Barat mampu berkontribusi maksimal dalam penyerapan tenaga kerja dimana terdapat tenaga kerja sebesar 31.691 orang meningkat 10.363 orang dari periode yang sama tahun 2020 sebesar 13.386 orang. PMDN sendiri realisasi investasinya mencapai Rp 45,3 triliun atau meningkat Rp 9,9 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Lokasi yang paling besar menyerap tenaga kerja PMDN di Jawa Barat di Kabupaten Bogor sejumlah 5.586 Orang atau 17,63 persen. Untuk PMA, penyerapan tenaga kerja terbesar dari Kabupaten Bekasi sejumlah 15.141 Orang atau 27,00 persen,” tuturnya.

Noneng juga mencatat Pada Januari-September 2021, jumlah proyek yang direalisasikan adalah sebesar 23.749 proyek, naik signifikan sebesar 77,42 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 yang sebesar 13.386 proyek. Berdasarkan data realisasi investasi PMA & PMDN Januari-September 2021, sektor dengan realisasi investasi tertinggi di Jawa Barat adalah Perumahan, Kawasan Ind & Perkantoran (25%), Industri Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain (15%), dan Transportasi, Gudang & Komunikasi (11%).

Jawa Barat masih menjadi primadona investasi, ini bisa dilihat dari kenaikan realisasi investasinya. Realisasi PMA mengalami kenaikan sebesar 21,59 persen dan PMDN naik sebesar 28,01 persen. Jadi upaya kami untuk terus mempromosikan potensi investasi tidak terhalang oleh pandemi Covid-19.

Meskipun banyak upaya promosi dan sosialisasi dilakukan secara daring. Di sisi lain, Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga intens hadir dalam upaya-upaya promosi investasi yang melibatkan investor luar,” paparnya.

3. Investor Jepang dan Singapura masih mendominasi

Proyek Investasi di Jabar Capai 23.749 Triliun hingga September 2021  Web

DPMPTSP Jawa Barat sendiri mencatat untuk PMDN, realisasi investasi terbesar disumbangkan oleh PT Mahkota Permata Perdana, Jasa Marga Japek Selatan dan Adhi Commuter Properti. Sementara perusahaan dengan realisasi PMA terbesar datang dari Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, PT Kereta Cepat Indonesia China dan Amazon Data Services Indonesia.

PMA sendiri Jepang dan Singapura mengalami kenaikan investasi pada periode Januari-September 2021 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020, setelah sebelumnya mengalami penurunan. Dari kedua negara tersebut, Jepang mengalami kenaikan tertinggi di tahun 2021 yaitu sebesar 20,34 persen, setelah sebelumnya turun sebesar 35,02 persen di tahun 2020.

Baca Juga: Genjot Investasi Masuk, Menteri Investasi: Izin Sudah Tidak Dipersulit

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya