Menkes Imbau Rumah Sakit Lebih Sigap Tangani Pasien saat Nataru 

Jangan sampai ada pasien yang terbengkalai

Bandung, IDN Times - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto melakukan tinjauan ke sejumlah rumah sakit di Jawa Barat. Salah satunya adalah rumah sakit hasan sadikin (RSHS).

Setelah tiba di RSHS Terawan langsung berkeliling ke sejumlah ruangan seperti Radiologi, IGD, dan ruang 119 yang digunakan untuk menerima panggilan dari masyarakat. "Semua rumah sakit harus siap karena ini (Nataru) menyangkut kemaslahatan umat. Kesiapsiagaan juga harus ditingkatkan," ujar Terawan usai melakukan kunjungan di RSHS, Senin (23/12).

1. Potensi kecelakaan lebih tinggi karena pergerakan masyarakat lebih cepat

Menkes Imbau Rumah Sakit Lebih Sigap Tangani Pasien saat Nataru IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Terawan, dalam aktivitas berlibur seperti Natal dan tahun baru jelas semakin banyak masyarakat yang bepergian dari satu tempat ke tempat lain baik menggunakan kendaraan umum maupun pribadi. Hal tersebut jelas berpotensi pada meningkatan kecelakaan.

Dengan demikian, rumah sakit di setiap daerah harus bisa sigap mengantisipasi itu. Jangan sampai ketika ada korban kecelakaan rumah sakit tidak siap sehingga penanganan yang bersangkutan tidak optimal.

"Hindari ada cidera berat atau kematian karena penanganan tidak baik dan kurang cepat," ujar Terawan.

2. Layani pasien secara manusiawi

Menkes Imbau Rumah Sakit Lebih Sigap Tangani Pasien saat Nataru IDN Times/Debbie Sutrisno

Terawan pun meminta para dokter dan perawat bisa bekerja dengan baik dan melayani masyarakat secara manusiawi. Jangan sampai ada masyarakat yang datang ke rumah sakit tidak terlayani secara baik.

"Pesan saya adalah bahwa pasien itu utusan Maha Kuasa maka layanilah mereka seperti melayani yang Maha Kuasa,"

3. Pelayanan dalam Nataru merupakan persiapan menjelang Lebaran

Menkes Imbau Rumah Sakit Lebih Sigap Tangani Pasien saat Nataru ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Dalam melayani masyarakat saat perayaan Nataru kali ini, dokter dan perawat harus sama-sama melakukan evaluasi saat ada hal yang dianggap kurang maksimal. Sebab Nataru merupakan latihan sebelum melayani masyarakat pada saat Lebaran.

"Kalau ini sukses kan kita tinggal mencari kurangnya (pelayanan) di sebelah mana. Nah itu yang harus kita tingkatkan. Apalagi pada saat Lebaran itu pergerakan orang lebih banyak dan lebih cepat," paparnya.

4. RSHS akan berikan pelayanan optimal 24 jam

Menkes Imbau Rumah Sakit Lebih Sigap Tangani Pasien saat Nataru IDN Times/Debbie Sutrisno

RSHS bakal siap siaga 24 jam selama libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Sebanyak lima dokter spesialis disiapkan untuk mengantisipasi keluhan pasien selama libur Natal dan tahun baru.

Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi menuturkan, pihaknya memang sudah biasa melayani selama 24 jam namun pada libur Natal dan tahun baru pihaknya menyiapkan pelayanan IGD 24 dengan menyiapkan lima dokter spesialis yang pada libur biasa tidak disiapkan. Kelima dokter spesialis tersebut meliputi dokter anak, bedah, internal, obdgyn, dan anestesi.

"Selain penyakit gawat darurat ada juga pelayanan rutin misalnya untuk yang kemoterapi, hemodialisis dan radioterapi itu sudah terdaftar dan terjadwal. Ketika libur Natal dan tahun baru pelayanan tetap berjalan, " kata dia di RSHS.

Selain itu, lanjut Nina, untuk operasi emergency dan terencana biar libur operasi tetap berjalan. Pasien tetap akan mendapatkan pelayanan.

"Pelayanan terjamin selama libur Natal dan tahun baru. Ini berlaku tanggal merah, kan kalau enggak libur layanan-layanan tersebut rutin berjalan," ujar dia.

5. Siapkan tambahan 30 brangkar

Menkes Imbau Rumah Sakit Lebih Sigap Tangani Pasien saat Nataru Waterfordwhispersnews.com

Sementara itu, Kepala IGD RSHS dr Tommy Ruchimat menuturkan, untuk layanan IGD pihaknya biasanya melayani kondisi kegawatan seperti masalah pencernaan, obsalervasi demam, ada juga trauma akibat kecelakaan.

"Biasanya multiple trauma bisa kecelakaan, kejadian terbentur kepala, dada, perut dan patah tulang," kata dia.

Tahun lalu, lanjut Tommy, biasanya RSHS dapat kiriman pasien dari RS sekitar RSHS karena kondisi di sana kekuarangan dokter spesialis.

Terkait dengan fasilitas, Tommy mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan antisipasi lonjakan pasien gawat darurat. Di antaranya dengan menggunakan ruang admision sampai selasar. Pihaknya telah memiliki 90 unit Brangkar baru menambah 30 unit brangkar yang sudah tersedia.

"Kalau siaga lebaran biasanya sampe selasar untuk pasien. Kalau perlu ruangan khusus saling kordinasi dengan RS lain," kata dia.

Baca Juga: Kendaraan Pemudik Nataru Meningkat, Pantura Mulai One Way

Baca Juga: Jelang Nataru, Pemudik Mulai Padati Tol Jakarta-Cikampek

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya