Polisi Antisipasi Kerawanan Demonstrasi Jelang Kenaikan BBM

Pemerintah pastikan bakal ada kenaikan harga BBM

Bandung, IDN Times - Seluruh Polres di wilayah Polda Jabar diintruksikan melakukan antisipasi kerawanan dampak dari adanya rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, antisipasi ini dilakukan bukan hanya di Jabar tapi di seluruh daerah sesui dengan arahan Mabes Polri.

Kapolda Jawa Barat memberikan atensi kepada jajaran untuk melakukan pengawasan serta antisipasi di lapangan. "Sesuai dengan arahan dari mabes, pak Kapolda sudah mengatensi kepada jajaran satwil (satuan wilayah), untuk memonitor dinamika sosial masyarakat agar tidak timbul permasalahan Kamtibmas," ujar Ibrahim Tompo, Jumat (2/8/2022).

1. Waspada penyelewenangan distribusi BBM

Polisi Antisipasi Kerawanan Demonstrasi Jelang Kenaikan BBMIlustrasi pengisian BBM di SPBU. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Selain itu, jajaran Polres juga diminta agar mengawasi distribusi BBM di wilayah masing-masing, untuk mengantisipasi adanya penyelewengan.

Sebelumnya, pemerintah berencana menaikan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar. Namun, hingga saat ini belum diketahui kapan kenaikan tersebut diumumkan.

2. Jokowi sudah terima kalkulasi perubahan harga BBM

Polisi Antisipasi Kerawanan Demonstrasi Jelang Kenaikan BBMMobil tangki sedang mengisi BBM di Terminal BBM. (dok. Pertamina Patra Niaga)

Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengaku hari ini, Jumat (2/9/2022) akan menerima laporan dari jajarannya mengenai kalkulasi kenaikan harga BBM bersubsidi. Meski demikian, Jokowi masih enggan menyampaikan kapan harga BBM bersubsidi naik.

"Untuk (kenaikan harga) BBM-nya semuanya masih dikalkulasi dan hari ini akan disampaikan kepada saya mengenai hitung-hitungan dan kalkulasinya," ujar Jokowi dalam keterangannya saat kunjungan kerja di Maluku.

3. Kenaikan harga BBM diprediksi miskinkan masyarakat

Polisi Antisipasi Kerawanan Demonstrasi Jelang Kenaikan BBMANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Sementara itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyatakan, rumah tangga di seluruh Indonesia akan semakin terpukul jika harga BBM bersubsidi naik.

"Kalau BBM bersubsidi ikut naik, harga secara keseluruhan akan naik secara signifikan. Sangat mungkin akan terjadi efek domino di sektor-sektor yang lain," kata Ahmad Syaikhu saat menyampaikan surat terbuka presiden PKS kepada presiden Jokowi secara daring pada Kamis (1/9/2022) malam.

Kenaikan harga BBM bersubsidi juga diprediksikan oleh presiden PKS akan menurunkan daya beli masyarakat. Khususnya, masyarakat kecil yang kondisi ekonominya belum pulih pasca pandemik.

"Tukang ojek, pedagang kaki lima, tukang bakso, sopir truk dan angkot, buruh dan pelaku UMKM, emak-emak, pelajar, petani, peternak, dan berbagai elemen lainnya akan menjerit karena terpukul ekonominya karena sulit bangkit kembali dari keterpurukan," katanya.

PKS memandang, jika kenaikan harga BBM bersubsidi juga akan meningkatkan jumlah warga miskin di Tanah Air. Dikarenakan, mayoritas masyarakat Indonesia berada di kategori rentan miskin.

"Sedikit saja ada guncangan ekonomi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi, maka itu akan membuat masyarakat yang rentan miskin akan menjadi miskin," ucapnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya