Ormas dan Petani Gula di Indramayu Bentrok, Dua Orang Tewas

Polisi amankan 20 orang yang diduga sebagai provokator

Bandung, IDN Times - Bentrokan berdarah antara dua kubu yakni organisasi masyarakat (ormas) dengan petani di lahan tebu berujung maut. Dua penggarap lahan tewas dalam bentrokan yang terjadi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Dari peristiwa itu, kepolisian berhasil meringkus 20 orang yang diduga sebagai provokator. Bentrok dua kelompok massa ini diduga akibat dengan sengketa lahan tebu.

"Polres Indramayu sudah mengamankan 20 orang untuk dilakukan pemeriksaan guna mencari penyebab adanya perkelahian itu," kata Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago, Selasa (5/10/2021).

Namun, sejauh ini menurut Erdi belum ada orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam bentrokan yang menyebabkan dua orang meninggal dunia itu.

"Masih didalami, karena ini belum 24 jam ya, yang meninggal itu dari kelompok penggarap lahanya," kata Erdi.

1. Pemicu bentrok masih diselidiki

Ormas dan Petani Gula di Indramayu Bentrok, Dua Orang TewasIlustrasi bentrokan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Selain itu, 20 orang itu juga masih ditahan untuk menjalani pemeriksaan guna mencari penyebab atau pemicu bentrokan tersebut.

"Karena pada saat pengamanan, itu perkelahiannya sudah terjadi, orang-orang yang diamankan itu juga yang diduga melakukan tindakan pidana," katanya.

Ia memastikan kondisi pertanian lahan tebu di Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu yang juga berbatasan denga Kecamatan Majalengka itu sudah kembali kondusif.

"Aparat keamanan TNI dan Polri mengamankan supaya situasi kondusif sehingga di petani lahan tebu itu aman," katanya.

2. Ormas FKAMIS yang diduga lakukan kekerasan

Ormas dan Petani Gula di Indramayu Bentrok, Dua Orang TewasIlustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Indramayu, Jawa Barat, menangkap 10 orang yang diduga sebagai provokator terkait bentrokan berdarah di lahan tebu, yang mengakibatkan dua petani meninggal dunia.

"Yang kita amankan ada 10 orang mereka merupakan pentolan dari gerombolan FKAMIS," kata Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif dikutip dari ANTARA.

Lukman mengatakan 10 orang yang ditangkap salah satunya merupakan ketua dari FKAMIS, karena mereka diduga kuat menjadi provokator dalam bentrokan berdarah yang mengakibatkan dua petani penggarap meninggal dunia.

3. Petani merasa sering diintimidasi

Ormas dan Petani Gula di Indramayu Bentrok, Dua Orang TewasIlustrasi seorang petani tebu (pexelscom/FRANK MERIÑO)

Menurutnya, sengketa lahan tebu terutama di sekitar Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, sudah terjadi sejak lama. FKAMIS (Forum Komunikasi Indramayu Selatan), diduga sering menghasut para petani. Selain itu mereka juga dinilai sering mengintimidasi para petani penggarap yang bermitra dengan Perusahaan Gula (PG) Jatitujuh.

"Mereka mengintimidasi para petani yang bermitra dengan PG Jatitujuh. Karena mereka ini ingin menguasai lahan," Kata Lukman.

Lukman menambahkan selain mengamankan 10 orang yang merupakan pentolan FKAMIS, Polres Indramayu juga mengamankan para petani penggarap untuk dimintai keterangan. Sementara untuk dua korban meninggal dunia itu dikarenakan mendapatkan beberapa sabetan senjata tajam.

"Untuk situasi saat ini kondusif, kita tegakan tindak pidana yang dilakukan oleh gerombolan preman itu," katanya.

Baca Juga: PLTU Batubara Indramayu Disorot, WALHI Desak Jepang Batalkan Pendanaan

Baca Juga: Korupsi RTH Indramayu, Kejati Jabar Amankan Dua Tersangka Baru! 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya