Pergerakan Tanah di Cianjur, 104 KK Mengungsi dan 200 Rumah Terdampak

Warga tinggal di lereng diimbau waspada pergerakan tanah

Cianjur, IDN Times - Pergerakan tanah akibat tanah longsor terjadi di Desa Sukabungah, Kecamatan Campakamulya, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sedikitnya 104 kepala keluarga (KK) mengungsi akibat bencana tersebut.

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, sekitar 200 rumah warga terdampak dari pergerakan tanah. Ratusan warga yang rumahnya terdampak memilih untuk mengungsi ke lokasi aman.

Namun, BPBD juga mencatat sebagian besar warga sudah kembali ke rumah mereka meski kondisi belum dinyatakan aman untuk dihuni. Mereka diimbau untuk kembali ke pengungsian jika terjadi hujan deras.

"Sebagian besar sudah pulang ke rumah, namun kami mengimbau warga yang rumahnya terancam longsor dan pergerakan tanah, untuk kembali ke pengungsian jika hujan deras dengan intensitas lama kembali terjadi. Hal itu sebagai upaya antisipasi terjadinya bencana alam susulan," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan dikutip dari ANTARA, Sabtu (5/12/2020).

Ia mengatakan, BPBD Cianjur telah berkoordinasi dengan BMKG terkait pergerakan tanah yang terjadi di desa yang berbatasan dengan Bandung Barat itu. Musababnya, pergerakan tanah kerap terjadi setiap musim penghujan tiba, sehingga untuk relokasi dibutuhkan kajian dari pihak terkait dalam hal ini BMKG.

1. 200 rumah di Desa Sukabungah terancam terdampak longsor

Pergerakan Tanah di Cianjur, 104 KK Mengungsi dan 200 Rumah TerdampakIlustrasi Daerah Rawan Longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut dia, akibat pergerakan tanah yang melanda sebagian besar perkampungan di wilayah tersebut, membuat jumlah rumah yang terancam terus bertambah karena retakan tanah dengan kedalaman beragam terus  sehingga jumlah rumah yang terancam tercacat mencapai 200 rumah dari pendataan awal hanya 104 rumah.

"Kami menyiagakan petugas dan relawan tanggap bencana untuk memantau dan melakukan evakuasi jika bencana alam susulan kembali terjadi, terutama pergerakan tanah yang terus meluas. Antisipasi cepat segera dilakukan dengan mengimbau warga untuk mengungsi guna menghindari korban jiwa," katanya.

2. Pihak desa berencana merelokasi warga antisipasi pergerakan tanah

Pergerakan Tanah di Cianjur, 104 KK Mengungsi dan 200 Rumah TerdampakIlustrasi pergerakan tanah. IDN Times/Rehan

Sementara Kepala Desa Sukabungah, E Juanda, mengatakan beberapa tahun yang lalu, pihaknya terpaksa merelokasi belasan kepala keluarga dari satu kedusunan karena pergerakan tanah. Dan tahun ini hal yang sama akan dilakukan setelah hasil kajian BMKG keluar karena pergerakan tanah cukup dalam dan terus meluas.

"Kami akan bermusyawarah dengan warga kalau nantinya harus direlokasi. Harapan kami warga dapat hidup dengan tenang tanpa ada ancaman bencana alam. Kalau yang terburuk relokasi, harapan kami dapat diterima warga karena demi keselamatan mereka," katanya.

3. Longsor juga sempat terjadi di Kabupaten Garut

Pergerakan Tanah di Cianjur, 104 KK Mengungsi dan 200 Rumah TerdampakDokumen Antaranews.com

Jalan utama lintas selatan menghubungkan Garut-Bandung, Jawa Barat tertutup tanah longsor di Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, akibatnya arus lalu lintas kendaraan di daerah itu terganggu dan harus memutar arah melewati jalur alternatif.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut AKP Asep Nugraha di Garut, Jumat, membenarkan adanya bencana tanah longsor menutup badan jalan utama, akibatnya kendaraan dari arah Bandung menuju Garut maupun sebaliknya dialihkan ke jalur alternatif di Kecamatan Talegong.

"Ada jalur alternatif lewat jalan Kecamatan Talegong," katanya.

Ia menyampaikan sejumlah personel sudah diterjunkan sejak terjadinya bencana tanah longsor di Talegong, Kamis (3/12) untuk melakukan pengamanan dan mengatur arus lalu lintas kendaraan di wilayah selatan Garut.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengevakuasi material longsoran yang menutup badan jalan itu agar bisa kembali dilewati kendaraan.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya