Okupansi Hotel di Jabar Naik Signifikan saat Libur Panjang

Apakah orang sudah gak takut virus corona?

Bandung, IDN Times - Okupansi hotel di sejumlah wilayah Jawa Barat pada libur panjang menunjukan peningkatan signifikan di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro. Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan semua hotel sudah menerapkan protokol kesehatan ketat.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat mencatat, di Kota Bandung rata-rata okupansi berada di angka 45,82 persen. Kemudian di Kota Depok 44,73 persen dan Kabupaten Purwakarta 57 persen. Sedangkan di Kabupaten Bandung rataan pada periode yang sama sebanyak 40,9 persen.

Okupansi di Kabupaten Indramayu Indramayu cukup signifikan pada 29 Maret yang mencatat 91,42 persen. Sementara di Kota Cirebon pada 2 April tercatat 91,66 persen dan pada 3 April 84,87 persen. Kemudian di Kabupaten Subang okupansi rata-rata di angka 39 persen.

Kepala Disparbud Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan catatan ini menjadi indikator perbaikan kinerja bisnis sektor hotel setelah terpuruk pada tahun 2020 dihantam pandemi Covid-19.

“Meski belum normal kinerja bisnis industri hotel, catatan ini sangat baik karena ada pertumbuhan saat libur panjang,” kata dia, Selasa (5/4/2021).

1. Protokol kesehatan di penginapan sudah optimal

Okupansi Hotel di Jabar Naik Signifikan saat Libur PanjangIustrasi karyawan menyemprotkan cairan disinfektan di kamar Hotel (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Ia memastikan bahwa pelaku industri hotel sudah banyak yang menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Ini seiring dengan basis Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability (CHSE) yang diberlakukan di industri pariwisata.

Dedi berharap catatan ini bisa menambah optimistis para pelaku industri hotel, termasuk pariwisata. Apalagi, Jawa Barat merupakan lintasan dan tujuan para wisatawan.

"Ada ratusan objek wisata di Jawa Barat yang bisa menarik minat wisatawan, terlebih saat musim libur panjang," paparnya.

2. Vaksinasi secara massal yang cepat bisa berdampak pada ekonomi sektor pariwisata

Okupansi Hotel di Jabar Naik Signifikan saat Libur PanjangIlustrasi Pariwisata (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurutnya, dengan adanya program vaksinasi nasional yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat termasuk pelaku usaha pariwisata, berdampak pada meningkatnya keamanan dan kepercayaan masyarakat untuk berkunjung ke destinasi wisata,

"Harus optimistis, yang penting saya sudah bikin SOP, ada 3M, CHSE, divaksin, antigen dan aman. Jadi apabila nanti yang berwisata ke Jabar sudah siap," kata Dedi.

3. Tujuh BUMN kolaborasi dorong peningkatan potensi wisata dalam negeri

Okupansi Hotel di Jabar Naik Signifikan saat Libur PanjangIlustrasi ontang-anting Dufan, Jakarta (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sebanyak tujuh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkolaborasi dalam rangka meningkatkan potensi pariwisata dalam negeri. Terutama, pada masa pandemik COVID-19.

Menteri BUMN Erick Thohir pun menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menyebutnya sebagai langkah mengawali program-program strategis dalam pengembangan pariwisata.

Selain itu, kolaborasi tujuh BUMN itu dianggap Erick sesuai dengan Key Performance Indicators (KPI) yang diberikan kepada para direksi dan komisaris BUMN.

"Salah satu fungsi BUMN adalah sebagai agent of development, sehingga memiliki peranan penting di dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional [PEN]. Tujuh BUMN ini berkolaborasi untuk menjadi motor penggerak agar sektor pariwisata kembali meningkat dan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha lainnya," jelas Erick dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Ini Kata Anies soal Perpanjangan PPKM dan Izin Mudik 2021

Baca Juga: Pemkot Semarang Larang Mudik, Organda Kecewa, Setahun Tak Beroperasi 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya