MWA ITB Libatkan BIN dan BNPT Dalam Pencarian Rektor Baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Majelis Wali Amanat (MWA) Institut Teknologi Bandung (ITB) melibatkan Badan Intelejen Negara (BIN) hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam proses pemilihan rektor (pilrek) untuk periode 2020-2025. Dua institusi itu dilibatkan untuk menelusuri rekam jejak para calon rektor baru.
Sekretaris Eksekutif MWA ITB Bernhard Sitohang mengatakan saat ini sudah ada 30 calon rektor yang berhasil lolos dalam pengecekan administrasi, mulai dari pemeriksaan kesehatan, kompetensi, kepribadian dan mengenai kebhinekaan.
Dalam proses tersebut MWA ITB melibatkan sejumlah lembaga negara. Mulai dari BIN, BNPT dan pihak kepolisian. Lembaga-lembaga negara itu untuk mencari tahu rekam jejak setiap calon, terutama terkait masalah kebangsaan.
"Kita lakukan assesment dan itu kita lakukan secara resmi dengan lembaga-lembaga negara yang kompeten. Bukan ngarang sendiri," ucapnya, di Gedung Rektorat ITB, Rabu (11/9).
Baca Juga: 30 Calon Siap Bersaing Jadi Rektor Baru ITB, Ini Nominenya
1. MWA mengharuskan calon rektor menjunjung tinggi Pancasila
Benhard menuturkan, salah satu syarat yang harus dipenuhi setiap calon rektor ITB membuat pernyataan setia terhadap NKRI. Sehingga untuk mengukur hal tersebut pihaknya perlu menggandeng lembaga yang kompeten.
"Atas dasar syarat itu setia kepada NKRI, kita percayakan kepada lembaga pemerintahan yang kompeten seperti BIN, BNPT, kepolisian," katanya.
Menurutnya, langkah ini dilakukan sebagai bukti ITB mencari sosok rektor yang betul-betul cakap dan mampu membawa perubahan ke depan. Tidak hanya dari sisi nilai akademis tapi juga menyangkut kebangsaan.
"Ini adalah proses resmi, kita enggak mau bermain-main dengan mendapat informasi dari orang yang enggak jelas. Jadi proses akan kita lakukan semaksimal mungkin dan sebaik mungkin tapi harus selalu dipertanggungjawabkan," ujarnya.
2. Mereka akan disaring menjadi 10 besar
Ketua MWA ITB Yani Panigoro menuturkan, dari seluruh calon yang sudah terpilih akan disaring kembali menjadi 10 orang.
"Nanti 30 nomine akan presentasi di depan tim Panel Ahli. Nanti dari presentasi itu, nomine akan jadi bahan pertimbangan untuk sidang MWA. Nanti keluar bakal calon rektor 10 besar," katanya.
Menurut Yani, ada yang spesial dalam pemilihan rektor kali ini karena terdapat lima sosok perempuan ikut serta dalam perebutan jabatan rektor ITB baru. "Lima calon perempuan itu prestasi," ujarnya.
Ini 30 nama yang masuk dalam tahap selanjutnya
1. Acep Purqon
2. Edy Tri Baskoro
3. Tutuka Ariadji
4. Togar Mangihut Simatupang
5. Dermawan Wibisono
6. Deddy Kurniadi
7. Reini D. Wirahadikusumah
8. Bambang Riyanto Trilaksono
9. Daryono Hadi Tjahjono
10. Benyamin Sapiie
11. Ari Setijadi Prihatmanto
12.Satria Bijaksana
13. Emir Mauludi Husni
14. Jaka Sembiring
15. Mikrajuddin Abdullah
16. I Nyomari Pugeg Aryantha
17. Megawati Santoso
18. Edwan Kardena
19. Miming Miharja
20. Khairurrijal
21. Gusti Ayu Putri Saptawati Soekijo
22. Kadarsah Suryadi
23. Dicky Rezady Munaf
24. Widjaja Martokusumo
25. Dwi Larso
26. Dewi Larasati
27. Suhono Harso Supangkat
28. Sigit Puji Santosa
29. Bramantyo
30. Teti Armiati Argo
3. Awal November diharap sudah ada rektor baru ITB
Yani menuturkan, setelah ada 10 calon yang terpilih kemudian akan disaring kembali menjadi tiga orang kandidat terkuat. Pada 26 Oktober rencananya akan ada sidang senat akademik untuk mendapatkan tiga calon tersebut.
Kemudian pada 2 November tiga calon rektor ini akan bertemu dengan civitas akademika dan pemangku kebijakan ITB pada acara ekspose publik. Direncanakan pada 8 November menjadi hari pemilihan rektor ITB oleh MWA. Yani berharap pada 10 November sudah telah ada rektor ITB periode 2020-2025 terpilih.
Baca Juga: 30 Calon Siap Bersaing Jadi Rektor Baru ITB, Ini Nominenya
Baca Juga: Spanduk Bertuliskan Anti Khilafah Bagi Rektor ITB Terpasang di Bandung
Baca Juga: Bantu Kembangkan Usaha, Pebisnis Sukses ITB Dampingi 243 UKM di Jabar