Polda Jabar Edukasi Warga Agar Tidak Demo Saat Pelantikan Presiden

Penyampaian aspirasi harus dilakukan secara baik

Bandung, IDN Times - Menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak melakukan aksi atau demo pada saat kegiatan yang berlangsung akhir pekan ini.

Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andhiko mengatakan, telah melakukan beberapa sosialisasi guna memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kondusifitas Jawa Barat.

"Kita melakukan langkah preventif memberikan imbauan dan edukasi ke masyarakat, untuk turut serta menjaga situasi keamanan di Jabar," ucap Trunoyudo, Selasa (15/10).

1. Polda juga tingkatkan pengamanan

Polda Jabar Edukasi Warga Agar Tidak Demo Saat Pelantikan PresidenIDN Times/Margith Juita Damanik

Di sisi lain, Trunoyudo memastikan pihaknya telah meningkatkan kegiatan rutin polisi. Misalnya, dengan patroli baik dari kepolisian maupun patroli gabungan bersama TNI.

"Ini sifatnya pencegahan," paparnya.

Selain itu, Polda Jabar telah memberikan instruksi kepada seluruh Polres di wilayah hukumnya, untuk senantiasa menjalin silaturahmi dengan tokoh-tokoh masyarakat di wilayahnya. Hal itu bertujuan untuk menjaga situasi aman dan kondusif di Jawa Barat.

"Kita juga melakukan hal-hal yang sifatnya bekerjasama secara fungsi edukasi, di fungsi binmas kita melakukan silaturahim ke kalangan ulama atau tokoh masyarakat untuk menciptakan situasi Kondusifitas di Jabar," tuturnya.

2. Mahasiswa pun diimbau tidak lakukan aksi

Polda Jabar Edukasi Warga Agar Tidak Demo Saat Pelantikan PresidenIDN Times/Handoko

Disinggung terkait potensi aksi dari mahasiswa menjelang pelantikan, Trunoyudo mengimbau mereka tidak melakukan aksi demonstrasi.

"Untuk sejauh ini kita sudah mengimbau untuk tidak melakukan itu (aksi demonstrasi)," pungkasnya.

3. Tidak ada pemimpin yang sempurna

Polda Jabar Edukasi Warga Agar Tidak Demo Saat Pelantikan PresidenIDN Times/Debbie Sutrisno

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghargai setiap aspirasi dari masyarakat. Memang selama ini banyak pihak yang merasa harapan dan keinginan mereka tidak bisa dilaksanakan para pemimpin baik ekskutif maupun legislatif. Namun, Uu menyebutkan tidak semua orang termasuk yang menjadi pemimpin negeri sempurna.

"Itu yang harus dipahami bahwa tidak semua mahluk dan pemimpin sempurna, tapi semua (berusaha) menuju ke sana," ujar Uu usai menghadiri kegiatan Hari Penglihatan Sedunia di Gedung Sate, Selasa (15/10).

4. Sampaikan aspirasi dengan cara yang benar

Polda Jabar Edukasi Warga Agar Tidak Demo Saat Pelantikan PresidenIDN Times/Lazuardi Putra

Untuk melampiaskan bentuk kekecewaan atas kebijakan tertentu, Uu meminta masyarakat tidak melakukan demonstrasi atau aksi lainnya yang bisa merugikan banyak pihak.

Pun dengan ketidakpuasan atas kinerja sebaiknya dilakukan dengan cara atau mekanisme yang benar, aman, dan tidak melanggar hukum.

"Termasuk pada saat pelantikan presiden jangan sampai ada gejolak, tidak ada demo, tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan," kata Uu.

Baca Juga: Dilarang Demo Dekat Pelantikan Presiden, BEM: Polisi Jangan Berlebihan

Baca Juga: Prevalensi Gangguan Mata di Indonesia Tinggi, Tapi Bisa Dicegah Kok

5. Wakil Wali Kota Bandung tidak melarang demo

Polda Jabar Edukasi Warga Agar Tidak Demo Saat Pelantikan PresidenIDN Times/Humas Bandung

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, Pemerintah Kota Bandung juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan unjuk rasa jika tidak memiliki tujuan.

Menurut dia, Pemkot Bandung tidak melarang warganya untuk menyampaikan aspirasi. Namun, kata dia, penyampaian aspirasi tersebut harus berjalan sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.

"Tidak melarang demo. Silahkan saja, tapi demonya harus memiliki tujuan yang jelas. Sampaikan aspirasi dengan baik dan benar. Tidak anarkis dan membuat keributan," kata Yana di Balaikota, Selasa(15/10).

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya