Pemkot Bandung Targetkan Prevelensi Stunting 14 Persen pada 2023

Angka tahun lalu mencapai 19 persen

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung mengupayakan agar jumlah bayi atau anak dengan kondisi stunting terus menurun jumlahnya setiap tahun.
Pada 2021, prevalensi stunting Kota Bandung berada di angka 26,4 persen. 

Per 7 Februari 2023, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bandung menyampaikan, prevalensi stunting di Kota Bandung di tahun 2022 turun 7 persen dibandingkan sebelumnya, di mana pada 2022 jumlah prevelensi stunting berhasil ditekan menjadi 19,4 persen.

Pemkot Bandung menargetkan prevalensi stunting di Kota Bandung bisa mencapai angka 14 persen pada 2023.

1. 5.548 anak di Bandung masuk kategori gizi buruk

Pemkot Bandung Targetkan Prevelensi Stunting 14 Persen pada 2023Ilustrasi pencegahan stunting. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan, sebanyak 6.326 anak di Kota Bandung mengidap stunting. Namun, dari data terbaru angka stunting sudah mengalami penurunan.

"Saya dapat data, stunting di Kota Bandung saat ini sebanyak 5.548 anak. Minimal target nasional 14 persen sudah tercapai," ungkap Ema beberapa waktu lalu

Menurut Ema, stunting bukan hanya berkaitan dengan masalah kemiskinan, tapi juga mengenai kelayakan lingkungan tempat tinggal.

"Rutilahu yang harus kita pikirkan ada 8.331. Ini masih jadi PR kita di seluruh Kota Bandung," ucapnya.

Ia menambahkan, penanganan stunting tak hanya diselesaikan oleh pemerintah, tapi harus ada komitmen dari dalam diri para orang tua.

"Harus ada komitmen dari diri sendiri untuk menggunakan dana ini dengan benar sesuai peruntukannya yakni penambahan asupan gizi untuk anak," imbuhnya.

2. Berbagai pihak bantu pengentasan stunting

Pemkot Bandung Targetkan Prevelensi Stunting 14 Persen pada 2023Ilustrasi anak stunting. (Stunting.brecorder.com)

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Dewi Kaniasari menjabarkan, pogram bantuan Bapak & Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) merupakan salah satu Pemkot Bandung untuk menurunkan angka stunting dari 26,4 persen ke 19,4 persen tahun 2022.

"Dalam RPJMD kita, tahun 2023 targetnya 19,01 persen. Lalu 2024, targetnya mencapai 14 persen," kata Dewi.

Untuk menunjang hal tersebut, Pemkot Bandung memperoleh bantuan paket makanan tambahan untuk mencegah stunting dari berbagai pihak.

"Bantuan didistribusikan oleh anggota PKK untuk diolah di dapur sehat atasi stunting (Dashat). Masing-masing anak mendapatkan Rp500.000 selama 6 bulan ke depan," katanya.

3. Angka stunting di Indonesia berada di kisaran 21 persen

Pemkot Bandung Targetkan Prevelensi Stunting 14 Persen pada 2023Pexels.com/Alvin Decena

Hari Keluarga Nasional diperingati setiap tanggal 29 Juni. Pada tahun 2023 ini, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjadikan Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 sebagai momentum tepat upaya penguatan peran keluarga dalam mempercepat menurunkan prevalensi stunting.

“Dalam upaya percepatan penurunan stunting, keluarga memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam memberikan praktik pengasuhan yang baik dan menciptakan lingkungan sanitasi yang memenuhi standar kesehatan,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan resmi yang diterima Humas Kota Bandung.

Menurut Hasto, penyelenggaraan Peringatan Hari Keluarga Nasional 2023 menjadi momentum yang tepat dalam penguatan komitmen bersama bagi seluruh lapisan masyarakat dalam upaya penguatan peran keluarga dalam percepatan penurunan stunting.

Ia menjelaskan, stunting yang merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang dan stimulasi lingkungan yang kurang mendukung. Stunting ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak berada di bawah standar.

Berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting pada 2022 berada pada angka 21,6 persen. Angka ini menunjukkan satu dari lima anak Indonesia mengalami stunting.

“Oleh sebab itu, peningkatan pengetahuan dan pemahaman keluarga serta komunitas berperan penting untuk pencegahan stunting dan mempersiapkan anak agar tumbuh kembang optimal menjadi generasi maju,” ujarnya.

Hasto melanjutkan, beberapa upaya perlu dilakukan untuk penguatan peran keluarga dalam percepatan penurunan stunting.

Menurutnya, untuk mencapai target prevalensi stunting 14 persen pada 2024, harus dilakukan bersama-sama dengan mengintervensi langsung kepada anak-anak stunting.

“Momentum Hari Keluarga Nasional 2023, diharapkan dapat menjadi daya ungkit keberhasilan program dan penguatan komitmen bersama menurunkan stunting,” jelas Hasto.

Baca Juga: Ajak Milenial Paham Stunting, Mahasiswa UGM Buat Situs Khusus   

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya