Penderma.id Serap Produk Petani yang Sulit Berjualan Selama Pandemik

Barang dagangan petani pun dibagikan kepada dhuafa

Bandung, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat cara masyarakat dalam berbelanja secara luring (online). Kondisi ini membuat penjualan di pasar tradisional pun terdampak.

Salah satunya dirasakan Abah Jaja (68), seorang petani di Desa Cihideun, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang kerap membawa hasil pertaniannya ke pasar untuk dijual kepada masyarakat.

Jaja menuturkan, kebijakan perberlakuan pembatasan kegiatan masyarkat (PPKM) yang diberlakukan pemerintah sempat membuat pasar tradisional sepi. Sayur mayur yang dipasok dari petani pun menurun jumlah permintaannya.

"Sekarang mah beda. Sudah cuacanya begini, jualan ke pasar juga beda. Biasanya ada yang ambil dari Jakarta, dari daerah mana-mana. Sekarang sudah gak ada," ujar Jaja melalui siaran pers dikutip IDN Times, Minggu (8/8/2021).

1. Bantu jual hasil pertanian kepada masyarakat

Penderma.id Serap Produk Petani yang Sulit Berjualan Selama PandemikIlustrasi pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww)

Jaja tidak sendirian. Hal serupa juga terjadi kepada petani lainnya yang mendapat dampak buruk pandemik COVID-19. Di tengah keadaan ini, Yayasan Aksi Indonesia Dermawan coba memberi bantuan dengan menjualkan hasil panen para petani. Harapannya ada jalan lebih baik bagi pemenuhan kebutuhan yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani.

Direktur Penderma Widya mengatakan, dari para dermawan yang menitipkan bantuannya, yayasan ini kemdian mengambil produk para petani untuk dijual kembali. Keuntungan dari penjualan itu akan dikembalikan kepada petani.

"Misalkan dari petani, kita membeli pakcoy seharga Rp3.000 rupiah, kita jual Rp15.000. Lalu keuntungan penjualan dibagi dengan petani. Selain
mendapatkan HPP, mereka juga akan mendapatkan profit dari penjualan yang kita lakukan," ujar Widya.

2. Hasil pertanian pun dibagikan kepada kaum dhuafa

Penderma.id Serap Produk Petani yang Sulit Berjualan Selama PandemikIDN Times/Istimewa

Menurutnya, selain bantu menjual hasil pertanian, Penderma juga membeli produk tersebut untuk kemudian masyarakat yang lebih membutuhkan. Bekerja sama denga Kitabisa, bantuan itu diberikan mulai dari dari pemulung, supir angkot, pengatur parkir, tukang tambal ban, dan berbagai profesi ditemui sepanjang perjalanan aksi kebaikan ini.

"Kebaikan yang dimulai dari kita membeli langsung ke petani, setelah dibeli kita membagikan sayur dan buahnya kepada masyarakat terdampak COVID, hasil penjualan juga menjadi bagi hasil dengan petani," papar Widya.

3. Siapapun bisa jadi penderma

Penderma.id Serap Produk Petani yang Sulit Berjualan Selama PandemikIDN Times/Istimewa

Widya menuturkan, Penderma.id dari Yayasan Aksi Indonesia Dermawan tergabung dari sekumpulan orang dermawan yang ingin memberikan manfaat kepada sebanyak-banyaknya masyarakat. Program-program Penderma.id menjangkau berbagai bidang yang bisa dikenali lebih banyak melalui Instagram @penderma.id.

Sementara untuk program bersama petani ini, petani dipilih oleh Yayasan Penderma. Berasal dari tanah binaan, lokasi, dan UMKM tertentu dengan produk sayur mayur. Pada akhir bagi-bagi sayur mayur dari program Bisa Makan, yayasan ini bertujuan untuk mensejahterakan para petani.

"Harapan kami, bisa membantu banyak orang secara inklusif untuk masyarakat Indonesia," kata dia.

Kolaborasi kebaikan yang dijalankan Penderma.id bersama Kitabisa ini berupaya membuat gerakan baik dari hulu hingga ke hilir.

"Bagi masyarakat yang ingin turut serta dalam gerakan ini dan beraksi baik bersama Penderma.id bisa mengunjungi laman penderma.id," pungkasnya.

Baca Juga: Pilu! Petani Lamsel Baru Ambil BLT, Pulang ke Rumah Sapi Dicuri

Baca Juga: Gandeng Komunitas Petani, 3 Bisnis Di Indonesia Ini Jadi Primadona 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya