PR Pemkot Bandung di HJKB ke-212, Proyek Rumah Deret hingga Banjir

Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan

Bandung, IDN Times - Hari ini, Kota Bandung memperingati hari yang ke-212. Di balik berbagai kegiatan dan perayaannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung masih menyisakan berbagai persoalan yang harus segera diatasi.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung Teddy Rusmawan mengatakan, pemerintah daerah di bawah arahan Yana Mulyana berhasil melakukan banyak gebrakan dan membuat program yang bisa memberikan perbaikan kualitas masyarakat.

Namun, dalam hal infrastruktur terdapat pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, termasuk pembangunan rumah deret di Tamansari.

"Rumah deret ini belum tuntas juga. Kemudian pembangunan rusunawa hingga masih adanya titik banjir di berbagai tempat. Pendanaan kita akan bantu proses yang nantinya untuk 2023," ujar Teddy ditemui di Balaikota Bandung, Minggu (25/9/2022).

1. Pembangunan rumah deret molor karena berbagai faktor

PR Pemkot Bandung di HJKB ke-212, Proyek Rumah Deret hingga BanjirIDN Times/Yogi Pasha

Proyek rumah deret tamansari hingga kini masih belum rampung 100 persen. Padahal rencananya rumah tersebut diharapkan bisa dihuni pada 2022.

Rumah  deret tahap satu sebanyak 198 unit berlokasi di Kecamatan Bandung Wetan pembangunan molor karena berbagai hal mulai dari persoalan teknis, sosial, dan biaya. Setelah selesai pembangunan harus ada uji laik huni lebih dulu sebelum nantinya digunakan masyarakat.

2. IPM Kota Bandung alami peningkatan

PR Pemkot Bandung di HJKB ke-212, Proyek Rumah Deret hingga BanjirIlustrasi Pendidikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, Teddy yang juga mejadi Inspektur Upacara dalam peringatan HJKB ke-212 ini menyebut bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bandung mengalami peningkatan.

IPM Kota Bandung Tahun 2021 mengalami kenaikan dan berada di angka 81,96 poin dan masuk dalam kategori Sangat Tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam buku Bandung Dalam Angka Tahun 2022, angka 81,96 ini meningkat 0,45 poin dibanding dengan IPM Kota Bandung Tahun 2020 yang sebesar 81,51.

"Artinya kualitas pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat alami perbaikan," kata Teddy.

IPM Kota Bandung menjadi yang tertinggi di Jawa Barat diikuti oleh Kota Bekasi di angka 81,95 dan Kota Depok di angka 81,87 yang sama-sama berada pada status sangat tinggi atau di atas 80 poin. Sejak 2017 IPM Kota Bandung telah mengalami peningkatan 1,65 poin. Pada tahun 2017 IPM Kota Bandung adalah sebesar 80,31.

3. Ajak masyarakat tingkatkan perekonomian bersama

PR Pemkot Bandung di HJKB ke-212, Proyek Rumah Deret hingga BanjirIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam peringatan HJKB ke-212, Teddy pun mengajak masyarakat bisa lebih produktif yang berdampak pada perekonomian kota. Dengan pandemik COVID-19 yang hampir usai, masyarakat harus optimistis menatap masa depan dan membangun perekonomian yang selaras dengan nilai perjuangan dalam kehidupan berbangsa serta bernegara, tanpa mengindahkan semangat perstauan dan kesatuan.

"Pandemik tahun lalu tumbuh kebersamaan, sikap empati, kebiasaan berbagi, dan rela berkorban untuk bisa meredam COVID-19. Ini merupakan upaya positif meredam COVID-19 dan konsekuensinya," ujar Teddy.

Dia berharap HJKB bisa menjadi pondasi untuk pulih dan bangkit lebih kuat. Produktivitas juga harus ditingkatkan sehingga perekonomian bisa membaik, pengangguran berkurang, dan kemiskinan menurun.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya