Menteri Teten Imbau Pemda Bantu UMKM Gunakan Teknologi dan e-Commerce

Kurangi ketergantungan pada produk luar negeri

Bandung, IDN Times - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta pemerintah daerah bisa mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa memanfaatkan akses teknologi dan perdagangan online (e-commerce) dalam berwirausaha. Sistem tersebut bisa membuat UMKM mampu bertahan bahkan berekspansi pada masa pandemik COVID-19.

Adopsi teknologi dan inovasi digital berpotensi untuk meningkatkan ketahanan, produktifitas, dan pemulihan ekonomi. Ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai Rp5.400 triliun di tahun 2020-2030 dan menjadi yang tebesar di Asia Tenggara.

"Kita optimistis target 30 juta UMKM masuk ekosistem digital pada tahun 2024 dapat tercapai, termasuk di dalamnya target 1 juta produk UMKM on-boarding dalam e-katalog belanja pemerintah pusat dan daerah di tahun 2022," ujar Teten dalam peringatan Hari UMKM Nasional 2022 dengan tema UMKM Juara dengan Digital di Kota Bandung, Jumat (12/8/2022).

1. UMKM buat perekonomian Indonesia kuat di tengah himpitan ekonomi dunia

Menteri Teten Imbau Pemda Bantu UMKM Gunakan Teknologi dan e-CommercePelaku UMKM memamerkan produknya di pameran UMKM Gayeng 2022 di Mal Paragon Semarang, 19--24 April 2022. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Menurutnya, perekonomian Indonesia saat ini mampu tumbuh pulih pada semester I 2022 mencapai 5,44 persen. Capaian ini tidak terlepas dari berbagai kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil untuk mempertahankan perekonomian domestik seperti program sosial, pemberian subsidi, suku bunga dan penguatan produk dalam negeri khususnya UMKM dalam beberapa kementerian dan lembaga.

Selain itu program digitalisasi yang sangat massif juga telah membuat UMKM mampu bertahan dan bahkan berekspansi pada masa pandemik. Kemenkop UKM mencatat dalam dua tahun pandemi ini mendorong UMKM bertransformasi digital, 19 juta UMKM saat ini masuk dalam ekosistem digital, tumbuh sekitar 137 persen dari sebelum pandemik.

Saat Ini tidak hanya e-commerce yang bertumbuh, platform lainnya, seperti penyelenggaraan pendidikan berbasis teknologi (edutech), properti berbasis teknologi (property-tech), transportasi online (ride hailing), dan pelayanan kesehatan berbasis teknologi (healthtech).

"Pada 2030, nilai transaksinya diperkirakan mencapai masing-masing Rp160,4 triliun, Rp575 triliun, Rp202,4 triliun, Rp401 triliun, dan Rp471,6 triliun," kata dia.

2. 40 persen belanja pemerintah diharap serap produk UMKM dan koperasi

Menteri Teten Imbau Pemda Bantu UMKM Gunakan Teknologi dan e-CommerceIlustrasi produk UMKM (IDN Times)

Perekonomian dunia selanjutnya diprediksi masih tumbuh lebih lambat. IMF telah mengkoreksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,6 persen menjadi 3,2 persen pada 2022 dan tahun depan lebih lemah lagi dari 3,6 persen ke 2,9 persen.

Untuk itu kita perlu terus menjaga ekonomi domestik sebagai sumber pertumbuhan dan khususnya UMKM. Namun demikian, kita juga perlu menciptakan peluang untuk perluasan pasar luar negeri.

Melalui Hari Nasional UMKM ini, Teten ingin mendorong untuk seluruh pemangku kebijakan untuk mewujudkan UMKM juara dengan percepatan UMKM go digital melalui penyiapkan kebijakan nasional ekonomi digital agar digitalisasi ekonomi membuat manfaat sebesar-besarnya bagi produsen dalam negeri, konsumen dan e-commerce lokal.

Kemudian perbaikan pendataan UMKM melalui basis data tunggal UMKM, perumusan kriteria UMKM, kemudahan izin usaha, pengelolaan terpadu UMKM, hingga pengembangan inkubasi usaha.

"Perluasan akses pasar terhadap produk KUMKM melalui kebijakan afirmasi 40 persen belanja pemerintah untuk menyerap produk-produk UMKM dan koperasi," kata Teten.

Selain itu harus ada pemberian insentif bagi perusahaan yang bermitra dengan UMKM, penguatan konsultan dan lembaga pendampingan UMKM, pengembangan inovasi pendanaan program.

3. Jangan terlalu bergantung pada produk luar negeri

Menteri Teten Imbau Pemda Bantu UMKM Gunakan Teknologi dan e-Commerce

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memastikan Provinsi Jabar sudah melakukan komunikasi dengan berabagai pemerintah provinsi menjalin kerja sama dalam pemakaian UMKM daerah. Salah satu yang sudah dijalankan yakni dengan Sumatera Selatan, di mana produk UMKM di kedua daerah bisa diperjualbelikan guna memenuhi kebutuhan di masing-masing tempat.

Hal ini penting dilakukan di tengah banyak negara yang mulai kesusahan dalam perekonomian. Dengan memanfaatkan produk lokal diharap bisa mendominasi sehingga ekonomi masyarakat bisa bertahan meski kondisi global sedang tidak baik-baik saja.

"Kuncinya jangan bergantung pada produk luar. Kalau bisa perdagangan antara kita sendiri bisa maksimal, Insya Allah selamat (perekonomiannya)," ujar Emil.

Dia pun mengajak daerah lain untuk saling memenuhi kebutuhan daerah dengan memanfaatkan produk UMKM dari daerah lainnya di Indonesia. Misalnya di Jabar masih membutuhkan banyak asupan protein hewani dan ini bisa dimaksimalkan daerah yang punya suplai peternekana lebih.

"Mudah-mudahan ini bisa difasilitasi oleh kementerian. Karena ini menjadi rumus agar Indonesia bisa selamat. KIta jaga NKRI jangan sampai seperti negara lain. Mudah-mudahan pada 2045 Indonesia bisa jadi negara adidaya," kata dia.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya