Menjaga Kesehatan Orang Tua Lewat Sekolah Lansia di Bandung

Para orang tua harus tetap aktif

Bandung, IDN Times - Seseorang yang masuk dalam kategori lanjut usia (lansia) berisiko mengalami alzheimer. Ini merupakan gangguan otak yang menyebabkan penurunan daya ingat.

Alzheimer atau yang dikenal juga sebagai penyakit lupa atau demensia, umumnya terjadi pada usia di atas 65 tahun. Namun, bukan berarti kamu tidak bisa mencegah penyakit ini terjadi. Penyakit yang terjadi karena adanya gangguan di dalam otak ini bisa menyebabkan pengidapnya mengalami penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku.

Penyakit ini bukan sesuatu yang mutlak akan terjadi pada setiap orang ketika memasuki umur lansia. Alzheimer bisa dicegah sejak dini mulai dari rutin berolahraga, tidur yang cukup, hingga memperbanyak kegiatan yang mengasah otak.

Di Kota Bandung, pemerintah kota coba berupaya menjaga para orang tua tetap produktif dan aktif dalam berbagai hal melalui program Sekolah Lansia. Sekolah lansia ini kami memfasilitasi layanan kesehatan dan cara mengatasi masalah kesehatan di hari tua. Sehingga para orang tua kita bisa mengetahui tingkat kesehatannya dengan baik dan bertindak cepat saat ada gejala yang membahayakan dirinya.

Ketua Paguyuban Camat Kota Bandung, Syukur Sabar mengatakan, program Sekolah Lansia yang diluncurkan beberapa tahun lalu memberikan dampak positif untuk para lansia. Sebab, mereka bisa mendapatkan banyak ilmu sehingga aktif di usianya yang tak lagi muda.

"Dalam sekolah ini mereka diajarkan untuk olahraga yang menyehatakan badan diusinya. Kemudian ada pembelajaran tentang memasak, kegiatan mengasah otak, hingga bersosialisasi dengan teman sebaya maupun yang lebih muda," kata Syukur, Jumat (23/9/2022).

1. Lansia harus tetap sehat, bahagia, dan mandiri

Menjaga Kesehatan Orang Tua Lewat Sekolah Lansia di BandungDokumentasi ANTARA Foto

Syukur menuturkan, biasanya para lansia tidak banyak beraktivitas setelah mereka pensiun dalam pekerjaan atau sudah tidak kuat melakukan kegiatan harian yang produktif. Namun, dengan adanya Sekolah Lansia para orang tua tersebut bisa mendapatkan berbagai pelatihan yang membuatnya tetap aktif.

Harapannya, pola pikir para lansia tetap terjaga sehingga terhindar dari berbagai penyakit termasuk Alzheimer. "Kita ingin agar lansia ini bisa tetap bahagia dan mandiri melakukan kegiatan di rumah. Karena kita ajak para lansia ini juga tetap menjaga kesehatan," ujar Syukur.

Program Sekolah Lansia sendiri dilakukan di masing-masing kecamatan di Kota Bandung. Hingga 2022, telah ada 8 sekolah yang tersebar di 8 kecamatan, yaitu Kecamatan Lengkong, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Astananyar, Antapani, Sukajadi, Ujungberung, dan Cinambo.

2. Potensi para lansia harus bisa ditingkatkan

Menjaga Kesehatan Orang Tua Lewat Sekolah Lansia di BandungIlustrasi lansia (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Wali Kota Bandung Yana Mulyana menuturkan, kehadiran Sekolah Lansia merupakan wujud komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) memberikan perhatian kepada para lansia. Dengan Sekolah Lansia ini diharapkan hubungan interaksi sosial terus terjalin.

Guna menopang keberlangsungan Sekolah Lansia, dalam kesempatan tersebut Yana sekaligus membuka TRaining Of TRainers (TOT) bagi para instruktur Sekolah Lansia. Yana menaruh harapan besar Sekolah Lansia ini bisa hadir di 30 kecamatan di Kota Bandung. Mengingat, jumlah lansia di Kota Bandung cukup banyak berkisar antara 11-12 persen dari populasi penduduk.

"Usia harapan hidup di Kota Bandung juga cukup tinggi di angka 74,28 tahun. Mudah-mudahan kita bisa membahagiakan dan memberdayakan mereka. Karena kategorinya juga ada yang potensial dan ada juga yang masih harus dibantu," ujarnya.

Sekretaris Komisi Daerah (Komda) Lansia Kota Bandung, Ati mengungkapkan, rencana awal sekolah lansia hanya diikuti 30 orang. Tetapi ternyata kehadiran sekolah lansia mendapat respon luar biasa.

"Animo lansia sangat besar. Mungkin karena mereka merindukan suasana dari pada diam di rumah. Karena kalau di sini mereka bisa berkegiatan, bertukar pikiran dan bertemu dengan teman," paparnya.

Di sekolah lansia itu, para lansia akan mengikuti pelatihan keterampilan selama 15 kali pertemuan.

3. ALZI minta pemda lebih serus tangani lansia pasien alzheimer

Menjaga Kesehatan Orang Tua Lewat Sekolah Lansia di Bandungilustrasi pasien penyakit Alzheimer (pexels.com/Life Of Pix)

Sementara itu terkait alzheimer atau orang dengan demensia (ODD), Alzheimer Indonesia (ALZI) chapter Bandung masih sering melakukan diskusi baik secara daring maupun luring perihal tindak lanjut untuk ODD hingga tata cara meminimalisir menjadi ODD.

Koordinator ALZI Bandung Sari Wulan menuturkan, bantuan dari pemerintah daerah (Pemda) yang dibutuhkan komunitas bagi para ODD masih kurang. Selama ini bantuan hanya berupa kegiatan acara saja. Belum ada program atau bantuan khusus di luar kegiatan yang diselenggarakan ALZI.

"Kolaborasi event biasanya ada. Tapi hanya untuk kolaborasi itu saja (bantuannya)," kata Wulan melalui pesan singkat kepada IDN Times.

Terkait program khusus bagi pasien alzheimer, IDN Times coba menghubungi pelaksana tugas (Plt) Dinkes Kota Bandung, Sony Adam. Namun yang bersangkutan belum bisa dihubungi. Begitu juga dengan Kepala Bidang Kesehatan dan Gizi, Dewi, tidak merespon saat dihubungi.

IDN Times juga mencoba menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana, tapi tidak ada tanggapan dari yang bersangkutan mengenai program khusus bagi pasien Alzheimer.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya