Motor Listrik Mulai Disebarkan ke Sejumlah Masjid di Jawa Barat

Mesin yang digunakan berasal dari Cina.

Bandung, IDN Times - Penyebaran motor listrik yang akan digunakan untuk usaha pengurus masjid di Jawa Barat mulai disebarkan. Sebanyak 15 motor listrik akan diujicobakan terlebih dahulu lewat hubungan kerja sama dengan Pengurus Wilayah Nadhalatul Ulama (PWNU) Jawa Barat (Jabar).

Bisnis Partner PT Arindo Pratama Erman Sumirat mengatakan, penyerahan motor ini merupakan tahap awal dari kerja sama yang dilakukan. Motor listrik nantinya bakal disebar ke masjid yang sudah bersedia menjalankan usaha bersama.

"Kita gunakan NU sebagai basis menyebarkan motor listrik. Nanti motor ini akan digunakan untuk menggerakan perekonomian masjid dengan sistem bagi hasil," ujar Erman, Jumat (1/11).

1. Pemanfaatan motor listrik menggunakan aplikasi

Motor Listrik Mulai Disebarkan ke Sejumlah Masjid di Jawa BaratIDN Times/Debbie Sutrisno

Erman menjelaskan, karena program motor listrik merupakan buah kerja sama antara PT Arindo Pratama dengan masjid, maka kendaraan tersebut tidak boleh digunakan untuk hal lain di luar urusan masjid. Untuk menghindari pemakaian yang tidak semestinya maka akan ada aplikasi yang dibuat. Aplikasi tersebut nanti bisa diunduh dan digunakan masyarakat ketika membutuhkan bantuan atau pembelian barang yang dikerjasamakan dengan masjid pemilik motor listrik.

"Jadi masjid ada dukungan pengadaan barang dari Bulog. Masyarakat yang membeli barang dari masjid bisa menggunakan aplikasi itu yang kemudian dikirim barangnya pakai motor listrik," papar Eman.

Karena memakai aplikasi khusus, pengadaan motor listrik tidak bisa massive. Sebanyak 15 unit kendaraan ini akan diuji coba terlebih dahulu untuk kemudian dievaluasi kekurangannya. Di sisi lain, pengadaan juga harus melihat dampak ekonomi dan kebutuhan dari masyarakat sendiri.

"Tapi kalau yang sudah dipesan ini ada sekitar 50-60 unit lagi," kata dia. Selain di Bandung, kendaraan listrik ini juga akan disebar di masjid daerah lain seperti Bekasi.

2. Akan membangun pabrik di Cirebon

Motor Listrik Mulai Disebarkan ke Sejumlah Masjid di Jawa BaratIDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Erman, saat ini sudah banyak pihak yang meminta contoh motor listrik dan berniat membelinya dalam jumlah banyak. Untuk itu PT Arindo Pratama berencana membangun pabrik motor listrik yang rencananya bakal dibangun di Kota Cirebon. Di sana, pihaknya telah membeli tanah seluas lima hektare dan siap melakukan pengerjaan motor listrik.

"Nah di situ sebulan kita bisa produksi 500-1.000 kendaraan tergantung demand dari masjid dan masyarakat juga," kata Erman.

3. Mesin utama motor listrik masih didatangkan dari Cina

Motor Listrik Mulai Disebarkan ke Sejumlah Masjid di Jawa BaratIDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Reserch and Development PT Arindo Pratama Fahmi Aziz menuturkan, kendaraan yang dibuat perusahaan sudah ada beberapa jenis. Untuk motor listrik yang akan disebar ke sejumlah masjid merupakan tipe standar dengan kecepatan bisa mencapai 60 kilometer (km) per jam. Jarak tempuh maksimal kendaraan ini pun sekitar 60 km.

Secara normal motor listrik ini bisa hidup dengan pengisian daya sekitar 4-5 lima jam. Namun bisa juga dengan pengisian daya cepat sekitar satu jam saja.

Dia menjelaskan, kendaraan ini mesin utamanya masih didatangkan dari Cina. Sedangkan onderdil lain seperti ban, kaki-kaki atau rem bisa dibuat di Indonesia. "Harga motornya sekarang sekitar Rp30 juta," papar Aziz.

Untuk memesan kendaraan ini masyarakat hanya membutuhkan sekitar satu bulan pengerjaan untuk satu unit motor listrik.

4. Kendaraan listrik akan menjadi kebutuhan masyarakat

Motor Listrik Mulai Disebarkan ke Sejumlah Masjid di Jawa BaratIDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari menyambut baik keberadaan motor listrik. Sebab kendaraan seperti ini minim menghasilkan polusi udara karena penggerak kendaraan berasal dari listrik bukan bahan bakar minyak (BBM).

Dia pun optimistis ke depan akan banyak masyarakat yang memesan kendaraan seperti ini. Terlebih isu penggunaan BBM yang harus dikurangi karena volume minyak mentah semakin sedikt jadi salah satu pemicu pengembangan kendaraan listrik.

"Jadi kami dari Dishub (Dinas Perhubungan) ikut memastikan kalau kendaran listrik ini sesuai dengan regulasi dan aturan yang ada termasuk untuk surat-suratnya," ungkap Hery.

Baca Juga: 6 Motor Listrik Terbaru yang Sudah Bisa Dibeli di Indonesia

Baca Juga: Menko Luhut Jamin Iklim Investasi Mobil & Motor Listrik di Indonesia

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya