Pelaku Usaha Pesantren akan Gelar Temu Bisnis Selama 3 Hari 

Pondok pesantren didorong mandiri secara ekonomi

Bandung, IDN Times - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat berencana menggelar temu bisnis dan pameran virtual OPOP (one pesantren one product). Pertamuan ini akan dilaksanakan mulai Sabtu(5/12) hingga Selasa(8/12/2020), mendatang. 

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji menuturkan, temu bisnis dan pameran ini berlangsung secara virtual melalui situs https://opop.jabarprov.go.id. Peserta pameran adalah 500 pondok pesantren yang lolos audisi tahap awal.

Pada temu bisnis OPOP mempertemukan antara pembeli, investor, dan mitra usaha pengusaha untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan produk pondok pesantren (pontren) peserta pameran.

"Pameran virtual akan diikuti 500 pontren dengan produk makanan, minuman, aksesoris, fashion, craft, produk pertanian dan perkebunan, peternakan dan berbagai produk unggulan pontren lain," ujar Kusmana, Sabtu (5/12/2020).

1. Perebutkan hadiah Rp400 juta

Pelaku Usaha Pesantren akan Gelar Temu Bisnis Selama 3 Hari Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Dia menuturkan, dalam temu bisnis ini akan ada seleksi kembali hingga didapat tiga juara utama. Ketiga juara ini nantinya bisa mendapatkan bantuan modal atau hadiah masing-masing sebesar Rp 400 juta.

Juri dalam seleksi audisi ini adalah juri yang kompeten dari kalangan akademisi (diantaranya dari SBM ITB, Unpad, Ikopin, UIN dan universitas lainnya), kalangan pengusaha sukses dan dari kalangan pondok pesantren yang bukan hanya maju dalam bidang pendidikan namun juga sukses dalam berbisnis, seperti Al-Ittifaq Ciwidey, Daarut Tauhid Bandung, Nurul Iman Bogor, Khusnul Khotimah kuningan dan Al-Idrisiyah Tasikmalaya, kalangan praktisi pengusaha sukses di Jawa Barat serta kalangan media.

2. Program OPOP bisa menjadi potensi menggerakan ekonomi mandiri setiap pesantren

Pelaku Usaha Pesantren akan Gelar Temu Bisnis Selama 3 Hari Orantua santri bertemu dengan anak memanfaatkan ruang khusus berpembatas kaca untuk mencegah penularan COVID-19, beberapa hari lalu./Istimewa.

Tutus menjelaskan, program OPOP merupakan salah satu program yang diusung Pemprov Jabar periode ini. Ini dirancang untuk mendorong pesantren di Jabar untuk mandiri secara ekonomi. Pesantren di Jabar memiliki potensi besar untuk mandiri secara ekonomi.

Dari 9.000 pesantren di Jabar, sebagian besar diantara mereka masih memerlukan pendampingan usaha, mulai dari penggalian potensi hingga pemasaran.

Lewat program OPOP, pesantren bukan hanya mengikuti audisi untuk dicari yang terbaik, tapi pesantren juga akan mendapatkan peningkatan wawasan dan pengetahuan dan pendampingan usaha.

"Harapannya pesantren yang mengikuti program ini akan menghasilkan produk-produk yang mampu memiliki nilai tinggi di pasar domestik maupun pasar internasional produk-produk yang dihasilkan akan dicarikan pembelinya oleh Pemprov Jabar," ujarnya.

3. Pesantren yang punya produk akan dibantu dalam memasarkannya

Pelaku Usaha Pesantren akan Gelar Temu Bisnis Selama 3 Hari IDN Times/Unilever Indonesia

Dinas KUK juga akan membantu pesantren tersebut untuk membuka pasar bagi produknya. bahkan, akan membantu membukakan jejaring hingga link and match dengan pesantren lain yang memiliki produk berkaitan. Untuk bidang usaha OPOP meliputi, jasa, fashion, pertanian, makanan dan minuman, kerajinan, peternakan, perdagangan perikanan dan lainnya sesuai minat para calon peserta OPOP.

Lewat program OPOP ada efek domino dari program OPOP di daerah yakni meratanya pengembangan ekonomi di daerah. Hasil survei pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sebelum COVID-19 mencapai 6,9 persen atau melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun hasil survei Bank Indonesia angka tersebut hanya dinikmati oleh sekelompok golongan masyarakat tentu atau masyarakat kota. Untuk itu perlunya program yang berdampak pada pemerataan ekonomi.

Pesantren biasanya ada di desa-desa kalau uang pemerintah ada di desa artinya efeknya bisa dirasakan oleh masyarakat di desa. Program OPOP uang pemerintah mengalir di daerah. Pemerataan ekonomi dengan OPOP, untuk itu program ini perlu terus berlanjut agar pesantren bisa berkembang dan menjadi pemberdayaan ekonomi umat.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya