Penanganan Kebakaran Sampah di TPA Sarimukti Sudah 90 Persen

Banyak warga alami ispa

Bandung, IDN Times - Tim gabungan masih berupaya memadamkan api yang melahap sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Ini artinya sudah 10 hari kebakaran terjadi di TPA tersebut.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPDB Jabar, Hadi Rahmat mengatakan, dari data terakhir kondisi kebakaran di sana belum selesai dan menyisakan sekitar 10 persen. Titik api di zona 1, 2, 3, dan empat sudah tidak ada api besar. Saat ini, hanya menyisakan bara api di bawah tumpukan.

"Pelaksanaan pemadaman api dilakukan BNPB dengan menggunakan satu unit helikopter bombing water yang sumber airnya di ambil dari Bendungan Cirata. Kita fokus pemadaman hari ini di zona 2 dan 3," kata Hadi, Senin (28/8/2023).

 

1. Ada 412 orang terkena penyakit akibat kepulan asap

Penanganan Kebakaran Sampah di TPA Sarimukti Sudah 90 PersenIlustrasi anak menderita ISPA. ANTARA FOTO/FB Anggoro

Hadi menuturkan, untuk upaya penanganan dampak kebakaran juga sudah dibuka pos kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Dokpol Polres Cimahi, Kesdam III Siliwangi berlokasi di Posko Kantor Desa Sarimukti.

Pos dapur umum lapangan juga sudah berdiri dari Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat dan TNI berlokasi di Posko Kantor Desa Sarimukti. Selain itu, sebanyak 6.000 masker sudah dibagikan kepada masyarakat umum dan pelajar. Dia menuturkan, mayoritas warga yang datang ke posko kesehatan mayoritas mengidap Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).

"Ini data pertanggal 27 Agustus 2023, Yang datang ke posko kesehatan itu 506 orang, nah yang didiagnosa terkena penyakit ada 412 orang, mayoritas ISPA ada 306 orang dan penyakit lainnya itu ada 106 orang," kata Hadi melalui sambungan telepon, Senin 28 Agustus 2023.

Hadi tak menampik jika ada potensi penambahan jumlah warga terdampak kebakaran TPA Sarimukti. Pasalnya, api di TPA Sarimukti saat ini masih dalam proses pemadaman.

2. Bandung darurat sampah

Penanganan Kebakaran Sampah di TPA Sarimukti Sudah 90 PersenSampah di TPS ilegal di Bekasi diangkut. (IDN Times/Imam Faishal)

Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyebut keputusan Wali Kota Bandung terkait status kedaruratan sampah baru saja ditandatangani, Senin 28 Agustus 2023. Untuk mengakselerasi penanganan sampah, Pemkot Bandung juga telah membentuk Satuan Tugas Kedaruratan Sampah.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Forkopimda menyatakan Kota Bandung sedang darurat sampah sehingga di dalamnya kami bentuk satgas per hari ini. Saya tandatangani dan itu melibatkan semua unsur mulai dari kepolisian, TNI, dan sebagainya," kata Ema.

Melihat situasi terkini di TPA Sarimukti, Ema menyebut kini Pemkot menjajaki kerja sama dengan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) TNI AD untuk memanfaatkan lahan di kawasan Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Kerja sama ini terkait pemanfaatan lahan Pussenkav untuk keperluan penanganan sampah di wilayah Kota Bandung. Lahan sekitar 3 hektare di Pussenkav diperkirakan mampu membantu penanganan sampah di Kota Bandung.

"Besok, kami akan menghadap Komandan Pusenkav yang punya lahan di Cirata. Kalau diizinkan kami akan manfaatkan," katanya.

 

3. Sampah mulai menumpuk di TPS

Penanganan Kebakaran Sampah di TPA Sarimukti Sudah 90 PersenTumpukan sampah yang berada di TPS sementara UPT Pasar Kemirimuka, Kecamatan Beji, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Ia menerangkan, dengan adanya status tersebut, Pemkot Bandung siap untuk memanfaatkan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) untuk mengatasi masalah sampah di Kota Bandungm

"Sehingga kalau perlu anggaran karena kita sudah berlakukan kedaruratan, tentu dana BTT bisa dimanfaatkan. Tapi tergantung izin pusenkav, kalau tidak diizinkan kita tetap mendorong TPA Sarimukti tapi di sana belum normal," ujarnya.

Sampai saat ini, kata Ema ada sekitar 8.000 ton sampah yang belum bisa diangkut. Apabila alternatif tidak diambil secepatnya maka dikhawatirkan akan semakin membengkak.

"Kalau kita 241 ritasi, kemarin Bandung baru 100 ritasi. Kalau tidak ada alternatif ini tentu akan kewalahan. Hitungannya 1.300 setiap hari sekarang sudah 8000 sekian ton sampah yang tidak bisa kita geser ke TPA," ungkapnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Warga Terdampak Kebakaran TPA Sarimukti Mengungsi

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya