Mudik Aglomerasi Dilarang, Ridwan Kamil: Razia Polisi Semakin Ketat!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah pusat tegas tidak mengizinkan masyarakat di kawasan aglomerasi untuk mudik Lebaran. Aturan ini diberlakukan guna menghilangkan kebingungan masyarakat antara mudik lokal dan aglomerasi.
Di Jawa Barat, Gubernur Ridwan Kamil akan patuh dengan aturan tersebut. Dia memastikan bahwa kepolisian dari Polda Jabar akan melakukan razia dan pengetatan kepada masyarakat yang beraktivitas di wilayah aglomerasi seperti Bandung Raya dan Bodebek.
"Sudah diputuskan aglomerasi ini hanya untuk produktivitas saja. Orang tidak akan diizinkan untuk mudik. Kami dari satgas akan melakukan upaya memilih mana yang terlihat berangkat untuk mudik, itu pasti dilarang," ujar Emil usai menggelar rapat bersama Satgas COVID-19 Provinsi Jawa Barat di Makodam III Siliwangi, Jumat (7/5/2021).
1. Semua mudik lokal tidak diperbolehkan
Emil menegaskan bahwa keinginan sejumlah pihak di Jabar untuk mudik lokal diperbolehkan, tidak diamini. Sebab pemerintah pusat telah berpesan semua pemerintah daerah harus setuju dengan larangan mudik, termasuk aglomerasi.
"Jadi tidak ada istilah mudik lokal. Semua jenis mudik itu dilarang," kata dia.
2. Imbau masyarakat yang bisa mudik untuk isolasi mandiri dulu
Meski larangan mudik ini sudah dipastikan secara menyeluruh, masyarakat di kawasan aglomerasi dipastikan akan coba menerobos dan pulang ke kampung halaman. Terkait hal itu, Emil sangat berharap masyarakat yang bisa lolos dari penyekatan kepolisian untuk melakukan isolasi mandiri terlebih dulu di kampungnya.
"Kalau sampai di kampung harus ada isolasi mandiri agar tidak ada penyebaran (COVID-19)," kata dia.
3. Banyak penyekatan, pemudik diharap urungkan niat pulang kampung
Menurutnya, saat ini jumlah kendaraan yang diputar balik sudah puluhan ribu. Dampak dari pengetatan dan kendaraan diputar balik, hari ini lalu lintas disekitar titik penyekatan tidak begitu ramai. Masyarakat yang berniat mudik diduga mengurungkan niatnya karena tahu akan sulit untuk lolos dari pengawasan petugas.
Emil memastikan penyekatan yang dilakukan kepolisian tidak hanya di jalan-jalan besar, tapi hingga jalan kecil yang kerap dijadikan jalan tikus para pemudik yang melintas.
"Sehingga ga usah menyiasati (mudik) nantinya capek sendiri. Semua potensi zona mudik sudah ditutup. Termasuk yang paling ramai di kawasan gentong yang melintas ke Tasikmalaya dan Garut," kata Emil.
Baca Juga: Satgas COVID-19: Mudik di Wilayah Aglomerasi Dilarang!
Baca Juga: Jangan Mudik! Ada 381 Titik Penyekatan dan Terbanyak di Jabar
Baca Juga: Niat Mudik, Iis Gagal Masuk Kota Bandung dan Diputarbalikan 2 Kali