Mural Sindiran untuk Ketua KPK Firli Bahuri Hiasi Bandung

Apakah tulisan ini akan langsung dihapus aparat?

Bandung, IDN Times - Sindiran berupa mural yang dialamatkan pada para pemimpin di Indonesia kembali terlihat muncul di Kota Bandung. Kali ini coretan di dinding atau disebut grafiti 'Jadikan Koruptor Pahlawan Cara Firli Bahuri Berantas Korupsi' terpampang di salah satu sudut Jembatan Viaduct, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung. Lokasinya terletak di dekat patung Tentara Pelajar.

Dengan latar dinding berwarna hitam, tulisan dibuat dengan cat berwarna putih dan merah. Sindiran itu jelas terlihat oleh masyarakat yang melintas di sekitar jembatan. Selain itu ada juga tulisan 'KPK Sakit Koruptor Bangkit Cara Firli Bahuri Berantas Korupsi' di salah satu tiang jembatan.

Belum diketahui kapan pastinya coretan tersebut muncul. Namun, sejumlah warga yang kerap beraktivitas di sekitar Jembatan Viaduct mengatakan gambar tersebut baru muncul beberapa hari ke belakang.

Bagus, salah satu warga yang kerap melintas jalanan ini menuturkan bahwa ia baru pertama melihat tulisan tersebut. Sebelumnya dia malah tahu bahwa kawasan jembatan tengah renovasi.

"Baru tahu saya juga ini. Baru lihat," ujar Bagus, Selasa (31/8/2021).

Terkait grafiti ini, Bagus menilai bahwa tulisan itu bisa saja menjadi keresahan pembuatnya meihat kondisi saat ini. Terlebih lembaga antirasuah tersebut sekarang banyak mendapat sorotan publik.

"Mungkin kan KPK lagi rame nih kemarin-kemarin. Efek dari situ kayanya," ungkap Bagus.

Mural Sindiran untuk Ketua KPK Firli Bahuri Hiasi BandungIDN Times/Debbie Sutrisno

Sebelumnya, masih di Bandung, sebuah mural seorang lelaki menggenakan pakaian putih mirip dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mejeng di salah satu tembok jembatan Pasupati Bandung. Mural berukuran 2 meter itu tampak kusam. Lukisan tersebut menindih lukisan lain yang sebelumnya sudah digambar lebih dulu.

Dari pantauan IDN Times, mural mirip Jokowi itu tergambar dari dada sampai ke kepala. Lukisan itu makin mirip dengan Jokowi dari raut wajah yang tirus dengan rambut klimis khas Presiden Indonesia.

Sementara di bagian wajah dilukis sebuah masker yang menutupi mata dan hidung. Tangan kanan pria ini terlihat sedang memegang kain masker sebelah kanan. Namun, tidak berselang sehari mural tersebut langsung dihapus oleh aparat.

Baca Juga: Mural Satire Dihapus, Pakar UGM: Sama Kritik Sosial kok Gerah?

Baca Juga: Mural Selalu Jadi Ekspresi Kritik Secara Damai

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya