Pilwalkot Bandung: Politik Tanpa Mahar dan Program 100 Hari M Farhan

Sampah hingga kemacetan akan diselesaikan jika terpilih

Bandung, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung sudah menutup pendaftaran nakal calon wali kota. Salah satu pasangan yang mendaftarkan diri adalah Muhammad Farhan dan Erwin. Didukung partai Nasdem dan PKB, pasangan ini siap bersaing untuk memenangkang Pilwalkot Bandung.

IDN Times berkesempatan berbincang dengan Farhan. Di sebuah kedai kopi kecil di Jalan Anggrek, Farhan pun menceritakan alasannya maju dengan Erwin dan apa yang bakal dilakukan ketika terpilih nantinya.

1. Tak tunggu partai lain dan yakin bisa menang

Pilwalkot Bandung: Politik Tanpa Mahar dan Program 100 Hari M FarhanBakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bandung dari Partai NasDem Muhammad Farhan (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Kenapa bisa menjali kerja sama dengan Erwin?

Ada dua hal, Partai Nasdem dan Partai PKB pertama-tama sedang trennya positif jadi partai kecil ke partai menengah, belum menjadi partai yang besar, tapi kita punya karakter yang sama salah satu kelemahannya adalah sama-sama basis massanya belum kuat karena PKB gagal mengkonsolidasikan NU. NU masih terkonsolidasi oleh PPP, karena PPP menyusut dan PPP tidak dukung Anies barulah PKB banuyak dukungan. Kemudian saat disebut NU ini bukan PKB oleh Menag, mengamuk lah para kyai dan sekarang geser ke PKB banyak.

Nasdem sendiri walaupun kekurangan DPR RI tapi provinsi dan kota ini semakin kuat. Jadi sekarang pondasinya lebih baik, kalau dulu mah kan tiba-tiba Nasdem ke DPR tapi di provinsi dan kabupaten/kota kurang, makanya saya melihat bahwa PKB ini kan militan juga.

Yang kedua adalah dua-duanya memang tidak ada perbincangan mengenai mahar. Partai lain sudah ada di pilihannya jadi dengan Pak Erwin mah kita ya udah salaman aja tidak ada mahar, tanpa mahar. Siapa yang mau butuh berapa-berapa ya itu mah gimana baiknya lah ya. Pasti Wali kota ada lebihnya bahwa ada pergerakan independen dari Pak Erwin ya silahkan, kalau dia perlu dukungan dia bilang ke saya nanti saya kasih.

Sama partai lain memang ada mahar?

Kalau calon lain dari depan sudah transaksional semua saya merasa ya transaksional semua. Saya sudah ke semua bertemu mulai dari PKS tiga-tiganya sudah bertemu, Gerindra sudah bertemu, PDIP sudah bertemu dengan Pak Dandan, kemudian dengan Golkar juga sudah ketemu dengan semuanya termasuk dengan Ibu Atalia. Dengan Demokrat juga sudah ketemu dengan PSI juga, jadi sudah semuanya.

Nah keputusan dengan Erwin ini pas 16 Agustus saya baru selesai rapat dengan DPR pembacaan nota keuangan oleh Presiden. Saya pulang ke Bandung dalam perjalanan terus komunikasi dengan Erwin, kalau jadi maju kalau enggak jadi ya udah. Akhirnya sepakat, kirim surat ke DPP tanggal 17 Agustus dan 18 dapat surat keputusan dari DPP, sudah bulat suaranya.

Saya sama Erwin sama-sama ga mau nunggu seseorang sepeti Bu Atalia. Karena kalau diuntungkan ya bagus buat kita, kalau tidak akan akan susah ke kitanya.

2. Sampah hingga kemacetan harus bisa diatasi

Pilwalkot Bandung: Politik Tanpa Mahar dan Program 100 Hari M FarhanSampah scrap plastik dari Australia ditemukan di illegal dumpsite Desa Gedangrowo Sidoarjo. (Dok: Ecoton)

Program pertama apa yang akan dilakukan jika terpilih?

Jika saya terpilih 100 hari pertama ini pengelolaan sampah jadi itu di hulu kan di kita manajemen pengumpulan sampah, manajemen daur ulang sampah. ternyata ini harus didahulukan kondisi sekarang kita masih belum bisa melakukan terobosan

Untuk program kang Pisman, dari 30 Kecamatan ada 18 Kecamatan yang melaksanakan, tapi di satu kecamatan hanya ada satu kelurahan, dan di satu kelurahan hanya ada satu RW yang melaksanakan itu jadi hanya ada 18 RW di 18 Kelurahan di 18 di 30 Kecamatan. Sayang sekali program ini jadi ini memang kebutuhan sama-sama bahwa ada trauma 2007-2008 kan kita masih merasa masa sih jadi orang Bandung hanya masa bodoh, kan kita sudah pengalaman masa sudah kejadian lagi dan kasusnya sama karena TPA-nya ditutup

Caranya?

Memilah ini menjadi problem karena ketika sudah memisah pas ada tukang sampah ini dimasukkan dalam satu tempat lagi Makanya harus diatur ganjil misal organik genap non organik ketika ada yang mencampur yaitu tidak akan diangkut jadi itu poinnya nanti kerja sama dengan banyak swasta terutama kelompok-kelompok swasta yang selama ini menikmati APBD penyewaan truk sampah nilainya itu sekitar 50 miliar.

Jadi nanti kita ajak ngobrol ini kendaraan tidak akan diganggu tapi caranya akan kita kasih tahu terus nanti sampahnya yang an-organik ini akan kita olah agar bisa hilang maksimal dan hanya jadi debu saja sisanya. Ini teknologinya sudah ada di Bandung dan bisa digunakan.

Untuk organik yang paling memungkinkan ini hanya maggot dan obyekernya sebenarnya banyak ada salah satunya di Padalarang. Jadi yang paling penting adalah bagaimana teknik penyampaian pengambilan sampah agar seluruh RW yang ada ini mengikutsertakan program Kang Pisman.

Masalah pendidikan bagaimana?

Ini yang ingin saya lakukan dengan PPDB, yaitu lakukan yudisial review ke MK, jadi mengubah sistem zonasi dan Permdendikbud untuk mengembalikan kewenangan pengelolaan SMA ini ke Kota Bandung. Zonasi ini masalah karena anak yang pintar dan tinggal di daerah jauh dari SMA favorit seperti SMA 3 atau SMA 5 akan kesulitan, harus sekolah di SMA terdekat. Padahal siswa juga tergantung dengan sekolah dan gurunya. Kualitas guru ini berpengaruh dan harus diperbaiki.

Yang jadi korban sekarang adalah anak SD yang mau ke SMP dan harus zonasi. Padahal ada sekolah yang satu kecamatannya banyak SMP, ada yang tidak ada. Jadi jumlah siswa SD asal Kota Bandung ini bisa masuk ke SMP negeri, tapi ada 3 persen yang tidak. Nanti bisa masuk ke pesantren, madrasah, atau swasta. Tapi swasta ini protes siswanya nanti dikit, nah bisa ini pas SMP itu tidak 100 persen data tampung dipakai, bisa hanya 90 persen. Sisanya ini bisa jadi di sekolah swasta, disebar lah.

Zonasi kan untuk atasi kemacetan juga?

Kemacetan ini harus diatasi dengan pembangunan seperti misal kereta layang (sky train) yang akan masuk PSN di pemerintah pusat. Kalau provinsi ini ada double track dan ini nanti masuk ke Bandung seperti KRL.

Kemacetan juga menunjukkan bahwa warga Kota Bandung itu sejahtera. Kenapa? Karena yang bikin macet adalah kendaraan pribadi jadi sejahtera kan. Hanya saja memang kita harus memberikan alternatif kepada mereka sehingga untuk jarak-jarak pendek, kalau jarak jauh ini misal memang masih banyak menggunakan kendaraan pribadi karena jauh lebih murah.

Sekarang sudah ada Trans Metro Bandung (TMB) dan Trans Metro Pasundan (TMP), ada kemudahan dan kenyamanan. Saya melihat sendiri bagaimana dengan adanya ini prilaku penumpang jadi lebih tertib, mengantre dan menunggu. Tinggal bagaimana infrastrukturnya memang harus dibuat. Saya juga pernah naik dan memang enak, nyaman, walaupun sering kosong. Tapi memang kalau dihitung pergi jauh ini lebih mudah kalau pakai kendaraan pribadi.

Saya juga kepikiran untuk bangun stasiun kereta di deket GBLA antara Tegalluar dan Cimekar. Jadi pas Persib ini tanding mereka bisa pakai kereta turun di GBLA, ga usah bawa kendaraan pribadi.

3. Ingin lebih dekat dengan masyarakat

Pilwalkot Bandung: Politik Tanpa Mahar dan Program 100 Hari M FarhanIDN Times/Istimewa

Terus kegiatan paling dekat yang bisa dilakukan adalah program Jumaahan, atau Jumat Bersama Farhan. Jadi setiap hari Jumat wali kota atau wakil wali kota tidak boleh keluar kota bersama, harus ada yang di Bandung. Jadi setelah salat subuh ini olahraga berkeliling, setelah itu sarapan ke wilayah-wilayah tertentu. Dan Salat Jumat harus di masjid Al-Ukhuwah karena setelah Jumatan nyebrang makan siang bersama seluruh staf di balai kota.

Setelah itu ada yang namanya sidang rakyat, jadi setiap hari Jumat ada satu topik permasalahan seperti tadi waktu Wali kota atau wakil wali kotanya hanya duduk di pinggir saja. Sidangnya dipimpin oleh dinas terkait mulai misalnya masalah pendidikan, ya sudah kadis pendidikan. Tergantung dari masalahnya kita ngobrol kita cari solusi tapi sebelum adzan Ashar harus ada solusi.

Nah nanti walikotanya mengusulkan tugasnya hanya menjadi moderator saja dan pembuat keputusan nanti ada dari warga juga. Nanti yang duduk di sebelah saya misal warga yang datang hari itu juga yang paling tua.

Memang kita harus canggih membaca situasi dan ternyata memang jangan ada provokator dan ada yang melakukan pelemparan. Ini salah satu program yang akan disiapkan.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya