Pemerintah Siapkan 1.000 Tempat Magang Bagi Mahasiswa Sektor Kontruksi

PUPR malah butuh 6.000 mahasiswa magang

Bandung, IDN Times - Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan sedikitnya 1.000 tempat magang bagi mahasiswa yang ingin berkecimpung di sektor konstruksi. Kerja sama ini dibangun untuk mempermudah para mahasiswa belajar langsung ke lapangan guna menambah ilmu selain di lingkungan kampus.

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa) Kemenristekdikti, Ismunandar mengatakan, perkembangan teknologi di berbagai sektor termasuk jasa konstruksi berkembang pesat. Namun, teknologi di sektor ini justru bertolak belakang dengan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi.

Selain berupaya meningkatkan literasi perkembangan teknologi di lingkungan kampus saat belajar mengajar, Kemenristekdikti pun mencoba menjalankan program magang yang lebih terkoneksi dengan perusahaan konstruksi baik yang praktik di tempat pengerjaan, atau jasa konsultasi di sektor ini.

"Ini adalah salah satu hal kecil yang coba kita dorong untuk mengikuti perkembangan teknologi," ujar Ismunandar dalam acara Hackathon Day di Hotel Grand Pasundan, Senin (8/4).

1. Aturan baku telah disiapkan

Pemerintah Siapkan 1.000 Tempat Magang Bagi Mahasiswa Sektor Kontruksi

Menurut Ismunandar, saat ini pihaknya telah membuat aturan terkait dengan magang. Selama ini banyak mahasiswa yang keberatan untuk magang di berbagai sektor industri karena apa yang dijalankan tidak masuk dalam satuan kredit semester (SKS).

Namun, saat ini waktu mahasiswa mengikuti magang akan dimasukan dalam SKS di perkuliahan. Dengan demikian, meski magang yang dilakukan lama, mahasiswa tersebut masih bisa lulus tepat waktu.

"Sudah ada beberapa universitas dan politeknik yang melakukan perjanjian kerja sama dengan Kementerian PUPR," papar Ismunandar.

PUPR, lanjut Ismunandar, juga telah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan BUMN. Saat ini banyak proyek pemerintah yang dikerjakan oleh perusahaan BUMN mulai dari Sabang sampai Merauke. Artinya mahasiswa yang ingin magang bisa saja di tempatkan di berbagai daerah sesuai dengan kebutuhan pihak industri.

2. Magang juga bisa dilakukan di luar negeri

Pemerintah Siapkan 1.000 Tempat Magang Bagi Mahasiswa Sektor KontruksiPexels.com/rawpixel.com

Direktur Pembelajaran Paristiyanti Nurwardani menuturkan, keinginan Kemenristekdikti agar mahasiswa bisa mendapat ilmu dari magang diharap juga akan berpengaruh pada sektor industri yang lebih mudah mencari tenaga kerja baru di sektor tersebut.

Selama ini perusahaan konstruksi misalnya, kerap kesulitan mendapat sumber daya manusia (SDM) baru yang kompeten. Terlebih saat merekrut lulusan dari universitas mereka harus dilatih terlebih dahulu untuk bisa mengikuti teknologi terbaru dari jasa konstruksi maupun industri lainnya.

Untuk mempermudah akses magang, Kemenristekdikti pun akan membuat laman web yang rencananya bakal diluncurkan pada 2 Mei 2019. "Di dalam laman ini nanti bisa milih mau magang di dalam negeri atau luar negeri," ujar Paristiyanti di tempat yang sama.

Baca Juga: RI Akan Hentikan Sementara Pengiriman Mahasiwa Kerja-Magang ke Taiwan 

Baca Juga: Sebelum Berangkat Kuliah-Magang di Luar Negeri, Simak Dulu 7 Tips Ini

3. Dimonitor secara langsung

Pemerintah Siapkan 1.000 Tempat Magang Bagi Mahasiswa Sektor Kontruksigoogle

Melalui laman web ini Kemenristekdikti bisa tak hanya menyaring siapa saja yang layak magang di perusahaan tertentu yang telah diajak bekerja sama. Kemenristekdikti pun bisa memantau secara langsung dan mendapat data perkembangan mahasiswa yang bersangkutan.

"Jadi semua bisa dipantau dari sistem ini," kata Paristiyanti.

Dia menuturkan, sejauh ini sedikitnya sudah ada 165 perusahaan BUMN yang siap menampung mahasiswa untuk magang. Kemenristedikti memprediksi jumlah mahasiswa yang ingin magang di berbagai perusahaan akan meningkat karena aturan yang dibuat semakin memudahkan mereka menimba ilmu di dalam dan di luar lingkungan kampus.

Baca Juga: 5 Cara Jitu Sri Mulyani Tingkatkan Investasi di Indonesia

4. Pekerja kontruksi yang tersertifikasii sangat sedikit

Pemerintah Siapkan 1.000 Tempat Magang Bagi Mahasiswa Sektor KontruksiJosue Isai Ramos Figueroa

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR 1, Dewi Chomistriana, menjelaskan, kerja sama yang dilakukan dengan Kemenristekdikti dan berbagai perguruan tinggi ini untuk magang di sektor industri sangat baik. Cara tersebut bisa menjembatani kebutuhan sektor konstruksi yang minim ahli.

Dewi mengatakan, dari sekitar 1.000 tenaga kerja di sektor ini hanya ada 6,7 persen pekerja yang tersertifikasi. Jumlah ini sangat mengkhawatirkan di tengah keinginan pemerintah membangun berbagai konstruksi di seluruh daerah.

"Ini menjadi cara kerja praktik di industri. Untuk konstruksi saja sebenarnya bisa mencapai 6.000 tempat magang yang bisa diakses karena di bawah naungan Kementerian PUPR," paparnya.

5. Proyek harus di atas Rp50 miliar

Pemerintah Siapkan 1.000 Tempat Magang Bagi Mahasiswa Sektor Kontruksiunsplash.com/@nielssteeman

Meski bisa magang di berbagai proyek yang dikerjakan pemerintah dan perusahaan swasta, tapi Kementerian PUPR memberikan aturan di mana hanya proyek yang membutuhkan anggaran di atas Rp 50 miliar. "Proyek ini diwajibkan menerima mahasiswa magang," ungkap Dewi.

Selain bekerja di sektor ini, lanjut Dewi, mahasiswa pun bisa magang di perusahaan jasa konsultasi yang proyeknya juga harus minimal Rp50 miliar.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya