Pemkot Bandung Uji Coba Penggunaan Delapan Bus Listrik

Bus ini bekas pemakaian G20

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melakukan uji coba penggunaan bus listrik sebanyak delapan unit untuk koridor 5 rute Leuwi Panjang-Dago dari Jumat (16/12/2022). Bus listrik ini merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan yang sebelumnya digunakan dalam kegiatan G20.

Kepala Terminal Leuwi Panjang, Kota Bandung Asep Hidayat mengatakan, terdapat delapan bus listrik yang akan menggantikan bus-bus (konvensional) pada koridor lima rute Leuwi Panjang-Dago.

"Uji coba bus listrik sudah dilakukan sejak Jumat pekan lalu sampai saat ini. Animo masyarakat senang bisa naik bus listrik," ujarnya, Selasa (20/12/2022).

1. Warga cukup bayar Rp4.900

Pemkot Bandung Uji Coba Penggunaan Delapan Bus ListrikIDN Times/Istimewa

Untuk menunjang fasilitas ini terdampat satu tempat pengisian listrik di Terminal Leuwi Panjang. Tempat tersebut bisa dugunakan untuk dua kendaraan dalam satu kali pengisian.

Asep mengatakan bus-bus yang diuji coba dibuat oleh PT Inka. Sedangkan pengelola bus-bus tersebut yaitu DAMRI.

"Bus listrik sudah berbayar Rp4.900 pakai e-money," katanya.

2. Waspada terjadi konsleting

Pemkot Bandung Uji Coba Penggunaan Delapan Bus ListrikIDN Times/Istimewa

Meski ramah lingkungan kekurangan dari bus listrik yang diuji coba, ia menuturkan penggunaannya harus lebih hati-hati saat terjadi banjir atau terdapat genangan. Sebab dikhawatirkan terjadi korsetling listrik.

"Bila banjir di ruas jalan harus hati-hati menunggu dulu reda. Kekurangannya ga mau masuk ke genangan atau banjir takut korsetling," katanya.

Ia menambahkan bus-bus yang sudah tidak digunakan di koridor lima akan dialihkan ke koridor dua rute Leuwi Panjang-Ledeng. Sehingga diharapkan rute tersebut dapat beroperasi kembali.

3. Targetkan ada penurunan emisi karbon

Pemkot Bandung Uji Coba Penggunaan Delapan Bus ListrikIDN Times/Istimewa

Pemerintah Indonesia saat ini menargetkan pengurangan 41 persen jejak karbon pada 2030, dan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Target tersebut tentunya memerlukan dukungan dan usaha dari berbagai pihak dalam dalam mewujudkan transisi energi di berbagai sektor untuk mencapai target tersebut, terutama sektor transportasi yang menyumbang sebesar 47 persen dari polusi udara. Bahkan kontribusi polusinya meningkat hingga 70 persen untuk wilayah perkotaan.

Indonesia menunjukkan komitmennya pada bidang transisi energi berkelanjutan melalui hadirnya Bus Listrik Merah Putih (BliMP) yang digunakan untuk kendaraan operasional selama KTT G20 di Bali bulan November lalu. BLiMP adalah kendaraan listrik inisiasi bersama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan PT Industri Kereta Api (INKA) dan dikembangkan bersama dengan sejumlah perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Airlangga (Unair), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, dan Universitas Diponegoro, memanfaatkan platform Kedaireka. 

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim menjelaskan bahwa hadirnya BLiMP ini adalah hasil dari semangat kolaborasi Merdeka Belajar yang berhasil menyatukan banyak pihak melalui program Kedaireka. “BliMP didesain oleh anak bangsa Indonesia dan menggunakan komponen utama hasil penelitian dan pengembangan yang telah dikuasai oleh Indonesia,” kata Menteri Nadiem.

“Sejak pertama kali Bapak Presiden Joko Widodo menerima presidensi G20, saya yakin bahwa ini adalah salah satu momentum terbaik bagi Indonesia untuk menunjukkan keunggulan bangsa kita dalam berbagai bidang. Termasuk salah satunya adalah bidang pendidikan untuk mengakselerasi transisi energi berkelanjutan. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dan menghasilkan karya yang membanggakan itu,” kata Mendikbudristek di acara peluncuran BLiMP pada 13 November silam di Nusa Dua, Bali.

Perancangan BliMP melibatkan insan perguruan tinggi, para alumni perguruan tinggi dan beberapa start-up atau perusahaan rintisan diantaranya Braja Elektrik Motor sebagai startup bidang electric drivetrain, Ultima Desain Otomotif ITS di bidang battery pack, NSAD UI untuk bidang Vehicle Control Unit, Solusi Produk Indonesia (SPIN) yang bergerak di bidang pemasaran kendaraan listrik, dan Wiksa Daya Pratama yang membuat swap station.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya