Menanti Kucuran Dana Rp1,4 Triliun untuk Pengolahan Sampah Citarum

Bappenas bakal presentasi pada 12 Juli kepada Bank Dunia

Bandung, IDN Times - Gubernur Provinsi Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengumpulkan sejumlah delapan perwakilan petinggi daerah yang akan menerima kucuran pinjaman dana untuk dipergunakan dalam program pengurangan sampah di Sungai Citarum. Delapan daerah tersebut adalah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Karawang.

Ridwan Kamil mengatakan, daerah-daerah ini akan mendapatkan bantuan dana dengan anggaran berbeda. Perbedaan tersebut tergantung dengan volume sampah yang dihasilkan dan diperkirakan masuk hingga ke Sungai Citarum. Anggaran paling besar kemungkinan diberikan ke daerah metro khususnya yang ada di Bandung Raya sekitar 80 persen sedangkan sisanya ke daerah lain sebesar 20 persen.

"Setiap daerah setelah dikalkulasi minimal bisa dapat Rp50 miliar. Tapi ada juga daerah yang bisa dapat Rp100 hingga Rp200 miliar lebih," ujar Ridwan Kamil, Senin (24/6).

1. Bappenas masih harus melakukan presentasi ke Bank Dunia

Menanti Kucuran Dana Rp1,4 Triliun untuk Pengolahan Sampah Citarumpexels.com/NastyaSensei Sens

Menurut Emil, sapaan akrabnya, pencairan anggaran sebesar Rp1,4 triliun masih diupayakan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Presentasi ke Bank Dunia rencananya dilakukan pada 12 Juli setelah mendapat data lengkap dari delapan daerah yang bakal mendapat kucuran dana.

Meski demikian, lanjut Emil, kemungkinan mendapat dana pinjaman ini masih besar karena Bank Dunia jarang membatalkan rencana pinjaman yang sudah disiapkan jauh-jauh hari. Terlebih Indonesia pun saat ini menjadi salah satu pemegang saham.

"Nanti tinggal detailnya saja sih," ujar Emil.

2. Uang pinjaman tidak diberikan secara sekaligus

Menanti Kucuran Dana Rp1,4 Triliun untuk Pengolahan Sampah Citarumpixabay.com/emaji

Anggaran lebih dari satu triliun nyatanya tidak akan diberikan secara langsung. Dana tersebut akan dibagi dalam lima tahun. Artinya setiap tahun kemungkinan hanya ada dana kurang dari Rp300 miliar. Pencarian dana awal pun kemungkinan dilakukan pada 2020.

Jika pencarian uang dalam tahap pertama tidak mampu dipergunakan sesuai target, maka pencarian fase kedua kemungkinan tidak diberikan. Dengan demikian seluruh daerah harus mampu memaksimalkan dana dengan proposal perbaikan Citarum yang diajukan ke Bappenas.

Dana ini pun tidak seluruhnya digunakan untuk operasional dalam penanganan sampah. 15 persen dari anggaran ini bakal dipakai dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat hingga perbaikan sumber daya manusia (SDM) sekitar daerah agar tidak membiarkan sampah masuk ke sungai-sungai.

"Jadi ada edukasi, seminar, seperti pelarangan penggunaan plastik atau steorofoam," kata dia.

3. Belum ada target penurunan sampah di sungai

Menanti Kucuran Dana Rp1,4 Triliun untuk Pengolahan Sampah Citarumen.wikipedia.org

Tekait dengan target penurunan sampah di Citarum dengan adanya anggaran ini, Emil belum bisa memastikan. Pihaknya masih melakukan penghitungan sebesar besar dampak dari program setiap daerah.

Meski demikian, mantan Wali Kota Bandung ini berharap dengan adanya berbagai pelatihan dan sosialisasi maka warga tidak lagi membuang sampah sembarangan dan mampu mengurangi sampah yang terbuang ke tempat pembuangan sampah (TPS) maupun TPA.

"Intinya sampah bisa habis di lokasi pemukiman warga," kata Emil.

4. Kebutuhan dana di daerah untuk perbaikan Citarum memang kecil

Menanti Kucuran Dana Rp1,4 Triliun untuk Pengolahan Sampah CitarumIstimewa

Sementara itu Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana  berterimakasih atas pinjaman dana dari Bank Dunia yang berhasil dilakukan oleh pemerintah pusat. Menurutnya dana ini penting karena APBD daerah untuk mengatasi persoalan Citarum yang sangat kompleks tidak akan memadai.

"Anggaran di kami saja tidak akan cukup makanya ini harus dilakukan secara bersama dalam partisipasinya," kata dia.

Terkait dengan besaran yang diberikan ke setiap daerah, Cellica belum tahu secara pasti. Namun dia menyebut anggaran dari pusat akan diberikan secara proposional tergantung berapa banyak sampah yang dihasilkan setiap daerah.

"Kan kalau kita bukan masuk ke Bandung Raya sehingga hanya dapat 20 persen dari total pinjaman. Ya itu nanti akan dibagi ke empat daerah sesuai dengan kebutuhan," paparnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Rp1,4 Triliun untuk Citarum Harum Bukan Hibah tapi Utang

Baca Juga: Bagaimana Cara Memulihkan Citarum dari Kaca Mata Sains?

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya