Penyebaran Virus Corona di PT Unilever Berawal dari Kos-kosan 

Hati-hati dengan lingkungan tempat kalian tinggal

Bandung, IDN Times - PT Unilever sempat diterpa berita kurang sedap karena ada puluhan pekerja di perusahaan yang berada di Kabupaten Bekasi, terpapar virus corona jenis baru (COVID-19).

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rachmat Taufiq Garsadi mengatakan, kasus penyebaran COVID-19 di perusahaan Unilever awalnya terjadi di kos-kosan. Kemudian, karyawan yang tinggal di kosan tersebut merupakan orang tanpa gejala (OTG) dan membawa virus ke pabrik.

"Tempat kos-kosan ini memang paling sulit (terdeteksi). Karyawan ini jadi OTG (orang tanpa gejala) dan saat masuk suhu tubuhnya normal," ujar Taufiq dalam konferensi pers, Kamis (9/7).

1. Aturan protokol sudah diberikan kepada setiap perusahaan yang beroperasional

Penyebaran Virus Corona di PT Unilever Berawal dari Kos-kosan Petugas medis melakukan rapid test menggunakan rapid test buatan anak negeri RI-GHA COVID-19 di Gedung Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Menurutnya, selama ini setiap dinas perindustrian di kabupaten/kota sudah meminta perusahaan mengirim surat terkait kesiapan dalam penerapan protokol kesehatan di kawasan industri. Dengan demikian, diharap penyebaran virus di tempat kerja yang menghimpun banyak orang bisa diminimalisir.

Tinggal bagaimana pihak perusahaan apakah menerapkan protokol ini dengan benar atau tidak. Jika aturan tidak dilaksanakan maka kejadian adanya penyebaran virus corona memungkinkan terjadi.

"Maka penting kerja sama antara perusahaan dan pekerja untuk sama-sama disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan usaha," ungkapnya.

2. Pengawasan terus dijalankan

Penyebaran Virus Corona di PT Unilever Berawal dari Kos-kosan ANTARA FOTO

Di sisi lain, Taufiq memastikan gugs tugas di setiap kabupaten/kota sudah melakukan pengawasan terhadap pelaku industri yang beroperasi kembali. Bahkan secara rutin pengecekan pun dijalankan agar tidak ada industri yang berbohong ketika menerapkan protokol kesehatan.

"Kita terapkan kewaspadaan ketat sekali," katanya.

3. Industri jadi klaster baru penyebaran COVID-19 di Jabar

Penyebaran Virus Corona di PT Unilever Berawal dari Kos-kosan Ilustrasi Industri/Pabrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, satu sektor yang wajib diwaspadai adalah kawasan industri yang memiliki banyak pekerja. Emil menyebut, kejadian di PT Unilever di mana ada pekerja positif terpapar corona tinggal di kontrakan atau kos-kosan. Yang menjadi perhatian karena tempat tinggal sementara mereka bergabung dengan para pekerja dari industri lain.

Dengan demikian, dikhawatirkan ada penyebaran virus ke pekerja di pabrik lain. Hal ini jelas bisa menimbulkan potensi penyebaran virus yang semakin banyak.

"Makanya kita juga melakukan tracing kepada mereka," ungkap Emil.

4. Tempat berasrama akan jadi target lain dalam pelacakan COVID-19

Penyebaran Virus Corona di PT Unilever Berawal dari Kos-kosan Ilustrasi asrama. tripadvisor.com

Dengan banyaknya penyebaran baru dan terdapat dua klaster dalam penyebaran COVID-19, Ridwan Kamil akan menambahkan kawasan asrama baik pendidikan maupun tempat pekerja. Tempat ini akan difokuskan dalam pengetesan dan pelacakan bila memang ada yang terpapar.

Sebelumnya sudah ada beberapa tempat yang dianggap paling rawan dalam penyebaran seperti tempat wisata, terminal, stasiun, dan pasar tradisional.

Baca Juga: Jadi Klaster Baru, 200 Siswa Secapa AD di Bandung Positif COVID-19

Baca Juga: Pelacakan COVID-19 di Secapa AD Dilakukan Langsung Pihak Militer

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya