Mudik Lewat Indramayu, Sambangi Masjid Islamic Center yang Megah 

Tempat ini bisa menjadi pilihan pemudik untuk beristirahat

Bandung, IDN Times - Jawa Barat sebagai salah satu daerah yang religius memiliki banyak masjid bersejarah maupun yang dibentuk secara megah. Salah satu masjid yang memiliki bentuk arsitektur mumpuni adalah Masjid Islamic Center Syekh Abdul Manan di Indramayu.

Masjid ini sebelumnya adalah rumah ibadah biasa yang sering disinggahi bus-bus yang melintas untuk mengistirahatkan para penumpang sekalian melaksanakan ibadah salat.

Bagi para pemudik dari Jakarta dan sekitarnya yang berangkat menggunakan jalur pantai utara (pantura), sebaiknya singgah di masjid yang baru diresmikan Juni 2018. Masjid yang besar dan halamannya yang luas menjadi tempat nyaman untuk meluruskan badan usai perjalanan jauh.

1. Ada rumput sintetis di tengah halaman masjid

Mudik Lewat Indramayu, Sambangi Masjid Islamic Center yang Megah IDN Times/Debbie Sutrisno

Salah satu yang bisa membuat pemudik nyaman ketika bertandang ke Masjid Islamic Center Syekh Abdul Manan karena terdapat rumput sintetis di tengah-tengah halaman masjid. Masyarakat yang datang ke masjid pun tak sungkan untuk sejenak melepas lelah di atas rumput sembari memandangi langit Kota Indramayu.

Ayu Sundari yang tengah beristirahat di halaman Masjid Islamic Center, menuturkan, dia bersama orang tua yang lain kerap membawa anak-anak datang ke sini dan bermain di sekitaran masjid. Adanya rumput sintetis di tengah halaman membuat dia tidak khawatir ketika membiarkan anaknya bermain.

"Jadi selain bermain anak-anak juga bisa diajak untuk beribadah. Masjid ini memang lebih nyaman dari pada yang dulu," ujarnya beberapa waktu lalu.

2. Bisa menampung 2.250 jamaah

Mudik Lewat Indramayu, Sambangi Masjid Islamic Center yang Megah IDN Times/Debbie Sutrisno

Ketika melihat selintas, kawasan masjid ini memang sangat luas dengan tempat parkiran kendaraan dari depan dan belakang masjid. Dari data yang dihimpun, keseluruhan area masjid mencapai 12 hektare. Adapun yang baru dimanfaatkan seluas 6,2 hektare. Bangunan masjid lantai satu seluas 860 meter persegi, dapat menampung sebanyak 1.250 jemaah. Lantai dua seluas 737 meter persegi dapat menampung hingga 1.000 jamaah.

Adapun kluster masjid seluas 1.800 meter persegi mampu menampung sekitar 2.500 jamaah. Serta pelataran penghubung sekitar 1.000 meter persegi diklaim mampu menampung hingga 1.500 jamaah.

Pembangunan Masjid Islamic Center Syekh Abdul Manan dilakukan mulai 2015 dan selesai pada 2018 dengan total anggaran mencapai Rp 122 miliar.

3. Kemegahan masjid terlihat dari perpaduan konsep arsitekturnya

Mudik Lewat Indramayu, Sambangi Masjid Islamic Center yang Megah IDN Times/Debbie Sutrisno

Bentuk masjid ini mempunyai desain khas, dan menarik di mana terdapat perpaduan model bangunan masjid modern tetapi tidak melewatkan kesan tempo dulu. Ada empat menara yang menjulang setinggi kurang lebih 100 meter di empat sudut.

Bangunan masjid juga dihiasi tiga kubah. Kubah terbesar berada persis di tengah-tengah bangunan dan diapit dua kubah ukuran lebih kecil yang terletak di samping kiri-kanan. Pun ornamen masjid dibuat dengan sangat apik mengesankan arsitektur bangunan masjid Timur Tengah.

Tak terlupakan, terdapat lahan parkir yang cukup luas yang mampu menampung banyak kendaraan roda dua dan roda empat. Tak hanya itu, di dekat halaman parkir pun dibangun taman air mancur yang jumlahnya cukup banyak dan tampak indah. Lebih indah lagi, pemandangan Islamic Center di malam hari. Lampu- lampu ‘light-emitting diode’ , atau LED, menyorotkan formasi cahaya yang sedap dipandang mata.

4. Tak jauh sini terdapat Masjid Agung Indramayu di alun-alun kota

Mudik Lewat Indramayu, Sambangi Masjid Islamic Center yang Megah IDN Times/Debbie Sutrisno

Sebelum tiba Masjid Islamic Center, untuk para pemudik yang menggunakan jalur pantura dan melintas Indramayu bisa juga menjajal Masjid Agung Indramayu yang tepat di samping alu-alun kota. Masjid ini memang tidak sebesar Masjid Islamic Center, tapi tempat ibadah ini juga bisa dijadikan alternatif pemudik untuk beristirahat dan beribadah.

Berdasarkan sejarahnya, pada 1990-an Indramayu dan daerah pantai utara Jawa Barat menjadi salah satu kawasan perdagangan yang ramai. Tingginya intensitas tersebut membuat masyarakat pribumi yang mayoritas beragama Islam kemudian membangun langgar atau musala yang sangat sederhana dengan ukuran kecil tepatnya terletak di tepi Sungai Cimanuk.

Tujuan untuk memberikan sarana beribadah bagi penganut agama Islam di kawasan tersebut. Keberadaan langgar yang saat itu belum bernama, cukup membantu ibadah masyarakat Indramayu, maupun para pendatang khususnya pedagang.

Seiring perkembangan waktu, langgar kecil tersebut mulai dipugar, dan dibangun secara gotong-royong oleh masyarakat setempat. Setelah diperluas dan dibangun secara gotong-royong, Masjid Agung Indramayu pun berdiri cukup besar di zamannya. Bahkan, Masjid Agung Indramayu menjadi pusat ibadah kaum muslimin dan muslimat Indramayu dalam menjalankan ibadah. Bahkan, setiap tahunnya, Masjid Agung menjadi tempat salat ied bagi sebagian masyarakat Indramayu dan para pedagang pendatang kala itu.

Baca Juga: Arus Mudik Telah Menelan Korban di Tol Batang-Semarang

Baca Juga: Waspada, Jalur Pantura Diprediksi Akan Terendam Rob di Musim Mudik Ini

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya