Pemprov Jabar Buru Kerja Sama Infrastruktur Strategis pada WJIS 2020

Semoga investas berdampak pada turunnya angka pengangguran

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus memburu berbagai kerja sama untuk pembangunan infrastruktur strategis. Salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) yang mencari peluang tersebut adalah PT Jasa Sarana (JS) selaku BUMD Infrastruktur milik Pemprov Jabar.

Direktur Utama PT Jasa Sarana Hanif Mantiq mengatakan, dalam WJIS 2020 pihaknya berperan serta menawarkan proyek-proyek strategis di Jawa Barat, dengan mengusung konteks kerja sama dan pembiayaan infrastruktur strategis untuk dapat mengakselerasi pembangunan infrastruktur di Jawa Barat.

“Kami (Jasa Sarana) memang berkomitmen untuk dapat mengelola dan mengakselerasi pembangunan, berfokus pada pengembangan sektor infrastruktur,” katanya ditemui di Hotel Savoy Homan, Bandung, Selasa (17/11/2020).

1. Pembangunan rumah sakit jadi salah satu proyek yang dikerjasamakan

Pemprov Jabar Buru Kerja Sama Infrastruktur Strategis pada WJIS 2020Ilustrasi rumah sakit (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada WJIS 2020 ini, Jasa Sarana telah menandatangani MoU bersama Aspen & Docta Pty. Ltd. untuk pembangunan infrastruktur rumah sakit dan PT Rajawali Nusindo sebagai penunjang sarana pendukung rumah sakit.

Hanif menuturkan, dalam bisnis yang dijalankan Jasa Sarana, tidak hanya mengembangkan mengembangkan infrastruktur kesehatan, tapi adajuga pengembangan proyek-proyek infrastruktur lainnya di Jawa Barat dengan menggandeng PT Gobel International dan beberapa patner dari dalam dan luar negeri.

Direktur Investasi Jasa Sarana Indrawan Sumantri menambahkan untuk mengembangkan kinerja anak perusahaan, Jasa Sarana juga bekerjasama dengan institusi non Perbankan seperti PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) untuk pendanaan proyek waste to RDF TPPAS Lulut Nambo.

“Lalu, Indonesia Infrastructure Finance untuk pembiayaan ekspansi PT Jasa Medivest, PT Lumbung Dana Indonesia untuk pengembangan jaringan gas, PT Investree Radhika Jaya yang mendukung UMKM di Jawa Barat dan PT Finnet Indonesia untuk payment gateway, keduanya untuk pengembangan Infrastruktur IT,” tuturnya.

2. BI Jabar sebut potensi invetasi di provinsi ini tinggi

Pemprov Jabar Buru Kerja Sama Infrastruktur Strategis pada WJIS 2020IDN Times/Debbie Sutrisno

Kepala Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto mengatakan, Jabar merupakan daerah yang sangat strategis untuk investor menginvestasikan dananya di berbagai sektor. Iklim investasi di provinsi ini pun sangat menunjang dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

Sebagi provinsi dengan jumlah populasi paling banyak, Jabar memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Konsumen yang dinamis pun bisa berdampak para perkembangan investasi di sini.

"Infrastruktur dan SDM yang ada di Jabar ini sangat menunjang. Maka daya saing dari produk yang dihasilkan akan lebih baik," papar Herawanto.

Tak hanya sektor manufaktur, Jabar pun memiliki sektor pariwisata yang bisa dikembangkan oleh para investor. Keberadaan pariwisata akan memberikan dampak besar pada pembangunan infrastruktur lainnya.

3. Iklim investasi perlu didukung tenaga kerja berkompeten

Pemprov Jabar Buru Kerja Sama Infrastruktur Strategis pada WJIS 2020ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Investasi saat ini menjadi titik terang dalam percepatan pemulihan ekonomi Jabar yang terpuruk akibat pandemi COVID-19. Untuk itu, PemprovJabar berkomitmen meningkatkan investasi dan mempertahankan predikat Jabar sebagai provisi terdepan dalam hal investasi.

Sejalan dengan itu, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa kompetensi tenaga kerja juga jadi aspek penting untuk mendukung iklim investasi di Jabar. Artinya, daya saing tenaga kerja perlu mendapat perhatian khusus.

"Hakikatnya buruh adalah mitra perusahaan. Sebesar apapun investasi oleh investor kalau tidak ada buruh tidak akan ada yang bekerja, otomatis output produk tidak akan ada," kata Uu.

Apalagi menghadapi era globalisasi ini persaingan dengan tenaga kerja asing pun semakin terbuka. Produktivitas tenaga kerja menjadi faktor penting apakah investor mau menanamkan modalnya di suatu wilayah atau tidak.

4. SDM di Jabar jangan sampai gagap teknologi

Pemprov Jabar Buru Kerja Sama Infrastruktur Strategis pada WJIS 2020www.unsplash.com/ Camilo Jimenez

Kompetensi tenaga kerja sejalan dengan pemanfaatan teknologi industri. Seorang tenaga kerja harus dapat menguasai alat produksi dengan teknologi mutakhir.

Selain itu, tenaga kerja juga harus menguasasi teknologi informasi dan digital untuk menambah daya saing. Oleh karena itu pendidikan dan pelatihan tenaga kerja menjadi hal penting yang harus diutamakan. Tenaga kerja harus terus diasah kemampuan dan kompetensinya sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan teknologi terkini.

"Maka sinergi tripartit (industri, serikat pekerja, pemerintah) diperlukan dalam menyiapkan tenaga kerja yang berkompeten dan mampu berkompetisi dalam persaingan global," kata dia.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya