Pengamen ini Sediakan Pembayaran Lewat Gopay, Kok Bisa?

Uang yang didapat sebagian disumbangkan ke yayasan

Bandung, IDN Times - Kecanggihan teknologi dalam sistem pembayaran saat ini semakin memudahkan masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan uang. Salah satu aplikasi yang sekarang banyak digunakan adalah GoPay, yang merupakan program uang digital dari Go-Jek.

Perkembangan kecanggihan ini pun kemudian dimanfaatkan oleh dua orang pengamen jalanan. Tak seperti biasanya yang kerap meminta-minta setelah mengamen, mereka justru memberikan amplop terlebih dahulu.

Di muka amplop tersebut terdapat tulisan bahwa 'ngamen' yang mereka lakukan sebagian uangnya akan disumbangkan untuk sebuah yayasan. Di samping tulisan yayasan terdapat kode batang (barcode) yang bisa memindainya menggunakan GoPay.

1. Mengatasnamakan 'Musisi Jalanan Kang Andi, Riau'

Pengamen ini Sediakan Pembayaran Lewat Gopay, Kok Bisa?Ilustrasi Go-pay

IDN Times bertemu dengan pengamen ini di salah satu tempat makan di Jalan Jawa, Bandung. Setelah mendapat amplop yang unik tersebut, beberapa pengunjung yang ada di rumah makan tertarik mencoba memindai kode batang.

Alhasil, kode batang GoPay itu benar adanya. Setelah dipindai, kode itu mengarahkan untuk masuk ke akun yang mengatasnamakan Musisi Jalanan Kang Andi, Riau. sejumlah pengunjung yang tengah makan pun kemudian membayar pengamen menggunakan Go-pay. Nominalnya beraneka ragam, mulai dari Rp1.000, Rp500, dan ada juga yang lebih dari Rp2.000.

"Tadi pas dapat amplop kirain pengamen yang biasa saja kan banyak juga tuh. Tapi ini ko ada scan barcode GoPay, keren. Ya sudah saya coba dan benar ada itu dia GoPay, saya kasih deh tadi," ujar Megi yang tengah memesan makanan, Sabtu (2/11) malam.

2. Yayasan yang dimaksud adalah Ramda Bhakti Pertiwi

Pengamen ini Sediakan Pembayaran Lewat Gopay, Kok Bisa?IDN Times/Debbie Sutrisno

Dari amplop yang diberikan sebelum mengamen, di dalamnya terdapat secarik surat yang mengatasnamakan Yayasan Ramda Bhakti Pertiwi. Berdasarkan tulisan di muka amplop dan surat di dalamnya, setiap yang yang diberikan kepada para pengamen baik langsung maupun tidak akan disumbangkan juga kepada yayasan tersebut.

Dalam surat ini, yayasan tersebut tengah membangun pondok pesantren bernama Salafiyah Baabussalam di Jalan Cilengkrang II, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Pondok pesantren ini dibangun untuk menampung anak jalanan yang selama ini tidak terurus.

Berdasarkan surat dari amplop tersebut, dana yang dibutuhkan untuk membangun pesantren dan keseharian anak-anak pondok nantinya mencapai sekitar Rp2,1 miliar.

3. Uang yang diberikan kepada pengamen akan dibagi dua dengan yayasan

Pengamen ini Sediakan Pembayaran Lewat Gopay, Kok Bisa?IDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Andi, salah satu pengamen menuturkan, kegiatan mengamen dengan pembayaran menggunakan GoPay baru dilakukan selama sepekan. Uang yang diberikan masyarakat nantinya akan dibagi dua sama rata dengan yayasan Ramda Bhakti Pertiwi.

"Nanti semua dikumpulkan dulu selama satu bulan baru kita bagi dua dan berikan ke yayasan. Jadi tidak langsung diberikan," ujar Andi.

4. Berawal dari tawaran seseorang

Pengamen ini Sediakan Pembayaran Lewat Gopay, Kok Bisa?IDN Times/Holy Kartika

Andi mengatakan, hal yang dilakukannya saat ini sebenarnya tidak direncanakan. Beberapa waktu lalu ketika dia mengamen di sekitar Jalan Riau, ia diajak mengobrol oleh seseorang. Andi tidak mengetahui pasti apakah orang itu bekerja di Go-Jek atau tidak.

Namun orang itu kemudian menawarkan bagaimana jika pembayaran 'ngamen' yang selama ini Andi lakukan menggunakan GoPay agar lebih mudah orang ketika ingin memberi sumbangannya. "Saya iyakan saja, eh, ternyata memang bisa. Dan lumayan karena banyak yang penasaran dan mencoba," paparnya.

Dalam kesehariannya, Andi tidak hanya mencari uang dari mengamen. Dia mengaku sudah bekerja di salah satu tempat les pelajar. Namun setiap malam bersama temannya, Andi kemudian mencari tambahan penghasilan sekalian beramal menyumbangkan uang kepada yayasan.

Lantas bagaimana menurut kalian? ide ini inovatif atau tidak?

Baca Juga: Fikri, Pengamen Berusia 7 Tahun yang Jadi 'Anak' Wali Kota Risma

Baca Juga: Lewat Forum Pedagang Baik, Gopay Bantu Pengusaha Mikro Kelola Bisnis

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya