Polsek hingga Polda Jabar Jadi Sasaran Pengeboman Teroris 

Sudah ada 26 orang diamankan diduga terindikasi teroris

Bandung, IDN Times - Densus 88 Anti Teror Polri telah mengamankan 26 orang yang diduga terlibat dengan jaringan terorisme. Mereka ditangkap di lima provinsi berbeda di Indonesia. 

Kabag Bantuan Operasi (Banops) Densus 88, Kombes Aswin Siregar menuturkan, sebelum aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Densus telah melakukan penggeledahan dan mengamankan sejumlah dokumen pascainsiden bom di Cicendo, Kota Bandung, pada 2017.

Berdasarkan dokumen yang diamankan tersebut, terungkap bahwa Polda Jabar dan sejumlah polsek serta polres lainnya di Jabar turut dijadikan sebagai sasaran aksi terorisme.

"Dari dokumen kasus Cicendo yang sebelumnya di pemeriksaan, memang sasarannya itu beberapa adalah kantor kepolisian termasuk salah satunya Mapolda Jabar kemudian beberapa Polsek dan Polres lainnya," kata Aswin Siregar di Mapolda Jabar pada Rabu (21/12/2022).

1. Pembom di Astana Anyar adalah jaringan lama

Polsek hingga Polda Jabar Jadi Sasaran Pengeboman Teroris Polsek Astana Anyar Bandung usai terjadi ledakan. (dok. IDN Times/Istimewa)

Aswin menilai dokumen yang diamankan itu valid dan telah dijadikan sebagai dasar untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Terbukti, beberapa tahun berselang, bom bunuh diri meledak di Polsek Astana Anyar, tepatnya bulan kemarin.

"Memang ada isi dokumen itu, itu memang di awal dari kasus Cicendo, ya sehingga orang yang sama dan jaringan yang sama saya kira kita masih harus menganggap bahwa dokumen itu masih valid," ucap dia.

2. Warga diimbau tidak panik

Polsek hingga Polda Jabar Jadi Sasaran Pengeboman Teroris Ilustrasi Aksi Terorisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Meski demikian, Aswin meminta masyarakat untuk tetap tenang. Aparat bakal berupaya melakukan langkah pencegahan, sehingga peristiwa serupa tak terulang lagi di kemudian hari.

"Ini adalah amanah yang diberikan kepada polri untuk melakukan tindakan pencegahan pada tahap persiapan," ucap dia.

3. Enam orang di Jabar diamankan pascabom Astana Anyar

Polsek hingga Polda Jabar Jadi Sasaran Pengeboman Teroris Ilustrasi Bom (Teroris) (IDN Times/Mardya Shakti)

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menuturkan, Densus 88 antiteror Polri telah melakukan penangkapan terhadap 26 orang diduga terkait jaringan terorisme.

Mereka diamankan di lima provinsi berbeda, yaitu Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), Riau, Jawa Barat (Jabar), dan Jawa Tengah (Jateng).

Semua terduga jaringan teroris tersebut ditangkap selama bulan Desember. Sepuluh orang diamankan di Sumut berinisial HRF, MG, IS, MS, SDf, RG, AF, SF, JM, dan RD. Kesepuluh orang ini masuk dalam Jaringan Islamiyah (JI).

Kemudian di Jabar ada tiga orang yang sudah ditahan atas nama YS, SH, dan AS yang merupakan Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Adapun yang belum ditahan adalah DP, TJD, dan AM. Sementara Satu orang di Sumbar dan Riau berinisial WH dan SY dari jaringan JI.

"Untuk Jateng ada delapan orang, di mana tujuh orang berinisial KA, PM, SA, JU, PH, MHN, BDH, jaringan JI ditangkap sebelum bom bunuh diri di Astana Anyar. Sedangkan satu orang berinisial RSM ditangkap setelah akso bom dari jaringan JAD," kata Ahmad.

Baca Juga: Jelang Nataru, Keberadaan Eks Napi Teroris di Sleman Dipantau 

Baca Juga: Cegah Terorisme, Tabanan Aktifkan Pasukan Pengamanan Masyarakat

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya