Pemkot Bandung Siapkan Operasi Pasar Kurangi Kelangkaan Minyak Goreng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, akan mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menyalurkan lebih banyak minyak goreng merek MinyakKita di Kota Bandung. Setelah itu, Pemkot Bandung bakal melakukan operasi pasar untuk mengurangi kelangkaan suplai minyak goreng di masyarakat.
"Ya, mudah-mudahan nanti kami bisa minta lagi ke kemendag, mudah-mudahan bisa disuplai lagi untuk operasi pasar," ujarnya di Balai Kota Bandung, Selasa (31/1/2023).
1. Diduga kehabisan setelah perayaan hari besar
Ia menduga, kelangkaan MinyakKita di Kota Bandung disebabkan jelang hari besar keagamaan. Selain itu, 96 persen bahan pokok yang ada di Kota Bandung berasal dari luar.
"Ya mungkin biasa menjelang hari besar keagamaan. Kan sekarang 96 persen kebutuhan kita dari luar, tapi tentunya kita berupaya menjaga stok setiap komoditas menjaga harga," katanya.
2. Kewenangan suplai hanya ada di Pemerintah Pusat
Yana mengaku, kewenangan penyaluran Minyak Kita berada di tingkat pemerintah pusat. Maka, Pemkot Bandung hanya bisa mendorong agar suplai lancar.
"Kita minta suplainya, kalau suplai demand, demand-nya naik, suplainya kurang, harga naik," katanya.
Ia mengatakan, permintaan minyak goreng dan bahan pokok lainnya tiap jelang hari besar keagamaan naik. Sementara itu, stok beras di Kota Bandung aman untuk tiga bulan ke depan.
3. Mendag pastikan akan distribusikan MinyakKita lebih banyak
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berjanji bahwa stok MinyaKita bakal kembali membanjiri pasar usai terjadi kelangkaan akhir-akhir ini. Langkanya minyak goreng kemasan rakyat ini menyebabkan harganya melonjak.
Kemendag pun berbicara dengan para produsen minyak goreng agar produksi MinyaKita ditambah 50 persen, dari yang sebelumnya diproduksi 300 ribu ton menjadi 450 ribu ton per bulan.
"Semua sudah sepakat, tanda tangan dari hampir 30 (produsen) itu yang suplainya MinyaKita 300 ribu ton ditambah 50 persen menjadi 450 ribu ton per bulan," katanya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023).
MinyaKita didistribusikan ke seluruh Indonesia dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter sebagaimana yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Zulhas meyakini bahwa MinyaKita akan kembali membanjiri pasar usai produksinya ditambah sebanyak 50 persen.