Pasien Monkeypox di Bandung Stabil, Tak Perlu Antivirus

Pasien sekarang dirawat di RSHS

Bandung, IDN Times - Satu pasien yang terpapar virus cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) saat ini tengah menjalani penanganan di Rumah Sakit Hasan Sadikit (RSHS). Pasien tersebut sudah teridetifikasi sejak pekan kemarin.

Ketua Tim Infeksi Khusus RSHS, dr. Yovita Hartantri menuturkan, sejak datang ke RSHS setelah mendapat rujukan dari Dinkes Bandung, pasien ini kondisinya stabil. Pasien juga tidak mengalami kerusakan organ baik itu di ginjal maupun liver.

"Jadi kami bersama dengan dokter penyakit kulit dan kelamin, menangani kasusnya hanya memberikan obat-obat topikal dan obat-obat sintomatik. Karena pasien mungkin merasa nyeri atau gatal, kami hanya memberikan itu saja," kata Yovita, Senin (30/10/2023).

Menurutnya, antvirus hanya diperlukan pada mereka yang kondisinya berat. Walaupun memang sat ini obat antivirus juga belum tersedia di RSHS.

1. Pasien Monkeypox di Bandung seorang laki-laki

Pasien Monkeypox di Bandung Stabil, Tak Perlu Antivirusilustrasi monkeypox atau cacar monyet (poison.org)

Yovita menuturkan, suspect Mpox sudah terdeteksi sejak Selasa pekan lalu. Kasus ini kemudian dikonsultasikan dengan lembaga lain untk kemudian sampel kulit, darah, dan beberapa tempat lain diambil oleh dokter dan dicek di laboratorium. Hasilnya pada Jumat kemarin didapat hasil bahwa pasien tersebut positif terpapar virus cacar monyet.

"Jadi kami katakan sebagai konfirmasi kasus Mpox, ada satu kasus. Ya, jadi pasiennya adalah laki-laki, usia 36 tahun, tinggal di Kota Bandung," kata dia.

Penentuan seorang pasien yang terpapar virus tersebut memang tidak bisa cepat karena harus ada pengecekan secara menyeluruh. Setelah dipastikan positif, pasien ini harus menjalani pengobatan di rumah sakit agar tidak menularkan virusnya pada orang lain.

2. Bentuk ruam pasien kategori atipikal

Pasien Monkeypox di Bandung Stabil, Tak Perlu AntivirusIlustrasi cacar monyet

Dari pemeriksaan oleh tim dokter RSHS, Yovita menyebut bahwa pasien sekarang terpapar monkeypox dengan jenis atipikal. Artinya bentuk ini mirip dengan cacar air karena ruamnya bisa ada di beberapa titik di badannya.

"Jadi kalau bentuk yang tipikal biasanya dalam satu area tempat di mana kami temukan lesi atau ruang itu bentuknya sama. Tapi kalau pada kasus yang sekarang, yang kami temukan, adalah bentuk yang atipikal. Jadi bisa saja bentuknya berbeda-beda juga, yan saat ini mirip dengan cacar air," kata dia.

3. Gejala pada pasien Mpox muncul secara perlahan

Pasien Monkeypox di Bandung Stabil, Tak Perlu Antivirusfreepik.com/pch.vector

Menurutnya, salah satu hal yang membuat masyarakat lebih lama mengetahui apakah mereka terpapar virs Mpox atau tidak karena dampak dari virus ini muncul secara perlahan.

Untuk gejala awal biasanya pasien akan merasakan demam. Setelahnya bakal muncul tanda di area wajah, badan, kaki, tangan dan bahkan di telapak tangan yang mencapai waktu dua pekan.

"Jadi memakan waktu jadi berangsur-angsur dia muncul. Tapi kalau pada cacar air biasanya cepat langsung muncul, dan umumnya kalau cacar air tidak akan kami temukan di telapak tangan. Tapi kalau pada mpox kita bisa temukan di telapak tangan," kata dia.

Baca Juga: 5 Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air, Jangan sampai Tertukar!

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya