Masjid Salman ITB Lockdown Setelah Seorang Pemateri Positif Corona

Jaga kesehatan ya, ibadah sementara waktu bisa di rumah

Bandung, IDN Times - Pengurus Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) memberlakukan kebijakan lockdown atau karantina sementara sejak Sabtu (21/3). Kebijakan ini diambil setelah mereka mengetahui adanya salah seorang pemateri diskusi yang merupakan seorang motivator dinyatakan positif terpapar virus korona atau COVID-19 karena mengunjungi Singapura.

Humas Masjid Salman ITB, Lili Nurhayati membenarkan hal tersebut. Menurutnya, motivator itu pernah mengisi materi pada pertengahan Maret 2020 dan diketahui baru pulang dari Singapura.

"Betul (lockdown). Ada aktivitas kami di pertengahan Maret mengikuti kegiatan dengan pemateri yang baru pulang dari Singapura. Beberapa hari kemudian pemateri tersebut dinyatakan positif corona," ujar Lili saat dihubungi pada Sabtu (21/3).

1. Karena kejadian ini seluruh aktivitas dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan

Masjid Salman ITB Lockdown Setelah Seorang Pemateri Positif CoronaIDN Times/Bagus F

Mengetahui hal tersebut, jajaran pengurus langsung memberlakukan lockdown Masjid Salman ITB secara penuh. Awalnya pengurus masjid hanya akan menutup kegiatan pada hari Jumat. Namun, karena kondisi tersebut akhirnya memberlakukan lockdown hingga waktu yang belum diputuskan.

"Awalnya mau Jumat saja yang ditutup, tapi mengingat ada kejadian ini, per hari ini kita full lockdown," katanya.

2. Seluruh karyawan Masjid Salman ITB sudah diminta bekerja di rumah

Masjid Salman ITB Lockdown Setelah Seorang Pemateri Positif CoronaIlustrasi Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Lili menambahkan, seluruh karyawan Masjid Salman ITB saat ini sudah bekerja di rumah kecuali petugas keamanan dan petugas kebersihan dengan pengawasan secara ketat. Saat ini seluruh peserta yang terlibat dalam kegiatan pemateri tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) untuk diperiksa.

"Kalau pemateri kan positif, jadi di isolasi di RSHS," katanya.

3. Jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 450 kasus

Masjid Salman ITB Lockdown Setelah Seorang Pemateri Positif Coronapexels.com/cottonbro

Juru bicara penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto melaporkan bahwa jumlah pasien positif virus corona di Indonesia berjumlah 450 kasus per Sabtu (21/3). Angka tersebut naik dari data sebelumnya yaitu 369 kasus.

"Sampai dengan hari ini ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang sehingga total kasus adalah 450 orang," ujarnya dari siaran langsung TVRI pada, Sabtu (21/3).

Total penyebaran virus corona tersebut terdapat di 17 Provinsi. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penyumbang terbanyak kasus virus corona yaitu sebanyak 267 kasus. Lalu, peringkat kedua diduduki oleh Jawa Barat 55 kasus dan dilanjutkan oleh Banten 43 kasus. 

Berikut data lengkap rincian penyebaran virus corona di 17 Provinsi di Indonesia :

1. Bali 3 kasus
2. Banten 43 kasus
3. Yogyakarta 5 kasus
4. DKI Jakarta 267 kasus
5. Jawa Barat 55 kasus
6. Jawa Tengah 14 kasus
7. Jawa Timur 26 kasus
8. Kalimantan Barat 2 kasus
9. Kalimantan Timur 9 kasus
10. Kalimantan Tengah 2 kasus
11. Kepulauan Riau 4 kasus
12. Sulawesi Utara 1 kasus
13. Sumatera Utara 2 kasus
14. Sulawesi Tenggara 3 kasus
15. Sulawesi Selatan 2 kasus
16. Lampung 1 kasus
17. Riau 1 kasus

Sisa 10 kasus lainnya masih dalam proses investigasi.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya