Pemprov Prediksi Penyebaran COVID-19 di Jabar Sudah Gelombang III

Per Kamis(16/4), 5.516 orang positif terpapar COVID-19 di RI

Bandung, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani memprediksi bahwa penyebaran virus corona atau COVID-19 yang terjadi saat ini masuk pada gelombang ketiga. Artinya, jumlah korban yang terinfeksi virus corona akan lebih banyak.

Bahkan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mewaspadai penularan virus corona ini dari antar kelompok masyarakat.  

"Kami melihat sekarang bukan pada gelombang kedua, bahkan virus corona ini masuk gelombang ketiga di mana yang sangat dikhawatirkan apa yang disebut dengan community transmision, atau penyebaran antar kelompok masyarakat," ujar Berli dalam konferensi pers, Kamis (16/4).

1. Ini terjadi karena terlalu banyak orang masih berakivitas

Pemprov Prediksi Penyebaran COVID-19 di Jabar Sudah Gelombang IIIinstagram.com/pantaucom

Menurut Berli penyebaran yang masih masif dikarenakan masyarakat tidak sadar untuk menjaga jarak dan mengurangi aktivitas sosial. Hingga sekarang masih banyak aktivitas dilakukan padahal tak terlalu penting.

"Jadi gelombang ketiga itu bisa terjadi karena masyarakat masih melakukan aktivitas di luar. Mereka tidak disiplin untuk menjalankan physical distancing ataupun social distancing," papar Berli.

2. Tolong kurangi kegiatan yang berkerumun

Pemprov Prediksi Penyebaran COVID-19 di Jabar Sudah Gelombang IIISuasana KRL pada Rabu, 15 April 2020 (Twitter/@resmitacahya)

Dia pun kembali mengingatkan masyarakat agar mengurangi kegiatan yang berkerumun atau menimbulkan massa. Sebab virus corona ini lebih mudah tersebar kepada orang lain saat mereka berada di dalam kerumunan.

"Keberhasilan untuk mencegah penyebaran ini semakin amsif adalah dengan disiplin menjaga jarak dan tidak berkerumun," paparnya.

Baca Juga: Ini Daftar 105 Rumah Sakit Rujukan di Jabar yang Siap Tangani COVID-19

3. Jumlah kasus positif corona di Indonesia capai 5.516 orang

Pemprov Prediksi Penyebaran COVID-19 di Jabar Sudah Gelombang IIIANTARA FOTO/Arnas Padda

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan jumlah kasus positif virus corona di Indonesia kembali bertambah. Ia mengumumkan jumlahnya mencapai 5.516 kasus.

"Penambahan kasus positif adalah 380 orang, sehingga total 5.516," ujar Yuri dalam keterangan persnya.

Data tersebut terhitung sejak 15 April 2020 pukul 12.00 WIB hingga 16 April 2020 pukul 12.00 WIB. Yuri mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga imunitas. Ia juga mengatakan agar masyarakat tak diskriminasi pada pasien COVID-19.

"Jangan melakukan diskriminasi pada pasien yang sembuh. Tidak boleh kita menolak jenazah pasien yang sudah meninggal," kata Yuri.

Baca Juga: Industri di Jabar Bakal Produksi 1 Juta Masker Bedah Akhir April 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya