Pembatasan Warga Jabar ke Luar Daerah untuk Antisipasi Corona Sulit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan, pembatasan mobilitas orang dari maupun keluar provinsi Jabar sulit dilakukan. Khususnya mereka yang berada di perbatasan daerah seperti Bogor, Bekasi, atau Depok. Sebab banyak yang kesehariannya beraktivitas ke Ibu Kota Jakarta.
Provinsi Jawa Barat (Jabar) memiliki 27 kabupaten/kota. Dengan setiap daerah memilih pemerintahannya sendiri maka keputusan untuk pembatasan pun harus berada dalam skala daerah tersebut dan ukurannya jelas. Selain itu, karena pintu untuk masuk ke Jabar bukan hanya berada di provinsi ini maka akan sulit kalau harus dilakukan pembatasan bepergian.
"Misal orang Jabar ini mendarat di (bandara) Cengkareng (Jakarta Timur), dan beberapa tempat lain," ujar Emil dalam konferensi pers, Senin (16/3).
1. Yang paling penting adalah pengawasan dan pengecekan
Menurutnya, yang bisa dilakukan Pemprov Jabar sekarang adalah mengecek mereka yang datang khususnya setelah bepergian ke luar negeri atau daerah yang jumlah positif COVID-19 cukup banyak. Mereka akan masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP).
"Kita lakukan pengecekan atau proaktif tes sehingga bisa dilihat petanya dan pengendalian pun bisa lebih baik," ujarnya.
2. Pemprov Jabar tak mungkin lakukan lockdown
Mantan Wali Kota Bandung ini pun memastikan pihaknya tidak bisa memberlakukan lockdown atau penghentian segala aktivitas masyarakat. Jika memang harus ada maka semua itu tergantung keputusan dari pemerintah pusat.
"Kita tidak ingin mendahului itu, maka kita akan konsultasikan dulu," paparnya.
Dia menyebut bahwa alasan untuk melakukan lockdown harus benar-benar tepat. Jika tidak ada alasan mendesak maka lockdown tak perlu dilakukan.
Baca Juga: Data Penyebaran Virus Corona di Situs Pikobar Jabar Masih Ngaco!
3. Yang lebih pas melakukan itu mungkin DKI Jakarta
Emil mengatakan, jumlah warga yang positif terpapar corona dan berdomisili di Jabar sebenarnya belum banyak. 10 orang dengan jumlah luasan daerah yang besar maka pembatasan aktivitas secara total tidak perlu dijalankan.
Selain itu, dia menilai provinsi yang paling memungkinkan untuk dilakukan lockdown adalah DKI Jakarta. Sebab jumlah pasien positif serta ODP dan PDP di sana lebih banyak. Sedangkan luasan daerah provinsi itu pun lebih kecil.
"Maka pertanyaannya lebih relevan kalau di Jabar ini masih aman dan terkendali," pungkasnya.
Baca Juga: [BREAKING] Wali Kota Depok Ungkap 3 Warga Positif Virus Corona, 5 PDP
Baca Juga: [BREAKING] Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Jadi 134 Orang