Pemprov Jabar Minta Masukan Pelaku Wisata Jalani PPKM Darurat

Pemasukan dari sektor wisata tidak sedikit

Bandung, IDN Times - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) menyikapi serius Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang ditetapkan pada 3-20 Juli 2021. Koordinasi segera dilakukan dengan pelaku pariwisata dan pemerintah daerah untuk mendukung kebijakan tersebut.

Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik menilai kebijakan PPKM Darurat dari pemerintah pusat perlu ditopang oleh semua pihak. Ini tidak terlepas dari tujuan mengendalikan tingkat keterpaparan COVID-19 sekaligus mengurangi angka keterisian rumah sakit yang sudah tinggi.

“Ini untuk keselamatan masyarakat. Tentu (PPKM Darurat) ada dampak bagi industri pariwisata, hal ini akan segera dikoordinasikan dengan pelaku industri dan dinas pariwisata di daerah untuk menyamakan visi,” kata Dedi kepada wartawan, Jumat (2/7/2021).

1. Lakukan koordinasi hari ini

Pemprov Jabar Minta Masukan Pelaku Wisata Jalani PPKM Daruratex-adventure.com

Hari ini, Disparbud Jabar akan melakukan rapat khusus terkait penerapan PPKM Darurat yang berdampak penutupan tempat pariwisata. Kondisi ini harus dihadapi sambil mencari solusi bagi para pelaku industri pariwisata agar tetap siap ketika pariwisata dibuka kembali.

Di sisi lain, promosi mengenai destinasi wisata masih bisa dilakukan melalui video yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Disparbud Jabar diminta untuk berpartisipasi memeriahkan ulang tahun Republik Indonesia dengan mengirimkan konten video destinasi wisata dalam sebuah platform Rumah Digital Indonesia.

“Industri pariwisata akan tutup atau seperti apa nanti disesuaikan dengan aturan yang tertuang dalam PPKM darurat. Tapi, promosi mengenai destinasi wisata tetap bisa berjalan,” terang dia.

2. Upaya pemulihan ekonomi sektor pariwisata tetap diupayakan

Pemprov Jabar Minta Masukan Pelaku Wisata Jalani PPKM DaruratMenparekraf, Sandiaga Uno saat mengunjungi Kawasan Ekonomoi Khusus (KEK) Singosari. Dok/istimewa

Sementara itu, Menteri Parekraf, Sandiaga Salahuddin Uno mengaku mendukung penuh kebijakan pemerintah dan menginstruksikan seluruh destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif untuk ditutup sementara.

"Penanganan COVID-19 ini harus didukung secara totalitas. Jadi kita satu komando, sebagai kementerian yang membawahi 13 sub sektor pariwisata dan 17 sub sektor ekonomi kreatif, kami menginstruksikan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk mematuhi PPKM Darurat," ujar Sandiaga melalui siaran pers.

Lewat penutupan sementara seluruh destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif tersebut, dirinya berharap pemulihan kesehatan akan berjalan lebih baik. Sehingga, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang hadir sebagai lokomotif pembangkit ditegaskannya bisa kembali berperan aktif setelah angka COVID-19 lebih terkendali.

Sandiaga menilai pelaksanaan PPKM Darurat merupakan keputusan Presiden Joko Widodo yang sangat tepat. Termasuk penutupan sementara destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif untuk sementara waktu.

Bersamaan dengan kebijakan kali ini berbagai program pemulihan ekonomi, seperti Work From Bali, pembukaan Bali Kembali, Wisata Vaksin di Bali, Travel Corridor Arrangement, dan beberapa event di daerah akan ditunda. Dirinya mengaku akan menyesuaikan keputusan dengan situasi dan regulasi yang ditetapkan saat ini.

3. Percepat penyaluran dana hibah

Pemprov Jabar Minta Masukan Pelaku Wisata Jalani PPKM DaruratWisatawan bermain air di Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (16/5/2021). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Sebagai salah satu dari upaya mitigasi dari dampak pemberlakuan PPKM Darurat, Kemenparekraf akan terus mendorong percepatan penyaluran dana hibah pariwisata. Penyaluran dana hibah pariwisata, termasuk juga bantuan insentif pemerintah, bantuan sosial lainnya itu rencananya akan disalurkan di kuartal ketiga 2021.

Sehingga dalam kurun waktu dua hingga tiga bulan ke depan, dana sosial tersebut diharapkan dapat segera didistribusikan kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang sangat membutuhkan.

"Kita ingin lakukan percepatan, ada 3,4 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan penghidupannya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ungkap Sandiaga Uno.

Tak hanya itu, Kemenparekraf juga mendorong para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat memanfaatkan digitalisasi. Bukan hanya sebatas berjualan online, tetapi juga menciptakan konten-konten kreatif.

"Harapan kami adalah konten-konten ini bisa membangkitkan kembali kesiapan kita pasca pandemi. Kebijakan yang kami hadirkan adalah kebijakan yang berkeadilan, menyentuh masyarakat yang membutuhkan dengan program yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu," pungkasnya.

Baca Juga: Yana: Bandung Zona Merah, Wisatawan Diimbau Tak Datang Dulu Percuma! 

Baca Juga: [BREAKING] Selama PPKM Darurat, Kerja di Kantor Hanya Boleh untuk Sektor Ini

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya