Muhaimin Minta Bawaslu Cek Dugaan ASN-Satpol di Jabar Dukung Paslon 02

ASN harus netral dalam pemilihan umum

Bandung, IDN Times - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Muhaimin Iskandar meminta Bawaslu menindaklanjuti dugaan adanya anggota Satpol PP di Kabupaten Garut yang mendukung pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran. 

Menurutnya, sebagai aparat pemerintahan mereka harus menjaga netralitas dan tidak menunjukan secara langsung dukungan pada calon tertentu.

"Ya kita minta Bawaslu untuk menindaklanjuti, sehingga tidak boleh terjadi pelanggaran," ujar Cak Imin ditemui di Kabupaten Bandung, Rabu (3/1/2024).

Seperti diketahui, terdapat sebuah video yang memperlihatkan adanya anggota Satpol PP di Garut dan ASN di Bekasi diduga memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Video dukungan ini pun viral di media sosial dan mendapat kecaman dari netizen.

1. Dalam video anggota kompak angkat foto Gibran

Muhaimin Minta Bawaslu Cek Dugaan ASN-Satpol di Jabar Dukung Paslon 02potret Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda di Labuan Bajo (Instagram.com/jimboengbakoelsoto)

Sebelumnya, video anggota Satpol PP Garut mendukung Gibran Rakabuming Raka viral di media sosial dan grup WhatsApp sejak Selasa (3/1/2024). Mereka terang-terangan menyatakan dukungan memilih anak dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebagai pemimpin masa depan.

Dalam video berdurasi 00:19 detik itu, terlihat ada 13 anggota Satpol PP Garut secara gamblang menyatakan dukungan untuk memilih Gibran Rakabuming Raka yang kini merupakan wakil dari Prabowo Subianto. Mereka juga lengkap menggunakan seragam dinas Pamong Praja.

Salah satu personel yang berada di dalam video juga turut memberikan komando bahwa mereka sebagai anggota Satpol PP Garut turut menyatakan akan mendukung Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Dalam video itu, mereka juga kompak mengangkat foto Gibran Rakabuming Raka usai menyampaikan dukungannya.

"Bismillah hirohmanirohim kami dari forum komunikasi bantuan polisi pamong praja Kabupaten Garut menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan mas Gibran Rakabuming Raka," ucap salah satu personel dalam video itu.

2. Satpol PP Jabar akan beri sanksi

Muhaimin Minta Bawaslu Cek Dugaan ASN-Satpol di Jabar Dukung Paslon 02Satpol PP Surabaya bersiap melakukan pengamanan Nataru. (dok. Satpol PP Surabaya)

Terkait kasus ini, Kepala Satpol PP Kabupaten Garut, Basuki Eko turut membenarkan, video dibuat oleh anggotanya. Dia juga turut menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya peristiwa yang menghebohkan publik ini.

"Yang pertama saya ucapkan permohonan maaf atas video ini. Terus terang prihatin. Begitu melihat video ini siang tadi siang, terus terang saya bercampur emosi, marah, gemas," ujar Eko pada awal media, Selasa (2/1/2024).

Satpol PP telah melakukan sidang kode etik terhadap para anggota yang ada dalam video itu. Adapun sidang dilakukan di internal Satpol PP mengingat para pelaku berstatus tenaga kontrak.

"Kalau ASN atau PNS, sidangnya di BKD (Badan Kepegawaian dan diklat), tapi karena ini tenaga kontrak, sidangnya dilakukan di sini," tegas Eko.

3. Tak ada unsur kesengajaan dukungan oleh ASN Bekasi

Muhaimin Minta Bawaslu Cek Dugaan ASN-Satpol di Jabar Dukung Paslon 02insertlive.com

Sementara di Bekasi,  pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menjadi sorotan usai diduga tidak menjaga netralitasnya pada Pemilu 2024. Hal itu menyusul foto pejabat Pemkot Bekasi yang tersebar di media sosial.

Dalam foto yang diunggah akun instagram @politik_kota bekasi terlihat sejumlah pejabat Pemkot Bekasi tengah berswafoto di lapangan sepak bola Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi. Para pejabat itu kompak memamerkan baju olahraga mereka yang bernomor punggung 2.

Hal itu dianggap sebagai dukungan terhadap salah satu calon pasangan Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad memastikan bahwa aparatur sipil negara (ASN) di Kota Bekasi tetap berkomitmen menjaga netralitas selama Pemilu 2024. Foto yang tersebar itu pun dianggapnya merupakan ketidaksengajaan.

“Saya yakin apa yang terjadi itu bukan unsur kesengajaan,” kata Raden Gani dalam keterangannya, Selasa (2/1/2024).

Baca Juga: Survei: Publik Percaya TNI-Polri Bisa Jaga Netralitas Pemilu 2024

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya