Millennial Harus Paham Literasi Digital, Bertahan dari Gejolak Ekonomi

Kalian jangan sampai gagap teknologi yah

Bandung, IDN Times - Anjloknya perekomonian seluruh negara, termasuk Indonesia, di tengah pandemik COVID-19 tidak bisa dihindari. Indonesia dan sejumlah negara saat ini bahkan sedang masuk masa resesi karena pertumbuhan ekonominya masih negatif dalam.

Lantas bagaimana masyarakat millennial khususnya untuk bertahan di tengah gejolak ekonomi yang belum pasti kapan selesainya?

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran (Unpad) Yudi Aziz mengatakan, di gelombang COVID-19 yang masih menghantui perekonomian Indonesia, para anak muda atau kaum millennial sekarang harus mulai meningkatkan ilmu mengenai literasi digital. Saat ini literasi digital pada millennial masih kurang, padahal manfaatnya sangat banyak.

"Literasi ini akan bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas, bukan hanya di segi konsusi. Digital itu bisa berbentuk aplikasi, hardware, atau software. Dari sini pemanfaatannya akan sangat beragam dalam perbaikan ekonomi," ujar Yudi saat berbincang dengan IDN Times belum lama ini.

1. Ke depan penggunaan akses digital semakin masif

Millennial Harus Paham Literasi Digital, Bertahan dari Gejolak EkonomiIlustrasi transaksi digital (Thinkstock/Daviles)

Dalam beberapa tahun ke depan, khususnya ketika pandemik COVID-19 ini bisa ditekan maka perkembangan teknologi akan sangat masif berkaca dari kondisi sekarang. Penggunaan sistem daring (online) untuk berbagai hal pun akan dimanfaatkan layaknya ketika kita berada di saat pandemik sekarang.

Perubahan perilaku masyarakat yang mulai melakukan berbagai hal secara daring akan terjadi. Sekarang saja, dalam perbincangan dua orang atau lebih, pertemuan besar, hingga berbagai acara dilakukan dari jarak jauh. Hal seperti ini perlahan tapi pasti akan terus digunakan meski COVID-19 kelak tidak membahayakan masyarakat.

"Agar meningkatkan dan mendapatkan value yang besar maka literasi digital perlu dibangun dan dikuatkan," ujar Yudi.

2. Keterbukaan informasi perlu diperkuat dengan sistem keamanan

Millennial Harus Paham Literasi Digital, Bertahan dari Gejolak EkonomiData Penggunaan Internet di Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, dengan berbagai hal yang dilakukan secara online melalui internet, maka data seseorang bisa lebih mudah diakses oleh oknum tertentu. Keterbukaan informasi ini harus dibentengi oleh sistem keamanan yang lebih canggih.

Sebab, data merupakan hal sensitif yang bisa berdampak negatif ketika muda diakses oleh orang lain. Apalagi dalam dunia internet akan lebih sulit mencari siapa saja yang telah mengakses data kita karena penelusurannya tidak mudah.

"Jadi tetap dalam penggunaan akses digital pun kita harus berhati-hati untuk memanfaatkannya. Karena akan sulit menelusuri rimba digital ini," ungkap Yudi.

3. Pandemik COVID-19 berikan sisi positif, tak melulu hal negatif

Millennial Harus Paham Literasi Digital, Bertahan dari Gejolak EkonomiPelajar mengikuti pembelajaran secara daring di Pos Kamling Digital di Arjosari, Malang, Jawa Timur, pada 21 Juli 2020. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Yudi pun memastikan bahwa pandemik COVID-19 ini tidak akan memberikan dampak jelek pada masyarakat, tapi ada sisi lain yang justru bisa dimanfaatkan ke depannya.

Misalnya, dari segi aktivitas ternyata banyak hal yang bisa dilakukan secara daring seperti kuliah online atau acara online. Bahkan dengan sistem ini waktu yang digunakan justru lebih cepat dan manfaatnya tetap sama.

Dengan demikian, digitalisasi akan menjadi hal baru yang terus digaungkan nantinya. Tinggal bagaimana masyarakat membangun sistem yang aman sehingga ketika akses digital kian masif, ini tidak akan merugikan kepada mereka yang menggunakannya.

"Maka lagi-lagi keamanan data ini harus dijaga, sehingga kecurangan dalam dunia digital bisa diminimalisir," ujar Yudi.

 

Baca Juga: Indonesia Incar Kerja Sama Terbatas dengan AS untuk Platform Digital

Baca Juga: Kala Dosen Itera Ajari Warga Desa Melek Teknologi Bikin Situs Online

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya