Mau Cari Durian, Mahasiswa Unpad Temukan Fosil Gastropoda-Pelecypoa 

Temuan ini berikan ilmu baru untuk warga desa

Bandung, IDN Times - Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) yang tengah melakukan kuliah kerja nyata (KKN) menemukan potongan fosil Gastropoda dan Pelecypoda, di Desa Bangunkarya, Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran. Adapun para mahasisa ini merupakan bimbingan Dr. Mohamad Sapari Dwi Hadian, M.T.

Sapari menuturkan, para mahasiswa Unpad menemukan fosil tersebut saat akan melakukan pencarian durian jatuh di pekarangan rumah Sukaedin, Kepala Dusun Mekarmulya Desa Bangunkarya.

"Temuan fosil tersebut melengkapi penemuan fosil lainnya dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menambah daya tarik Desa Bangunkarya yang dikembangkan menjadi Kampung Wisata Cisangkal," kata Sapari melalui siaran pers dikutip IDN Times, Minggu (4/2/2024).

1. Temuan ini mengindikasikan desa tersebut dulunya laut

Mau Cari Durian, Mahasiswa Unpad Temukan Fosil Gastropoda-Pelecypoa Pantai Karapyak (portal.pangandarankab.go.id)

Selain temuan dua potongan fosil tersebut, tim PPM Fakultas Teknik Geologi Unpad juga pernah menemukan potongan fosil seperti Cephalopoda, Conus, dan potongan gigi hiu Megalodon. Temuan ini mengindikasikan bahwa kawasan tersebut sebelumnya merupakan bagian dari lautan.

“Temuan fosil menjadi potensi untuk akademisi dalam melakukan penelitian serta dapat menjadi daya tarik wisatawan,” kata Sapari.

2. Unpad lakukan edukasi terkait desa yang kaya fosil

Mau Cari Durian, Mahasiswa Unpad Temukan Fosil Gastropoda-Pelecypoa ilustrasi ahli paleontologi melakukan brushing pada fosil yang mereka temukan (commons.wikimedia.org/Christopher Amrich)

Menyadari bahwa temuan fosil tersebut dapat memiliki nilai tambah, tim PPM FTG Unpad yang diwakili Prof. Dr. Winantris, MS, serta Dr. Lia Jurnaliah., MSi, kemudian melaksanakan program “Sosialisasi Fungsi Fosil dan Perintisan Museum Mini Dalam Rangka Pengembangan Potensi Geowisata Desa Bangunkarya, Kabupaten Pangandaran.

Sosialisasi dilakukan sebagai sarana edukasi masyarakat Desa Bangunkarya dalam memperkuat menjadi kawasan Kampung Wisata Cisangkal. Kegiatan diawali oleh pemaparan pengetahuan umum fosil, jenis fosil, serta bagaimana cara memperlakukan fosil dari awal ditemukan sampai dokumentasi yang harus dilakukan dengan teknik sederhana.

3. Penemuan fosil positif untuk masyarakat sekitar

Mau Cari Durian, Mahasiswa Unpad Temukan Fosil Gastropoda-Pelecypoa contoh penelitian fosil dinosaurus oleh paleontolog (aplikuj.pl)

Masyarakat juga diajak melihat keadaan fosil secara langsung di lapangan, yaitu ke pekarangan rumah Sukaedi, lokasi terakhir penemuan dua potongan fosil tersebut. Tim kemudian memberikan simulasi bagaimana tindakan yang tepat pada saat menemukan fosil. Sosialisasi ini menjadi tahap dalam perkembangan potensi geowisata di Desa Bangunkarya, khususnya dalam perkembangan penelitian fosil.

Hal ini  diharapkan dapat menambah ketertarikan wisatawan ke Kampung Wisata Cisangkal.

"Fosil yang melimpah ini akan menjadi potensi yang berguna di masa yang akan datang, bukan hanya untuk para akademisi namun juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar," ujar Winantris.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan: Mengapa Tidak Ada Fosil Dinosaurus di Indonesia?

Baca Juga: Fakta Sejarah Warna Oranye, Benarkah Diambil dari Nama Jeruk?  

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya