Pangdam Siliwangi Imbau Anggotanya Jangan Lakukan Berbagai Hal Anarkis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengingatkan prajurit TNI yang berada di wilayah Jawa Barat tidak terprovokasi informasi tak jelas. Hal ini berkaca dari kejadian di Polsek Ciracas, Jakarta Timur, yang menjadi sasaran penyerangan oknum TNI akibat terprovokasi berita bohong.
"Kejadian yang lalu di Jakarta Timur tidak boleh terjadi di wilayah Banten maupun di wilayah Kodam III/Siliwangi," kata dia melalui keterangannya, Rabu (2/9).
1. Anggota TNI harus lebih bijak ketika mendapat informasi apapun
Nugroho mengingatkan, para prajurit TNI, Polri dan warga ialah saudara sehingga tak boleh terjadi gesekan antara tiga unsur tersebut. Prajurit TNI pun harus bijak menerima informasi yang diperoleh dengan mencerna kemudian mengecek terlebih dahulu kebenarannya.
"Bila ada berita-berita yang belum tentu kebenarannya harus dapat mencerna informasi dengan sebaik baiknya, selalu cek croscek, selalu cek berulang kali supaya yakin benar sehingga tidak akan salah pada pengambilan suatu keputusan. Dan bijak dalam bermedia sosial tidak boleh berbohong baik bicara maupun menulis," ucap dia.
Nugroho pun meminta agar para prajurit menjaga nama baik satuan dan menghindari pelanggaran. "Jaga nama baik satuan, jaga nama baik orang tua," kata dia.
2. KSAD akan pecat anggota yang terbukti lakukan penyerangan
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa, mengancam akan memecat anak buahnya yang terlibat penyerangan dan perusakan Mapolres Ciracas, Jakarta Timur, pada Sabtu (29/8/2020).
"Sejauh ini dari hasil pemeriksaan, semua yang diperiksa ini sudah memenuhi pasal Kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer untuk diberikan hukuman tambahan berupa pemecatan dari dinas militer," kata Andika di Mabes TNI AD, Jakarta, Minggu (30/8/2020).
3. Saksi yang diperiksa merupakan prajurit TNI AD
Andika menjelaskan 12 saksi yang telah diperiksa adalah prajurit TNI AD. Bahkan, ada 19 prajurit TNI AD lainnya yang akan dipanggil untuk diperiksa. Mereka yang terlibat akan ditangani oleh Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI.
"Lebih baik kita kehilangan 31 atau berapa pun prajurit yang terlibat apapun perannya, daripada nama TNI AD akan terus rusak oleh tingkah laku tidak bertanggung jawab, yang sama sekali tidak mencerminkan sumpah prajurit yang mereka ucapkan, janjikan saat menjadi anggota TNI AD," geram Andika.
4. TNI AD bakal memberikan ganti rugi atas insiden di Polsek Ciracas
Andika menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya insiden di Polsek Ciracas. TNI AD, kata dia, bakal memberikan ganti rugi yang ditimbulkan atas peristiwa itu.
"Kami mohon maaf atas kejadian tersebut dan kami akan mengawal agar ada tindak lanjut. Termasuk memberikan ganti rugi terhadap biaya perawatan rumah sakit maupun kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh para pelaku," ucapnya.
Baca Juga: Kru Media yang Dipukul saat Penyerangan Polsek Ciracas Dikira Polisi
Baca Juga: Usai Diserang dan Dirusak, Begini Kondisi Terkini Mapolsek Ciracas